Penatalaksanaan Cedera Hamstring
Penatalaksanaan cedera hamstring atau hamstring injury ditentukan berdasarkan derajat keparahan cedera dan waktu diagnosis.
Fase Akut
Pada fase akut, penatalaksanaan cedera hamstring derajat ringan adalah untuk mengurangi nyeri, peradangan, dan bengkak pada daerah cedera. Tindakan RICE (rest, ice, compression dan elevation) direkomendasikan pada tahap ini.
Kompresi dapat menggunakan elastic bandages. Kompres es selama 20 menit sebanyak empat kali dalam satu hari dapat membantu mengurangi nyeri.
Pada fase akut juga dapat diberikan analgesik sesuai berat-ringan nyeri yang dirasakan pasien. Apabila nyeri yang dirasakan ringan, dapat diberikan paracetamol atau golongan NSAID. Apabila nyeri cukup berat, dapat diberikan morfin 2 x 5-20 mg per oral, ataupun ketorolak 10 mg IM atau IV.[4]
Fase Lanjut
Setelah pasien dengan cedera hamstring dapat mentoleransi nyeri, sebaiknya segera dilakukan latihan gerak aktif. Sedangkan pasien dengan cedera yang cukup berat disarankan untuk melakukan imobilisasi pada posisi ekstensi lutut selama 1-5 hari.
Setelah pasien bebas dari nyeri, latihan isometris dapat segera dimulai. Latihan dilakukan dengan gerakan fleksi lutut dalam sudut 20 derajat dan ditingkatkan secara bertahap, dipertahankan selama 5-15 detik. [4]
Pada masa 1-6 minggu setelah trauma, rehabilitasi pasien diutamakan pada latihan yang meningkatkan kekuatan otot dan kelenturan otot. Program ini dapat diawali dengan peregangan pasif yang didahului dengan pemanasan otot.
Tahapan selanjutnya adalah melakukan latihan isokinetik dengan tahanan yang ditingkatkan secara bertahap, namun kecepatan gerakan diperlambat bertahap. [1,4]
Medikamentosa
Medikamentosa yang digunakan pada cedera hamstring adalah analgesik, seperti paracetamol. Pada cedera otot hamstring yang berat dapat digunakan opioid. [4]
Penggunaan platelet rich plasma sebagai growth factor dapat dipertimbangkan. Diduga bahwa growth factor yang dilepaskan oleh platelet dapat meningkatkan kemampuan penyembuhan, terutama pada jaringan yang memiliki potensial penyembuhan yang rendah. Hal ini didukung oleh berbagai studi in vitro, namun manfaatnya dalam cedera otot akut masih belum memiliki bukti ilmiah yang cukup. [3]
Persiapan Rujukan
Pasien dengan cedera otot hamstring derajat tiga sebaiknya dirujuk agar mendapatkan penanganan lebih lanjut dari dokter spesialis bedah ortopedi ataupun dari departemen kedokteran olahraga. [4]
Pembedahan
Pembedahan adalah prosedur yang jarang dilakukan pada cedera hamstring. Tindakan ini diindikasikan pada pasien cedera otot hamstring yang disertai avulsi tulang dan avulsi tendon proksimal. [3,4]
Waktu yang tepat untuk tindakan insersi ulang tendon yang mengalami avulsi adalah sekitar satu sampai dua minggu setelah cedera. Hal ini bertujuan untuk mencegah atrofi dan pemendekan otot, serta meningkatkan angka keberhasilan saat operasi dan rehabilitasi. [3]