Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Cedera Hamstring general_alomedika 2018-11-30T13:45:51+07:00 2018-11-30T13:45:51+07:00
Cedera Hamstring
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Cedera Hamstring

Oleh :
dr. Junita br Tarigan
Share To Social Media:

Diagnosis cedera hamstring atau hamstring injury ditegakkan dari anamnesis untuk mengetahui berat-ringan gejala, mekanisme cedera, dan menyingkirkan diagnosis banding. Pada pemeriksaan fisik dilakukan pemeriksaan kekuatan otot, range of motion, dan palpasi untuk mengetahui lokasi robekan. Pemeriksaan penunjang dapat berupa rontgen untuk menyingkirkan kemungkinan fraktur patologis, ultrasonografi, dan MRI.

Anamnesis

Pada umumnya pasien dengan cedera hamstring akan mengeluhkan nyeri di paha. Cedera melibatkan tendon proksimal akan menimbulkan keluhan nyeri di tuberositas ischium yang dirasakan saat pasien duduk. [1]

Beberapa keluhan yang timbul pada cedera hamstring adalah :

  • Nyeri yang dapat disertai kelemahan pada tungkai, timbul tiba-tiba dan dapat timbul setelah gerakan yang eksplosif, misalnya lari cepat
  • Pasien mungkin mendengar suara letupan saat cedera timbul
  • Onset nyeri paha posterior umumnya timbul di awal atau akhir aktivitas olahraga, terutama jika pasien tidak melakukan pemanasan terlebih dulu
  • Pasien mungkin saja baru menyadari adanya cedera ketika timbul perasaan tidak dapat mengontrol tungkai sepenuhnya
  • Pasien dapat merasakan nyeri saat duduk, berjalan menanjak, atau naik tangga
  • Bengkak dan ekimosis dapat timbul pada cedera yang berat [4]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada kasus cedera hamstring bertujuan untuk menentukan lokasi cedera, tingkat keparahan dan penentuan jenis rehabilitasi. Pemeriksaan ini meliputi:

Kekuatan Otot

Pemeriksaan kekuatan otot pada kasus cedera hamstring dapat dilakukan dengan melakukan tahanan terhadap otot hamstring. Karena otot hamstring adalah otot biartikular, pemeriksaan tahanan ini harus meliputi kekuatan sendi panggul dan sendi lutut, serta pemeriksaan kekuatan isometrik dan rangsang nyeri. [1]

Pemeriksaan dapat dilakukan dengan menstabilkan panggul pada posisi netral, dan penilaian kekuatan fleksi lutut dapat dilakukan dengan melakukan tahanan pada tumit.

Penilaian kekuatan otot hamstring bagian medial dan lateral dapat dilakukan dengan gerak rotasi internal dan rotasi eksternal tungkai bawah. Untuk mengukur kekuatan ekstensi panggul dapat dilakukan dengan memposisikan lutut dalam keadaan fleksi 90 derajat, sambil memberikan tahanan pada bagian distal tungkai dan tumit. [1]

Range of Motion

Pemeriksaan range of motion bertujuan untuk mengukur tingkat kelenturan otot dan panjang maksimal otot. Otot hamstring normal dapat mencapai gerakan fleksi sendi panggul sampai  80 derajat dan ekstensi sendi lutut sampai 20 derajat. [1]

Palpasi

Pemeriksaan palpasi bagian posterior tungkai atas bertujuan untuk menentukan lokasi spesifik otot yang mengalami cedera dengan melakukan provokasi nyeri. Pasien diposisikan dalam keadaan pronasi dan selanjutnya dilakukan gerakan ekstensi dan fleksi lutut. Pada saat melakukan gerakan ini dilakukan perabaan otot dan tendon untuk menentukan lokasi otot yang paling terasa nyeri. [1]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding cedera hamstring adalah lumbosacral facet syndrome yang lebih sering terjadi pada pasien usia tua, tidak disertai nyeri tungkai, dan tidak disertai spasme otot. [4]

Diagnosis banding lain adalah radikulopati lumbosakral dimana nyeri pada tungkai biasanya didahului nyeri pinggang, dan nyeri terus menjalar hingga mencapai pergelangan kaki atau telapak kaki.

Cedera hamstring juga bisa didiagnosis banding dengan cedera sakroiliaka dimana nyeri pada atlet biasanya lebih terasa di pinggang dibandingkan di tungkai. Pada inspeksi bisa didapatkan tinggi pelvis yang asimetris.

Pemeriksaan Penunjang

Pada cedera hamstring pemeriksaan penunjang yang utama adalah pencitraan.

Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan ini dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan fraktur patologis akibat avulsi tulang di sekitar otot hamstring.

Ultrasonografi

Pemeriksaan ini sangat bergantung kepada kemampuan pemeriksa. Ultrasonografi lebih disarankan dilakukan pada otot yang mengalami hematoma, dan sebaiknya dilakukan di hari kedua sampai hari ketujuh setelah cedera. Pada gambaran ultrasonografi dapat ditemukan adanya diskontinuitas serat otot, perbedaan panjang dan lebar serat otot, serta dapat ditentukan kedalaman cedera otot.

Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Pemeriksaan ini merupakan baku emas untuk menegakkan diagnosis cedera hamstring. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat keparahan, luas lesi, keterlibatan tendon dan retraksi otot yang mengalami cedera. [3,4]

Referensi

1. Heiderscheit Bryan C, Sherry Marc A, Silder Amy, Chumanov Elizabeth S, Thellen Daryl G. "Hamstring Strain Injuries: Recommendations for Diagnosis, Rehabilitation, and Injury Prevention." Journal of orthopaedic & sports physical therapy (2010): 67-81.
3. Ernlund Lucio, Vieira Lucas de Almeida. "Update Article Hamstring injuries: update article." Sociedade Brasileira de Ortopedia e Traumatologia (2017): 373-382.
4. Brad, Ruiz Herman. "Hamstring Injury Medication." Medscape (2018).

Epidemiologi Cedera Hamstring
Penatalaksanaan Cedera Hamstring
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 02:01
Tekanan darah tinggi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Selamat pagi, mohon maaf mengganggu. Saya ingin bertanya dok, saya mendapat pasien di PKM dgn dx Mola Hidatidosa + HT urgency (TD 180/110).Yang...
Anonymous
Kemarin, 20:30
Abses
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokPasien laki” usia 65 th dengan keluhan bisul di ketiak kiri sejak kurang lebih satu bulan yang lalu, semakin lama semakin membesar. Pasien sempat...
dr.Yulius Widjaya
Kemarin, 16:34
Sertifikat yg tak ada tanda tgn para pelaksana
Oleh: dr.Yulius Widjaya
8 Balasan
Hari ini saya mengikuti Webinar Def.zat besi kenali faktor resiko & strategi pencegahan.Telah mengikuti post test & dinyatakan lulus sertifikat dikirim tapi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.