Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Sindrom Koroner Akut karyanti 2023-01-25T10:33:10+07:00 2023-01-25T10:33:10+07:00
Sindrom Koroner Akut
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Sindrom Koroner Akut

Oleh :
dr. Qorry Amanda, M.Biomed
Share To Social Media:

Patofisiologi utama sindrom koroner akut (SKA) adalah penurunan aliran darah ke otot jantung. Penurunan aliran darah ini bisa terjadi akibat:

  1. Terbentuknya plak aterosklerosis atau terjadinya ruptur plak aterosklerosis yang telah ada sehingga memicu adanya trombus
  2. Terjadinya vasospasme pada arteri koroner, sehingga menyebabkan penyempitan lumen dan penurunan aliran darah ke otot jantung[1,2]

Penurunan aliran darah ke otot jantung pada mulanya akan menyebabkan iskemia. Kemudian akan menyebabkan infark atau nekrosis miokardium.[1,2]

Anatomi Arteri Koroner

Anatomi arteri koroner dibagi menjadi 2 arteri utama, yakni arteri koronaria dekstra dan arteri koronaria sinistra. Kedua arteri koronaria tersebut sama-sama berasal dari aorta.[36]

Arteri koronaria dekstra mendarahi jantung bagian kanan, yaitu atrium kanan, ventrikel kanan, dan nodus sinoatrial. Kemudian bercabang menjadi arteri desendens posterior dan arteri marginal. Sementara arteri koronaria sinistra memperdarahi jantung bagian kiri, yaitu atrium kiri dan ventrikel kiri dan bercabang menjadi arteri desendens anterior dan arteri circumflexa.[36]

Adanya gangguan aliran darah pada salah satu atau kedua arteri koronaria disebut sebagai penyakit arteri koroner. Kumpulan gejala yang timbul akibat kurangnya suplai oksigen ke miokardium dari arteri koroner disebut sebagai sindrom koroner akut (SKA).[1,36]

Fisiologi Aliran Darah Arteri Koroner

Secara fisiologis, hampir seluruh arteri di dalam tubuh, kecuali arteri koroner, mengalami fase pengisian maksimal saat fase sistolik akibat peningkatan tekanan ventrikel kiri yang dapat mendorong darah terpompa ke seluruh bagian tubuh.

Pada arteri koroner, pengisian dan aliran maksimal terjadi justru saat fase diastolik ventrikel. Hal ini disebabkan karena pada saat fase sistolik, jaringan miokardium justru menekan kedua arteri koroner sehingga menyebabkan arteri koroner tidak dapat berdilatasi maksimal. Bagian endokardium adalah yang paling sedikit mendapatkan suplai oksigen saat fase sistolik ventrikel.

Dengan demikian, kondisi apapun yang menyebabkan takikardi atau peningkatan tekanan darah sistolik juga akan menyebabkan penurunan perfusi arteri koronaria pada jaringan miokardium.[36,37]

Perbedaan Patofisiologi pada ST-elevation Myocardial Infarction (STEMI), Non ST-elevation Myocardial Infarction (NSTEMI), dan Unstable Angina (UA)

Terdapat beberapa derajat penyempitan pada sindroma koroner akut yang muncul sebagai manifestasi kondisi berikut:

  1. Unstable Angina (UA),

  2. Non ST-elevation Myocardial Infarction (NSTEMI)

  3. ST-Elevation Myocardial Infarction (STEMI)

Derajat penyempitan pada arteri koroner lebih berat pada NSTEMI dan STEMI dibandingkan UA. Pada UA, belum terjadi pelepasan troponin sebagai salah satu pertanda nekrosis jaringan miokardium. Sementara pada NSTEMI dan STEMI telah terjadi infark yang mengakibatkan nekrosis jaringan miokardium sehingga terjadi pelepasan troponin dan CKMB sebagai cardiac marker ke dalam darah.[2,4]

Perbedaan patofisiologi NSTEMI dan STEMI adalah derajat stenosis pada arteri koroner dan epikardium yang mempengaruhi aliran darah pada bagian distal plak. Pada NSTEMI, terjadi stenosis koroner yang menghambat aliran darah masuk ke jaringan dan oklusi yang terjadi biasanya hanya bersifat sementara atau transien dan menyebabkan iskemia serta infark pada yang tidak melibatkan seluruh ketebalan dinding jantung.[4-6]

Sementara pada STEMI, terjadi oklusi total pada arteri koroner yang menyebabkan nekrosis pada dinding transmural atau melibatkan seluruh ketebalan dinding jantung.[4-6]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Gold SP Tampubolon

Referensi

1. Singh A, Museedi AS, Grossman SA. Acute Coronary Syndrome. In: StatPearls Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459157/
2. Shahjehan RD, Bhutta BS. Coronary Artery Disease.In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK564304/
3. Coven, D.Acute Coronary Syndrome. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1910735-overview#a7
4. Zhang, L., Hailati, J., Ma, X., Liu, J., Liu, Z., et.al. Analysis of risk factors for different subtypes of acute coronary syndrome. The Journal of international medical research 2021, 49(5), 3000605211008326. https://doi.org/10.1177/03000605211008326
5. Morawska, I., Niemiec, R., Stec, M., Wrona, K., Bańka, P., et al. Total Occlusion of the Infarct-Related Artery in Non-ST-Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI)-How Can We Identify These Patients?. Medicina (Kaunas, Lithuania) 2021, 57(11), 1196. https://doi.org/10.3390/medicina57111196
6. Akbar H, Foth C, Kahloon RA, et al. Acute ST Elevation Myocardial Infarction. In: StatPearls Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532281/
36. Ogobuiro I, Wehrle CJ, Tuma F. Anatomy, Thorax, Heart Coronary Arteries. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534790/
37. Baechli, C., Koch, D., Bernet, S., Gut, L., Wagner, U., et al. Association of comorbidities with clinical outcomes in patients after acute myocardial infarction. International journal of cardiology. Heart & vasculature 2020, 29, 100558. https://doi.org/10.1016/j.ijcha.2020.100558

Pendahuluan Sindrom Koroner Akut
Etiologi Sindrom Koroner Akut

Artikel Terkait

  • Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
    Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
  • Apakah Calcium Score Jantung Merupakan Indikator Penyakit Jantung Koroner?
    Apakah Calcium Score Jantung Merupakan Indikator Penyakit Jantung Koroner?
  • Diagnosis Banding Elevasi Segmen ST pada Elektrokardiografi
    Diagnosis Banding Elevasi Segmen ST pada Elektrokardiografi
  • Peran Artificial Intelligence dalam Kedokteran Kardiovaskular
    Peran Artificial Intelligence dalam Kedokteran Kardiovaskular
  • Memahami Gelombang P dalam EKG
    Memahami Gelombang P dalam EKG

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. anonim
4 hari yang lalu
Penatalaksanaan pasien STEMI yang ingin pulang paksa (APS)
Oleh: dr. anonim
2 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya, saya memiliki pasien di puskesmas datang dengan keluhan post pingsan, mual (+) muntah (-), keringat dingin, dada terasa nyeri...
Anonymous
6 hari yang lalu
T Inverted pada pasien anak usia 17 tahun
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Alo dokter, mohon bantuannya pada EKG pasien berikut. Pasien Anak Perempuan, usia 17 thn keluhan Syncope berulang, keluhan baru muncul dua hari smrs, riwayat...
Anonymous
12 hari yang lalu
Hasil EKG Atrial Fibrilasi RVR
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, mohon bantuannya pada EKG pasien berikut. Pasien Pria 52 thn keluhan Dada Berdebar, dirasa tidak nyaman bila menarik napas, gelisah, nyeri dada...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.