Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kardiomiopati Takotsubo general_alomedika 2023-02-17T13:23:03+07:00 2023-02-17T13:23:03+07:00
Kardiomiopati Takotsubo
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Kardiomiopati Takotsubo

Oleh :
dr. Vania Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Kardiomiopati Takotsubo, yang sering dikenal sebagai broken heart syndrome, merupakan disfungsi ventrikel kiri akut dan sementara (<21 hari) yang dipicu oleh stres fisik maupun emosional dalam 1–5 hari terakhir.

Patofisiologi kardiomiopati Takotsubo hingga saat ini belum dapat dijelaskan, tetapi diduga kerusakan miokard terjadi akibat peningkatan katekolamin yang berlebihan yang menyebabkan hiperaktivitas simpatis, disfungsi endotel, dan spasme mikrovaskular. Proses ini menyebabkan kerusakan miokard dan berujung pada disfungsi ventrikel kiri.[1-4]

takotsubo cardiommyipathy-01-min Sumber Gambar: Wapcaplet, Wikimedia Commons, 2006.

Kardiomiopati Takotsubo dibedakan menjadi primer dan sekunder. Kardiomiopati Takotsubo primer adalah saat pasien datang dengan keluhan khas kardiomiopati Takotsubo dan menjadi fokus terapi. Kardiomiopati Takotsubo sekunder biasanya terjadi pada pasien yang telah dirawat, kemudian timbul kardiomiopati Takotsubo sebagai komplikasi dari penyakit yang mendasari. Diagnosis kardiomiopati Takotsubo sekunder sering kali terlewatkan dan tidak tertangani dengan baik.

Faktor risiko kardiomiopati Takotsubo, antara lain faktor hormonal yang membuat kondisi ini lebih banyak terjadi pada wanita postmenopause, faktor genetik, dan penyakit neurologis/psikiatrik.[4-6]

Gejala yang paling sering ditemukan pada kardiomiopati Takotsubo berupa nyeri dada dan sesak napas, yang menyerupai sindrom koroner akut. Gejala yang muncul dipicu oleh stres, baik secara fisik maupun emosional. Gejala lainnya yang muncul dan tampak pada pemeriksaan fisik dapat berupa komplikasi kardiomiopati Takotsubo, seperti gagal jantung, edema paru, stroke, syok kardiogenik, hingga henti jantung.

Pemeriksaan penunjang seperti elektrokardiografi, pemeriksaan laboratorium (biomarker nekrosis jantung dan natriuretic peptide), pemeriksaan radiologi (echocardiography, cardiac magnetic resonance (CMR), coronary angiography (CAG) dan ventriculography) diperlukan untuk mendiagnosis kardiomiopati Takotsubo. [1,5,7-10]

Penatalaksanaan penyakit ini umumnya berupa suportif dan bertujuan untuk meminimalkan komplikasi. Terapi awal menggunakan terapi untuk sindrom koroner akut dengan pengawasan EKG yang kontinu. Penatalaksanaan lainnya dapat disesuaikan dengan komplikasi yang ada.[4,7,9,11]

Referensi

1. Pelliccia F, Kaski JC, Crea F, Camici PG. Pathophysiology of Takotsubo Syndrome. Circulation. 2017;135:2426-2441.
2. Khalid N, Ahmad SA, Shlofmitz E, Chhabra L. 2020. Pathophysiology of Takotsubo Syndrome. Treasure Island: StatPearls Publishing.
3. Carita P, Fazio G, Novo S, Novo G. Takotsubo cardiomyopathy. E-Journal of the ESC Council for Cardiology Practice. 2010;8(40).
4. De Chazal HM, Buono MGD, Keyser-Marcus L, Ma Liangsuo, Moeller FG, Berrocal D, Abbate A. Stress Cardiomyopathy Diagnosis and Treatment. Journal of the American College of Cardiology. 2018.72(16):1955-71.
5. Ghadri JR, Wittstein IS, Prasad A, Sharkey S, et al. International Expert Consensus Document on Takotsubo Syndrome (Part I): Clinical Characteristics, Diagnostic Criteria, and Pathophysiology. European Heart Journal. 2018;39:2032-2046.
6. Sheppard MN. Takotsubo Syndrome – Stress-induced Heart Failure Syndrome. Eur Cardiol. 2015;10(2):83-88.
7. Ghadri JR, Wittstein IS, Prasad A, Sharkey S, et al. International Expert Consensus Document on Takotsubo Syndrome (Part II): Diagnostic Workup, Outcome, and Management. European Heart Journal. 2018;39:2047-2062.
8. Gopalakrishnan P, Zaidi R, Sardar MR. Takotsubo cardiomyopathy: Pathophysiology and role of cardiac biomarkers in differential diagnosis. World J Cardiol. 2017;9(9):723-730.
9. Mostacelli S, Montecucco F, Carbone F, Valbusa A, Massobrio L, Porto I, Brunelli C, Rosa GM. An Emerging Cardiovascular Disease: Takotsubo Syndrome. Biomed Research International. 2019;2019:1-9.
10. Fröhlich GM, Schoch B, Schmid F, et al. Takotsubo cardiomyopathy has a unique cardiac biomarker profile: NT-proBNP/myoglobin and NT-proBNP/troponin T ratios for the differential diagnosis of acute coronary syndromes and stress induced cardiomyopathy. International Journal of Cardiology. 2012;154(3):328-332.
11. Sattar Y, Siew KSW, Connerney M, Ullah W, Alraies C. Management of Takotsubo Syndrome: A Comprehensive Review. Cureus.2020;12(1):1-13.

Patofisiologi Kardiomiopati Tako...

Artikel Terkait

  • Insidensi Stres Kardiomiopati selama Pandemi Coronavirus Disease 2019 – Telaah Jurnal Alomedika
    Insidensi Stres Kardiomiopati selama Pandemi Coronavirus Disease 2019 – Telaah Jurnal Alomedika
  • Assesmen Penggunaan Kecerdasan Artifisial Ekokardiografi Diagnostik untuk Membedakan Sindrom Takotsubo dari Infark Miokard – Telaah Jurnal Alomedika
    Assesmen Penggunaan Kecerdasan Artifisial Ekokardiografi Diagnostik untuk Membedakan Sindrom Takotsubo dari Infark Miokard – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
dr.Sarah Marsa Tamimi
07 Oktober 2022
Pasien ibu hamil trimester 3 usia 28 tahun G1P0A0 dengan gejala cardiomiopati peripartum
Oleh: dr.Sarah Marsa Tamimi
2 Balasan
Alo dokter. Saya ada pasien usia 28 tahun, G1P0A0 saat ini UK 38-39 minggu.Tensi: saat datang 110/80, lain2 normal termasuk SpO2 98-99%Mengeluhkan nyeri dada...
drg. Annisa Widiandini
24 Januari 2022
Live Webinar Alomedika-Virtual Book Tour Part 2/8: Kardiomiopati Peripartum. Rabu 26 Januari 2022 (19.00 - 20.00 WIB)
Oleh: drg. Annisa Widiandini
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Virtual Book Tour 2/8: Kardiomiopati Peripartum".Narasumber: dr. Melisa Aziz, Sp.JP, FIHA Pada hari &...
Anonymous
26 Oktober 2021
Menangani pasien yang mengalami miopati akibat statin - Jantung Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Adelin, Sp.JPIzin bertanya dok. Bila ada pasien dislipidemia yang mengonsumsi obat golongan statin tetapi mengalami tanda-tanda miopati, kira-kira...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.