Prognosis AV Block
Prognosis AV block (atrioventricular block / blok atrioventrikular) ditentukan oleh derajat AV block itu sendiri dan kondisi medis pasien yang mendasarinya. Komplikasi dapat terjadi akibat AV block, misalnya gagal jantung kongestif, atau akibat pemasangan pacemaker, misalnya pneumothorax.[1,9,10]
Komplikasi
Komplikasi AV block dibedakan antara komplikasi akibat penyakit atau komplikasi akibat pemasangan pacemaker.
Komplikasi AV Block
Komplikasi AV block meliputi:
- Kematian jantung mendadak (sudden cardiac death) akibat asistol atau Torsade de pointes
- Pingsan / syncope
- Nyeri dada / perburukan penyakit jantung iskemik
- Gagal jantung kongestif
- Perburukan penyakit ginjal[1,11]
Komplikasi akibat Pemasangan Pacemaker
Komplikasi yang dapat terjadi terkait pemasangan pacemaker, antara lain:
Lead dislodgement: lebih sering terjadi jika lead terdapat di atrium
- Pneumothorax
- Infeksi
- Perdarahan: pocket hematoma atau hemothorax
Pacemaker syndrome: sesak, pusing, palpitasi, nyeri dada
- Perforasi miokard[12]
Prognosis
Berbagai studi menunjukkan bahwa prognosis pasien dengan AV block berbeda-beda tergantung pada derajat AV block itu sendiri, yaitu sebagai berikut:
- AV block derajat 1: peningkatan kejadian atrial fibrilasi, implantasi pacemaker, dan kematian (all-cause mortality)[1]
- AV block derajat 1 simtomatik yang dilakukan implantasi pacemaker: penurunan risiko mortalitas sebanyak 46%[1]
- Semakin tinggi derajat AV block, prognosis semakin buruk[1,9]
- AV block derajat tinggi (Mobitz II atau AV block derajat 3): 1.5% dari pasien STEMI yang menjalani percutaneous coronary intervention (PCI) diketahui memiliki AV block derajat tinggi. Selain itu, terdapat peningkatan mortalitas pada follow up 30 hari, 1 tahun, dan 3 tahun sebanyak 3.83 kali, 4.37 kali, dan 2.78 kali lipat secara berturut-turut.[9]
- AV block kongenital derajat 2 atau 3 pada janin: peningkatan mortalitas, dan janin yang bertahan hidup umumnya membutuhkan pacemaker[10]