Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Porfiria general_alomedika 2023-02-07T10:18:25+07:00 2023-02-07T10:18:25+07:00
Porfiria
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Porfiria

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Etiologi sebagian besar kasus porfiria adalah mutasi genetik yang diwariskan. Namun, kondisi ini juga bisa didapat (acquired). Mutasi gen yang berbeda dapat menyebabkan defek enzim yang berbeda pula. Meskipun sama-sama berperan dalam biosintesis heme, defek enzim yang berbeda dapat menyebabkan akumulasi prekursor heme dan substrat yang berbeda sehingga menghasilkan gejala yang bervariasi.[7]

Terkadang mutasi gen yang dihasilkan hanya mengganggu separuh (50%) kerja enzim sehingga pasien tampak asimtomatik. Namun, faktor pencetus seperti obat tertentu, alkohol, atau rokok dapat memperburuk kerja enzim dan menimbulkan gejala klinis.[2,7]

Jenis Porfiria Pola Pewarisan Gen/Enzim yang Defektif

Porfiria defisiensi aminolevulinic acid dehydratase (ALAD)

 

Autosomal resesif ALAD/ALA dehydratase
Porfiria intermiten akut Autosomal dominan Porphobilinogen-deaminase
Koproporfiria herediter Autosomal dominan Coproporphyrin oxidase
Porfiria variegate Autosomal dominan Protoporphyrinogen oxidase
Porfiria kutaneus tarda Autosomal dominan Uroporphyrinogen decarboxylase
Porfiria eritropoietik kongenital Autosomal resesif Uroporphyrinogen synthase
Protoporfiria eritropoietik Autosomal resesif Ferrochelatase
Protoporfiria eritropoietik X-linked Kromosom X Gen ALAS2

Faktor Risiko

Faktor risiko serangan akut meliputi paparan terhadap faktor-faktor pencetus. Faktor pencetus dapat menimbulkan manifestasi klinis dari gangguan yang sebenarnya sudah ada tetapi masih asimtomatik. Beberapa contoh faktor pencetus adalah antibiotik (erythromycin, trimethoprim, rifampicin), antikonvulsan (phenytoin), dan barbiturat.

Risiko porfiria juga meningkat pada pasien dengan penurunan asupan karbohidrat, misalnya akibat diet, puasa, penyakit tertentu, atau gangguan gastrointestinal. Konsumsi alkohol memiliki efek induksi langsung terhadap delta-aminolevulinate synthase 1 (ALAS1) dan dapat menyebabkan serangan akut.

Stress, infeksi, dan perubahan hormonal (akibat menstruasi maupun penggunaan kontrasepsi hormonal), serta rokok juga dapat menjadi pencetus. Pada porfiria yang bersifat fotosensitif, paparan terhadap sinar matahari menimbulkan manifestasi kulit yang terekspos.[3,4,7]

Referensi

2. Chiang B. Porphyria. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1389981-overview#a5
3. Karim Z, Lyoumi S, Nicolas G, et al. Porphyrias: A 2015 update. Clin Res Hepatol Gastroenterol. 2015 Sep;39(4):412-25. doi:10.1016/j.clinre.2015.05.009
4. Edel Y, Mamet R. Porphyria: What Is It and Who Should Be Evaluated? Rambam Maimonides Med J. 2018 Apr 19;9(2):e0013. doi:10.5041/RMMJ.10333
7. Stein PE, Badminton MN, Rees DC. Update review of the acute porphyrias. Br J Haematol. 2017 Feb;176(4):527-538. doi:10.1111/bjh.14459

Patofisiologi Porfiria
Epidemiologi Porfiria

Artikel Terkait

  • Pendekatan Diagnostik Neuropati Perifer
    Pendekatan Diagnostik Neuropati Perifer
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Verifikasi LMS
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Assalamualaikum, dok apakah benar ini no resmi dari alomedika,,,, no ini mengaku dari alomedika dan akan menverifikasi pendaftaran webinar LMS sy,,,,
dr. Andi Marsali
Dibalas 16 jam yang lalu
Jakarta - Lowongan untuk Dokter Operasional Vaksin
Oleh: dr. Andi Marsali
2 Balasan
Alo Dokter, Selamat pagi sejawat,Terlampir info lowongan untuk dokter Umum sebagi operasional vaksin di Jakarta Timur
Anonymous
Dibalas 11 jam yang lalu
Apa diagnosis gatal kulit pada anak yang tepat?
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo Dokter. Selamat siang dok, terdapat pasien usia 5 tahun keluhan gatal dan pada kulit sejak 2 minggu. Pasien sering makan sosis. Gatal bertambah saat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.