Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Defisiensi Faktor X general_alomedika 2023-07-24T14:26:00+07:00 2023-07-24T14:26:00+07:00
Defisiensi Faktor X
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Defisiensi Faktor X

Oleh :
dr. Ghifara Huda SE AAAK
Share To Social Media:

Patofisiologi defisiensi faktor X melibatkan segala hal yang menyebabkan penurunan kadar faktor X dalam sirkulasi. Secara umum, terdapat 2 tipe defisiensi faktor X, yaitu tipe 1 akibat penurunan sintesis protein dan tipe 2 akibat produksi molekul disfungsional. Defisiensi faktor X juga bisa dibagi menjadi kongenital dan didapat (acquired).[6]

Defisiensi Faktor X Kongenital

Defisiensi faktor X kongenital bersifat autosomal resesif. Pasien heterozigot dapat asimptomatik atau memiliki gejala yang ringan. Sementara itu, pasien homozigot akan mengalami gejala bervariasi tergantung keparahan gangguan genetik.

Defisiensi faktor X telah dihubungkan dengan berbagai mutasi genetik, antara lain pada rantai protein Gly 366Ser, Arg347His, Phe31Ser, Gly133Arg, Val196Met, Gly204Arg, Glu51Lys, dan Cys364Arg. Mutasi ini akan menyebabkan terjadinya disfungsi molekul, gangguan pada proses folding protein, disrupsi ikatan disulfida, atau hambatan pada binding sites.[6,8-10]

Defisiensi Faktor X Didapat

Faktor X disintesis di hepar, sehingga gangguan hepar berat dapat menyebabkan defisiensi faktor pembekuan ini. Selain itu, defisiensi faktor X juga akan terjadi pada orang yang mengalami defisiensi vitamin K. Vitamin K diproduksi oleh flora enterik, sehingga penurunan kadar vitamin K dapat terjadi pada pasien yang mengalami malabsorpsi, obstruksi empedu, atau pemberian antibiotik yang mengganggu flora enterik. Defisiensi vitamin K juga bisa terjadi pada pemberian propiltiourasil atau obat antagonis vitamin K seperti warfarin.

Defisiensi faktor X didapat juga telah dilaporkan pada pasien dengan amiloidosis. Hal ini karena faktor X yang berikatan dengan fibril yang mengandung amiloid memiliki waktu paruh plasma lebih pendek.

Defisiensi faktor X juga telah dilaporkan pada pasien dengan myeloma, leukemia, infeksi Mycoplasma pneumoniae, lepra, pasien yang mendapat natrium valproat, luka bakar pada anak, dan pasien yang mendapat thrombin topikal.[6,8,10]

Referensi

6. Schwartz RA. Factor X deficiency. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/209867-overview
8. Girolami A, Cosi E, Sambado L, Girolami B, Randi ML. Complex history of the discovery and characterization of congenital factor X deficiency. Semin Thromb Hemost. 2015 Jun;41(4):359-65. doi: 10.1055/s-0034-1544000. Epub 2015 Apr 14. PMID: 25875733.
9. Kulkarni R, James AH, Norton M, Shapiro A. Efficacy, safety and pharmacokinetics of a new high-purity factor X concentrate in women and girls with hereditary factor X deficiency. J Thromb Haemost. 2018 May;16(5):849-857. doi: 10.1111/jth.13983. Epub 2018 Apr 10. PMID: 29460388.
10. Girolami A, Cosi E, Santarossa C, Ferrari S, Girolami B, Lombardi AM. Prevalence of bleeding manifestations in 128 heterozygotes for Factor X deficiency, mainly for FX Friuli, matched versus 128 unaffected family members, during a long sequential observation period (23.5 years). Eur J Haematol. 2016 Dec;97(6):547-553. doi: 10.1111/ejh.12767. Epub 2016 May 30. PMID: 27124643.

Pendahuluan Defisiensi Faktor X
Etiologi Defisiensi Faktor X
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Diagnosis tuberkulosis
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien anak 22 bulan, dengan keluhan bb seret 5 bulan, tidak ada keluhan lain. Hasil lab menunjukkan neutrofil dan limfosit rendah...
dr. Eka Dewi Wulandari
Dibalas 5 jam yang lalu
SKP sudah melebihi 250 , belum juga di verifikasi....
Oleh: dr. Eka Dewi Wulandari
1 Balasan
Assalamualaikum, izin bertanya dok, barang kali ada pengalaman yg sama... SIPĀ  saya berlaku sampai sekitar akhir Januari... Lalu saya mengajukan perpanjangan...
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 13 Juni 2025, 14:17
Fitur Ulasan Pasien di dalam MyPatient - Aplikasi Alomedika
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
7 Balasan
AlodokterSekarang ada option respon terhadap ulasan pasien.Ini fungsinya apa ya?Mohon info.Terima kasih.

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.