Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Anemia Sideroblastik general_alomedika 2022-11-17T11:16:57+07:00 2022-11-17T11:16:57+07:00
Anemia Sideroblastik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Anemia Sideroblastik

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Anemia sideroblastik adalah istilah umum untuk menyebut sekelompok penyakit dengan gejala utama anemia yang terjadi akibat gangguan utilisasi zat besi saat proses eritropoiesis di sumsum tulang. Anemia sideroblastik memiliki gambaran khas cincin (ring) sideroblast yang terbentuk dari akumulasi patologis zat besi.[1-3]

Karena gangguan yang terjadi adalah proses penggunaan zat besi saat pembentukan eritrosit, maka pasien anemia sideroblastik umumnya memiliki kadar zat besi yang normal atau bahkan tinggi di dalam tubuhnya. Zat besi yang tidak terpakai tersebut akan menumpuk secara abnormal di sekitar mitokondria sel prekursor eritrosit.[4,5]

Anemia Sideroblastik-min Paulo Mourao, Wikimedia commons, 2010.

Etiologi anemia sideroblastik secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu etiologi herediter dan etiologi didapat. Etiologi herediter terjadi akibat diturunkannya gen mutagenik melalui gen maternal terkait kromosom X dan autosomal resesif dari orang tua kepada anak mereka. Di lain pihak, etiologi didapat (acquired sideroblastic anemia) umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan di luar genetik pasien, misalnya akibat alcohol use disorder atau keracunan arsenik dan timbal.[4,6]

Diagnosis anemia sideroblastik ditegakkan terutama dengan bantuan pemeriksaan penunjang aspirasi sumsum tulang. Gambaran khas anemia sideroblastik adalah gambaran ring sideroblast (RS) dari pewarnaan sampel sumsum tulang dengan pengecatan Prussian blue.[5,6]

Penatalaksanaan anemia sideroblastik dipilih berdasarkan keparahan dan etiologi penyakit. Pada kondisi anemia herediter derajat ringan-sedang, terapi yang dapat menjadi pilihan antara lain adalah pemberian piridoksin, thiamine, atau asam folat. Pada anemia yang didapat dari lingkungan, penatalaksanaan utama adalah dengan menghilangkan agen toksik yang menyebabkan anemia sideroblastik.[5,7]

Transfusi darah diindikasikan pada kondisi anemia berat dan anemia ringan-sedang yang disertai dengan gejala sistemik. Pada kasus herediter, transfusi umumnya bersifat berkelanjutan. Saat ini terus dikembangkan metode terapi yang lebih baik untuk anemia sideroblastik, dimana salah satunya adalah dengan metode transplantasi sel punca sumsum tulang.[5]

Referensi

1. Cazzola M, Malcovati L. Diagnosis and treatment of sideroblastic anemias: from defective heme synthesis to abnormal RNA splicing. Hematology Am Soc Hematol Educ Program. 2015;2015:19-25. doi: 10.1182/asheducation-2015.1.19. PMID: 26637696.
2. Dubey A, Dey AK, Nandy K, Garg A, Kadakia M. Congenital Sideroblastic Anaemia- Classic Presentation. J Clin Diagn Res. 2016 Sep;10(9):OJ01-OJ02. doi: 10.7860/JCDR/2016/16883.8509. Epub 2016 Sep 1. PMID: 27790505; PMCID: PMC5072005.
3. Harigae H. [Biology of sideroblastic anemia]. Rinsho Ketsueki. 2017;58(4):347-352. Japanese. doi: 10.11406/rinketsu.58.347. PMID: 28484165.
4. Ashorobi, D. and Chhabra, A. Sideroblastic Anemia. Statpearl. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538287/
5. Mohan, N. Sideroblastic Anemias. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1389794-overview
6. Bottomley,SS. and Fleming, MD. Sideroblastic Anemia. Diagnosis and Management. Hematol Oncol Clin N Am, 2014. 28: 653–670.
7. Mangaonkar AA, Patnaik MM. Treatment of Acquired Sideroblastic Anemias. Hematol Oncol Clin North Am. 2020 Apr;34(2):401-420. doi: 10.1016/j.hoc.2019.11.002. Epub 2020 Jan 21. PMID: 32089219.

Patofisiologi Anemia Sideroblastik
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 13 Juni 2025, 14:17
Fitur Ulasan Pasien di dalam MyPatient - Aplikasi Alomedika
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
7 Balasan
AlodokterSekarang ada option respon terhadap ulasan pasien.Ini fungsinya apa ya?Mohon info.Terima kasih.
Anonymous
Dibalas 13 Juni 2025, 08:02
Suplemen Ibu Hamil apakah perlu tambah suplemen kalsium dan Fe
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, apakah konsumsi folamil untuk bumil sudah cukup? atau perlu tambah suplemen kalsium atau fe dari luar? 🙏
dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
Dibalas 13 Juni 2025, 08:13
Benda Asing Hipofaring- ALOPALOOZA THT-KL
Oleh: dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
4 Balasan
pasien wanita 52 tahun, datang dengan keluhan nyeri serta sulit saat menelan dan terasa tertusuk kurang lebih 1 jam setelah mengkonsumsi oncom..dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.