Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Epidemiologi Keracunan Makanan general_alomedika 2019-01-30T14:43:31+07:00 2019-01-30T14:43:31+07:00
Keracunan Makanan
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi kesehatan

Epidemiologi Keracunan Makanan

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Keracunan makanan merupakan penyakit dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Berdasarkan data CDC, tingkat mortalitas keracunan makanan mencapai sekitar 1 per 15 ribu orang sedangkan data WHO menunjukkan total angka kematian global mencapai 420 ribu per tahun.[2]

Global

Keracunan makanan merupakan masalah global yang menimbulkan morbiditas dan mortalitas. [12] Berdasarkan data dari Center for Disease Control (CDC) di Amerika Serikat, sekitar 76 juta orang mengalami keracunan makanan setiap tahunnya. Dari angka tersebut, 300.000 di antaranya membutuhkan rawat inap dan 5.000 kasus berakibat fatal sampai ke kematian. [14]

Patogen yang paling banyak menimbulkan kasus keracunan makanan adalah Campylobacter yang berasal dari susu yang tidak dipasteurisasi, Norovirus yang berasal dari hewan laut bercangkang, Escherichia coli, Salmonella yang berasal dari telur mentah atau tidak matang, toksin ciguatera dari ikan seperti kerapu, tuna, dan barakuda, Cyclospora yang ditemukan pada rasberi, virus hepatitis A, serta Listeria yang berasal dari daging olahan dalam kemasan. [14]

Sepanjang tahun 2018 ini, ada 4 wabah yang tercatat yang berkaitan dengan keracunan makanan. Dua wabah di Amerika Serikat disebabkan oleh Cyclosporiasis, 1 wabah di Amerika Serikat disebabkan oleh Vibrio parahaemolyticus, dan 1 wabah di Afrika Selatan disebabkan oleh Listeria. [15-18]

Indonesia

Pada tahun 2000–2015, terdapat 61.119 kasus keracunan makanan yang dilaporkan di Indonesia dengan tingkat mortalitas sebesar 0,4%. Jenis pangan yang sering menimbulkan keracunan makanan adalah masakan rumah tangga (46,9%), makanan jasa boga (18,9%), dan makanan jajanan (18,3%), sedangkan untuk patogen yang paling banyak ditemukan adalah Escherichia coli (20%), Bacillus cereus (19,4%), dan Staphylococcus sp (18,3%).[19]

Mortalitas

Walaupun sebagian besar kasus keracunan makanan dapat sembuh dengan sendirinya, tidak sedikit di antara kasus tersebut yang berakibat fatal. Di Kanada, ditemukan bahwa kematian akibat keracunan makanan mencapai 238 kasus setiap tahunnya. Patogen yang banyak menimbulkan kematian adalah Norovirus, Salmonella spp, Campylobacter spp, dan Listeria monocytogenes. [20]

Data dari WHO menunjukkan bahwa 1 dari 10 orang mengalami keracunan makanan dengan angka kematian sekitar 420.000 per tahunnya. Dari angka tersebut, sekitar 30% kematian akibat keracunan makanan terjadi pada populasi anak di bawah 5 tahun. [21]

Referensi

2. Kirk MD, Pires S, Black RE, et al. World Health Organization estimates of the Global and Regional Disease Burden of 22 Foodborne Bacterial, Protozoal, and Viral Diseases, 2010: A Data Synthesis. PLOS Medicine. 2015.12(12):e1001921
14. Tan LJ. Diagnosis and management of foodborne illnesses: a primer for physicians and other healthcare professionals. MMWR Morb Mortal Wkly Rep. 2004;50:1–69
15. Centers for Disease Control and Prevention. Multistate outbreak of cyclosporiasis linked to Del Monte fresh produce vegetable trays – United States, 2018: final update. 2018. Available from: https://www.cdc.gov/parasites/cyclosporiasis/outbreaks/2018/a-062018/index.html
16. U.S. Food & Drug Administration. FDA investigation of a multistate outbreak of cyclospora illness linked to fresh express salad mix served at McDonald’s ends. 2018. Available from: https://www.fda.gov/Food/RecallsOutbreaksEmergencies/Outbreaks/ucm613513.htm
17. Centers for Disease Control and Prevention. Multistate outbreak of Vibrio parahaemolyticus infections linked to fresh crab meat imported from venezuela (final update). 2018. Available from: https://www.cdc.gov/vibrio/investigations/vibriop-07-18/index.html
18. World Health Organization. Listeriosis – South Africa. 2018. Available from: https://www.who.int/csr/don/02-may-2018-listeriosis-south-africa/en/
19. Arisanti RR, Indriani C, Wilopo SA. Kontribusi agen dan faktor penyebab kejadian luar biasa keracunan pangan di Indonesia: kajian sistematis. BKM Journal of Community Medicine and Public Health. 2018;34(3):99-106
20. Thomas MK, Murray R, Flockhart L, et al. Estimates of foodborne illness-related hospitalizations and deaths in Canada for 30 specified pathogens and unspecified agents. Foodborne Pathog Dis. 2015;12(10):820-7
21. World Health Organization. WHO’s first ever global estimates of foodborne diseases find children under 5 account for almost one third of deaths. 2015. Available from: https://www.who.int/news-room/detail/03-12-2015-who-s-first-ever-global-estimates-of-foodborne-diseases-find-children-under-5-account-for-almost-one-third-of-deaths

Etiologi Keracunan Makanan
Diagnosis Keracunan Makanan
Diskusi Terbaru
dr. Gabriela Widjaja
Kemarin, 16:35
Fit/Unfit to Work akibat Kondisi Mental - Kedokteran Okupasi Ask the Expert
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
Alo dr Fani, SpOK. Untuk pasien yang mengalami gangguan mental akibat lingkungan kerja, penilaian apa saja yang harus dipertimbangkan hingga kita bisa...
Anonymous
Kemarin, 16:22
Tertular covid di tempat kerja - Kedokteran Okupasi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat sore dr. Fani SpOK.. jika tertular covid-19 di tempat kerja termasuk kecelakaan kerja?
dr. Hudiyati Agustini
Kemarin, 16:21
Kemana rujukan depresi akibat kerja?
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
Alo dr. Fani SpOK.. ada pasien wanita 27 tahun, datang dg keluhan kecemasan hingga beranggapan lebih baik tdk ada di dunia ini. Saat anamnesis sepertinya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.