Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Infeksi Helicobacter Pylori general_alomedika 2022-12-27T13:32:42+07:00 2022-12-27T13:32:42+07:00
Infeksi Helicobacter Pylori
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Infeksi Helicobacter Pylori

Oleh :
dr. Immanuel Natanael Tarigan
Share To Social Media:

Data epidemiologi memperkirakan bahwa infeksi Helicobacter pylori terjadi pada sekitar 50% penduduk dunia. Helicobacter pylori merupakan bakteri yang ubiquitous dan dapat ditemukan pada hampir semua populasi. Namun, prevalensinya terutama lebih tinggi pada populasi-populasi dengan status sosioekonomi yang rendah.[3]

Global

Perhitungan statistik memperkirakan bahwa sekitar 50% penduduk dunia mengalami infeksi Helicobacter pylori. Namun, angka prevalensi yang lebih pasti belum diketahui karena laporan dari negara-negara berkembang masih terbatas. Selain itu, koleksi data juga menjadi semakin sulit karena sebagian infeksi H. pylori bisa bersifat asimtomatik dan tidak terdeteksi oleh tenaga kesehatan.[1,3,8]

Infeksi H. pylori tidak memiliki predileksi untuk jenis kelamin tertentu. Namun, reinfeksi dilaporkan agak lebih tinggi pada perempuan daripada laki-laki. Populasi dengan status sosioekonomi yang buruk juga lebih rentan mengalami infeksi. Biasanya, infeksi ini diperoleh saat usia anak-anak dan berlangsung secara kronis karena tidak terdeteksi. Di Asia, insiden yang tinggi terutama ditemukan di India dan Bangladesh.[1,3,8]

Indonesia

Beberapa studi pernah memperkirakan bahwa prevalensi infeksi H. pylori adalah sekitar 68%. Akan tetapi, angka ini tidak dapat menggambarkan populasi Indonesia secara keseluruhan karena mayoritas penelitian dilakukan di Jawa.[9]

Untuk menjawab masalah tersebut, suatu studi pada tahun 2015 menggunakan sampel yang besar dan tersebar di seluruh Indonesia. Hasil studi tersebut menemukan bahwa prevalensi infeksi H. pylori adalah 22,1%. Prevalensi paling tinggi ditemukan di suku Papua (42,9%), Batak (40%), dan Bugis (36,7%). Studi ini juga menemukan bahwa kelompok usia 40–49 tahun dan 50–59 tahun adalah kelompok usia dengan prevalensi infeksi tertinggi, yaitu masing-masing 28,4% dan 29,8%.[9]

Mortalitas

Mortalitas akibat infeksi H. pylori tidak diketahui secara pasti dan diperkirakan bersifat minimal, yaitu sekitar 2–4% dari total orang yang terinfeksi oleh H. pylori. Umumnya, kematian bukan terjadi karena infeksi H. pylori itu sendiri, melainkan karena komplikasi yang terjadi. Contoh komplikasi yang dimaksud adalah perforasi ulkus peptikum, kanker gaster, dan limfoma mucosa-associated lymphoid tissue (MALT).[3,10]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Rana R, Wang SL, Li J, et al. Helicobacter pylori infection: A recent approach to diagnosis and management. Journal of Biomedicine. 2017;2:45-56.
3. Santacroce L. Helicobacter Pylori Infection. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/176938-overview#a1
8. Kim SG, Jung HK, Lee HL, et al. Guidelines for the diagnosis and treatment of Helicobacter pylori infection in Korea. Journal of gastroenterology and hepatology. 2014;29:1371-86.
9. Syam AF, Miftahussurur M, Makmun D, et al. Risk Factors and Prevalence of Helicobacter pylori in Five Largest Islands of Indonesia: A Preliminary Study. PLoS One. 2015;10(11):e0140186.
10. Chen Y, Segers S, Blaser MJ. Association between Helicobacter pylori and Mortality in the NHANES III Study. Gut. 2013;62(9):1-19.

Etiologi Infeksi Helicobacter Py...
Diagnosis Infeksi Helicobacter P...

Artikel Terkait

  • Tes Noninvasif untuk Diagnosis Infeksi Helicobacter pylori
    Tes Noninvasif untuk Diagnosis Infeksi Helicobacter pylori
  • Riwayat Keluarga Kanker Lambung dan Penatalaksanaan Infeksi Helicobacter pylori - Telaah Jurnal Alomedika
    Riwayat Keluarga Kanker Lambung dan Penatalaksanaan Infeksi Helicobacter pylori - Telaah Jurnal Alomedika
  • Efektivitas Vonoprazan untuk Eradikasi Helicobacter pylori – Telaah Jurnal Alomedika
    Efektivitas Vonoprazan untuk Eradikasi Helicobacter pylori – Telaah Jurnal Alomedika
  • Pemeriksaan HpSA untuk Diagnosis Infeksi Helicobacter pylori
    Pemeriksaan HpSA untuk Diagnosis Infeksi Helicobacter pylori
  • Pedoman Penanganan Infeksi Helicobacter pylori 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penanganan Infeksi Helicobacter pylori 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
dr.Elizabeth Anastasya
Dibalas 12 jam yang lalu
Bagaimana merujuk pasien dengan ide bunuh diri - pakai fitur Rujukan di myPatient
Oleh: dr.Elizabeth Anastasya
1 Balasan
ALO DokterSaya pernah merawat pasien dengan insomnia. Namun, setelah digali lebih lanjut pasien memiliki perilaku self harm dan saya butuh merujuk ke dokter...
Anonymous
Dibalas 14 jam yang lalu
Apakah salah obat yang seharusnya tetes mata menjadi tetes telinga dapat menimbulkan efek samping?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter, Assalamualaikum,,, ts sekalian mohon masukan nya,,, apa yg harus kita lakukan jika apoteker salah memberikan obat, yg seharusnya erlamicetin tts...
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Pemberian Antitetanus pada luka gigitan hewan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter. Selamat malam, izin bertanya dok. Saya mendapatkan pasien anak usia 2 th dibawa ibunya berobat krn digigit kucing liar 1hr lalu. Luka bengkak,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.