Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Hemoroid kirti 2022-01-19T15:36:05+07:00 2022-01-19T15:36:05+07:00
Hemoroid
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Diagnosis Hemoroid

Oleh :
Debtia Rahmah
Share To Social Media:

Diagnosis hemoroid ditegakan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Anamnesis untuk menggali gejala sesuai derajat penyakit dan faktor risiko serta menyingkirkan kemungkinan diagnosis banding. Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan anorektal. Pemeriksaan penunjang meliputi anosopi atau kolonoskopi.

Anamnesis

Gejala hemoroid tergantung derajat keparahan penyakit. Gejala paling sering ditemukan antara lain perdarahan saat buang air besar, darah menetes dari anus, prolaps, keluar cairan dari anus (mucus discharge), dan pruritus ani.[6] Akan tetapi penderita hemoroid dapat juga tanpa gejala.[4]

Riwayat penyakit yang penting ditanyakan meliputi kebiasaan buang air besar, frekuensi buang air besar, konsisensi tinja, apakah ada benjolan yang keluar setelah buang air besar dan apakah bisa dimasukkan kembali ke rektum, riwayat sulit buang air besar dan kebiasaan mengedan serta kebiasaan makan dan konsumsi serat.[6]

Hemoroid ditandai dengan perdarahan tanpa rasa nyeri yang dilaporkan adanya darah pada tissue setelah buang air besar atau darah menetes saat atau setelah buang air besar. Hemoroid interna dapat menimbulkan gejala ketika prolaps, trombosis, perdarahan atau menjadi ulserasi. Hemoroid eksterna dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada anus karena penonjolan massa. Trombosis hemoroid eksterna dapat menyebabkan nyeri akut.[7,8]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan anorektal yang dilakukan meliputi:

  • Inspeksi daerah perianal: dapat dilakukan pada posisi lateral kiri atau litotomi. Pada pemeriksaan inspeksi dapat dinilai apakah terdapat ruam kulit, hemoroid eksterna atau skin tag, fisura, fistula, abses, neoplasma, kondilomata, prolaps, papil hipertrofi atau kombinasi di antaranya.[6,8]

  • Pemeriksaan colok dubur: bersifat subyektif bergantung dengan kemampuan dan penilaian pemeriksa, namun masih menjadi pemeriksaan awal yang penting. Pemeriksaan yang dinilai termasuk permukaan mukosa, kekuatan tonus sfingter ani, jika teraba massa di rektum di deskripsikan dengan letak massa, fluktuasi, nyeri tekan, dan konsistensi.[8]

Tipe hemoroid

Hemoroid tergolong menjadi hemoroid internal, hemoroid eksternal maupun campuran keduanya.

  • Hemoroid interna: diselubungi epitel kolumnar, berada di atas linea dentata
  • Hemoroid eksterna: diselubungi epitel skuamosa (anoderm), berada di bawah linea dentata
  • Hemoroid campuran (mixed hemorrhoids): meliputi hemoroid internal, eksternal, dan ruang di antaranya.[8]

Derajat hemoroid

Hemoroid interna terdiri atas empat derajat berdasarkan ada tidaknya prolaps dan reduksi spontan/manual. [7,8]

Tabel 1. Derajat Hemoroid Interna

Derajat Kriteria
I Hemoroid interna non-prolaps
II Prolaps hemoroid interna saat defekasi, dapat tereduksi spontan
III Prolaps hemoroid interna saat defekasi, reduksi manual
IV Prolaps hemoroid interna persisten, tidak dapat direduksi manual, inkarserata

Diagnosis Banding

Diagnosis banding hemoroid yang harus disingkirkan terutama adalah keganasan seperti kanker kolorektal. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya seringkali pasien mengalami gejala perdarahan saat buang air besar. Gejala ini juga timbul pada kanker kolorektal. Beberapa penyakit yang menjadi diagnosis banding hemoroid terangkum dalam tabel berikut. [6]

Tabel 2. Diagnosis Banding Hemoroid

Diagnosis Riwayat penyakit Temuan pemeriksaan fisik
Kanker anus Nyeri sekitar anus; berat badan turun pada kasus lanjut Lesi ulserasi anus
Kondilomata anus Massa anus tanpa perdarahan; riwayat hubungan seks anal

Lesi seperti kol (cauliflower-like lesion)

Fissura anus Nyeri seperti dirobek dan perdarahan dengan pergerakan usus Nyeri pada pemeriksaan rektal dengan fisura
Kanker kolorektal Darah pada tinja, penurunan berat badan, nyeri perut, perubahan kebiasaan buang air besar, riwayat keluarga Massa atau nyeri tekan abdomen
Inflammatory bowel disease Gejala konstitusional, nyeri perut, diare, riwayat keluarga Pemeriksaan rektal normal, fistula, kolitis pada anoskopi
Abses perianal Nyeri dengan onset gradual Massa dengan nyeri tekan diselubungi kulit sampai mukosa rektum
Skin tags Tidak ada perdarahan, riwayat hemoroid sudah sembuh Massa sekitar anus diselubungi kulit normal, bukan mukosa

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang untuk membantu penegakan diagnosis hemoroid adalah anoskopi. Pilihan lainnya dapat dilakukan pemeriksaan sigmoidoskopi maupun kolonoskopi untuk menegakan diagnosis hemoroid sekaligus menyingkirkan diagnosis banding.

Anoskopi

Anoskopi meerupakan pemeriksaan paling akurat dan paling mudah untuk memeriksa kanalis ani dan distal rektum untuk membedakan diagnosis hemoroid interna atau fisura ani. Pemeriksaan ini jarang digunakan semenjak pemakaian endoskopi lebih banyak dilakukan.[9]

Sigmoidoskopi fleksibel atau kolonoskopi

Tidak lebih akurat untuk menegakan diagnosis hemoroid, namun dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan inflammatory bowel disease atau kanker. Kolonoskopi terutama dilakukan pada pasien perdarahan rektum dengan tanda bahaya atau kelompok populasi sebagai berikut:

  • Pasien berusia 50 tahun atau lebih dan belum pernah dilakukan pemeriksaan kolon menyeluruh dalam 10 tahun terakhir
  • Pasien berusia 40 tahun atau lebih yang belum pernah dilakukan pemeriksaan kolonoskopi dalam 10 tahun terakhir dan memiliki riwayat satu orang keluarga inti dengan kanker kolorektal atau adenoma pada usia 60 tahun atau kurang.
  • Pasien berusia 40 tahun atau lebih yang belum dilakukan pemeriksaan kolonoskopi dalam lima tahun terakhir dan memiliki riwayat lebih dari satu orang keluarga inti dengan kanker kolorektal atau adenoma pada usia 60 tahun atau kurang.
  • Pasien dengan anemia defisiensi besi
  • Pasien dengan hasil pemeriksaan darah samar tinja positif.[6]

Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium darah dapat dilakukan untuk melihat adanya anemia yang mungkin disebabkan oleh perdarahan dari hemoroid.

Referensi

4. Pong JC, Lam DK, Lai JS. Spontaneous subconjunctival haemorrhage secondary to acrotid-cavernpus fistula. Clin Experiment Ophtamol. 2008 Jan-Feb. 36(1):90-1.
5. Cronau H, Kankanala RR, Mauger T. Diagnosis and management of red eye in primary care. Am Fam Physician. 2010;81:137–144.
6. Rao NA. Acquired immunodeficiency syndrome and its ocular complications. Indian J Ophthalmol 1994; 42: 51–63.
7. 3 Kochar DK, Shubhakaran, Kumawat BL, Thanvi I, Joshi A, Vyas SP. Ophthalmoscopic abnormalities in adults with falciparum malaria. QJM 1998; 91: 845–52.
8. Rosen PH, Spalton DJ, Graham EM. Intraocular tuberculosis. Eye 1990; 4: 486–92.
9. Aldave AJ, King JA, Cunningham ET Jr. Ocular syphilis. Curr Opin Ophthalmol 2001; 12: 433–41.

Epidemiologi Hemoroid
Penatalaksanaan Hemoroid

Artikel Terkait

  • Hemoroidektomi dengan Harmonic Scalpel VS Hemorrhoidopexy dengan Stapler
    Hemoroidektomi dengan Harmonic Scalpel VS Hemorrhoidopexy dengan Stapler
Diskusi Terkait
dr.Evi
06 April 2022
Efektivitas Pengobatan Topikal pada hemoroid eksterna
Oleh: dr.Evi
2 Balasan
Alodokter. Apakah pengobatan topikal seperti faktu dan borraginol efektif pada pasien dg hemoroid eksterna? Kapan dan pada kriteria apa saja penggunaan faktu...
dr.Dizi Bellari Putri
06 April 2022
Perdarahan saluran cerna dengan riwayat operasi hemoroidektomi - Bedah Ask The Expert
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
Alo dr. Sonny Seputra, Sp. B, saya ingin bertanya pada pasien yang mengalami perdarahan berwarna merah segar dengan volume kira-kira 5ml di anus terutama...
dr. Gabriela Widjaja
02 Maret 2022
Pasien dengan hemorrhoid apa terapi operatif yang tepat - Bedah Ask The Expert
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
Alo dr. Irene Stephanie, SpB, ijin bertanya Dok, pertimbangan apa saja yang diperlukan untuk memilih pilihan terapi operatif yang tepat untuk berbagai kasus...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.