Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Prognosis Atresia Esofagus general_alomedika 2020-04-06T13:50:38+07:00 2020-04-06T13:50:38+07:00
Atresia Esofagus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Atresia Esofagus

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Prognosis pasien dengan atresia esofagus saat ini semakin membaik dipengaruhi oleh angka mortalitas yang jauh menurun karena meningkatnya angka keberhasilan operasi serta perkembangan perawatan perioperatif dan setelah operasi.

Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien atresia esofagus, dapat dibagi menjadi komplikasi ringan dan berat serta komplikasi akibat pembedahan yang terbagi pula menjadi komplikasi early dan late.

Komplikasi Ringan Atresia Esofagus

Komplikasi ringan atresia esofagus terdiri dari :

  • dismotilitas esofagus
  • aspirasi
  • feeding disorders
  • disfagia

Komplikasi Berat Atresia Esofagus

Komplikasi berat atresia esofagus terdiri dari:

  • metaplasia gastrik pada esofagus
  • metaplasia intestinal
  • adenokarsinoma esofagus.

Komplikasi Early akibat Pembedahan

Komplikasi yang dapat terjadi segera setelah operasi adalah sebagai berikut:

  • Kebocoran anastomosis
  • Rekurensi
  • Striktur anastomosis

Komplikasi Late akibat Pembedahan

Komplikasi late yang perlu diwaspadai setelah operasi, yaitu:

  • Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
  • Dismotilitas usus
  • Trakeomalasia[1,4,5,24]

Prognosis

Komorbiditas atresia esofagus yang saat ini menjadi perhatian adalah lebih kepada komplikasi pasca pembedahan di awal masa kehidupan pasien. Komorbid tersering adalah dysphagia (72%) dan gastroesophageal reflux (GER) (67%).[25]

GER kronik pasca terapi pembedahan dapat menyebabkan terjadinya kerusakan mukosa esofagus, striktur esofagus, Barrett’s esophagus dan adenokarsinoma esofageal. Beberapa studi jangka panjang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan risiko Barrett’s esophagus dan esophageal carcinoma pada pasien atresia esofagus, yang telah terjadi sejak usia muda.[25]

Saat ini, terdapat dua klasifikasi yang sering digunakan untuk menilai prognosis pasien atresia esofagus, yaitu Klasifikasi Waterstone dan klasifikasi Spitz.

Klasifikasi Waterstone

Faktor risiko yang dinilai pada klasifikasi Waterstone adalah berat badan lahir rendah, serta ada tidaknya pneumonia dan anomali kongenital yang berhubungan.[19]

Berdasarkan klasifikasi ini, pasien kemudian dikategorikan berdasarkan kelompok yaitu kelompok A dengan berat lahir >2500 gram, dengan tanpa komplikasi lainnya, kelompok B dengan berat lahir di antara 1800 gram dan 2500 gram dengan tanpa komplikasi lainnya atau berat lahir lebih dari 2500 gram dengan pneumonia sedang/anomaly kongenital dan kelompok C yaitu berat lahir <1800 gram, dengan tidak disertai komplikasi lainnya atau berat lahir >2500 gram dengan pneumonia berat atau anomali kongenital berat.[19]

Klasifikasi Spitz

Klasifikasi kedua adalah klasifikasi Spitz. Pada klasifikasi ini, faktor risiko yang dinilai adalah berat lahir dengan batas 1500 gram dan kelainan kongenital jantung mayor. Klasifikasi ini membagi pasien menjadi kelompok I pada pasien dengan berat lahir >1500 gram, tanpa anomali kardiak, kelompok II berat lahir <1500 gram atau adanya anomali kardiak dan kelompok III dengan berat lahir< 1500 gram dengan anomali kardiak.[19]

Hubungan antara Klasifikasi Waterstone dan Spitz dan Tingkat Mortalitas Pasien

Kedua klasifikasi tersebut membandingkan keadaan praoperasi dengan luaran yang dihasilkan sehingga dapat menentukan prognosis.

Tingkat mortalitas untuk kriteria Spitz adalah sebagai berikut:

  • Kelompok I: 3%
  • Kelompok II: 41%
  • Kelompok III: 78%

Sementara itu, tingkat survival rate untuk kriteria Waterstone adalah sebagai berikut:

  • Kelompok A: 5%
  • Kelompok B: 15%
  • Kelompok C: 35%[19]

Referensi

1.Saxena,AK. Medscape. Esophageal Atresia With or Without Tracheoesophageal Fistula. 2019. Available from : https://emedicine.medscape.com/article/935858-overview
4.Catilloux, J et al. Endoscopic assessment of children with esophageal atresia: Lack of relationship of esophagitis and esophageal metaplasia to symptomatology. Can J Gastroenterol Vol 24 No x Month 2010. Available from : https://aqao.org/wp-content/uploads/2016/06/8-Castilloux-CJG-2010.pdf
5.Zhu, Haitao et al. Diagnosis and management of post-operative complications in esophageal atresia patients in China: a retrospective analysis from a single institution. Int J Clin Exp Med 2018;11(1):254-261. Available from : http://www.ijcem.com/files/ijcem0059994.pdf
19.Niramis, Rangsan et al. Clinical Outcomes of Esophageal Atresia: Comparison Between the Waterston and the Spitz Classifications. Ann Acad Med Singapore 2013;42:297-300. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23842771/

Penatalaksanaan Atresia Esofagus
Edukasi dan Promosi Kesehatan At...
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 22:48
Pemberian MgSO4 pada PEB post partum di puskesmas
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok, ijin bertanya saya memiliki pasien post partum yang TDnya naik hingga 180/110 dan proteinuri (++), sebelumnya TD sewaktu ANC dan saat mau partus itu...
dr.Dizi Bellari Putri
Kemarin, 13:53
Suplemen Omega-3 Meningkatkan Risiko Atrial Fibrilasi - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
ALO Dokter!Tahukah, Dok? Beberapa studi telah melaporkan bahwa penggunaan suplemen asam lemak omega-3 dapat meningkatkan risiko atrial fibrilasi. Padahal...
dr.Dizi Bellari Putri
Kemarin, 09:35
Ask the Expert Spesialis Mata di Forum Diskusi Alomedika - Selasa 5 Juli 2022
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
2 Balasan
Alo Dokter!Alomedika akan kembali mengadakan "Ask the Expert" bersama Dokter Spesialis Mata. Yuk, catat tanggal dan jamnya!- Hari: Selasa, 5 Juli 2022-...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.