Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Tirotoksikosis general_alomedika 2021-07-07T12:24:19+07:00 2021-07-07T12:24:19+07:00
Tirotoksikosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Tirotoksikosis

Oleh :
Alexandra Francesca Chandra
Share To Social Media:

Etiologi tirotoksikosis terdiri dari seluruh kondisi yang menyebabkan gejala klinis kelebihan hormon tiroid dalam sirkulasi, baik yang disebabkan oleh hipertiroidisme (primer dan sekunder) dan tanpa hipertiroidisme. [4-6]

Hipertiroidisme Primer

Hipertiroidisme primer terdiri dari berbagai kondisi kelenjar tiroid yang menyebabkan kelenjar tiroid memproduksi dan mensekresi hormon tiroid dalam jumlah yang berlebihan. Contoh hipertiroidisme primer adalah Grave’s Disease, adenoma toksik, metastase karsinoma tiroid yang bersifat fungsional, mutasi reseptor thyroid stimulating hormone (TSH) yang menyebabkan aktivasi berlebih, dan sindrom McCune-Albright akibat mutasi Gsa. [4-6]

Hipertiroidisme Sekunder

Hipertiroidisme sekunder merupakan berbagai kondisi bukan pada kelenjar tiroid, yang menyebabkan kelenjar tiroid memproduksi dan mensekresi hormon tiroid dalam jumlah yang berlebih. Contoh hipertiroidisme sekunder adalah adenoma pituitari yang mensekresi TSH, sindrom hormon tiroid resisten, tumor-tumor yang mensekresi hormon gonadotropin, tirotoksikosis gestasional, dan faktisia tirotoksikosis. [4-6]

Tirotoksikosis Tanpa Hipertiroidisme

Tirotoksikosis dapat terjadi tanpa hipertiroidisme, yaitu karena pelepasan hormon tiroid dari folikel kelenjar tiroid yang destruksi. Contoh tirotoksikosis tanpa hipertiroidisme adalah tiroiditis subakut, tiroiditis silent, konsumsi obat atau radiasi yang menyebabkan destruksi folikel tiroid, dan tirotoksikosis “hamburger”.

Tiroiditis subakut  biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Tiroiditis silent biasanya bersifat autoimun.

Beberapa obat yang dapat merusak folikel tiroid antara lain amiodarone, interferon alfa, dan lithium. Di lain sisi, radiasi juga dapat menyebabkan kerusakan kelenjar tiroid, contohnya efek dari iodin radioaktif. [4-6]

Faktor Risiko

Faktor risiko tirotoksikosis antara lain :

  • Kondisi medis: infeksi virus, kehamilan, riwayat penyakit autoimun, riwayat trauma atau operasi kelenjar tiroid
  • Usia: hipertiroidisme lebih sering terjadi pada usia >60 tahun, namun khusus Grave’s disease lebih sering pada usia 40-60 tahun
  • Jenis Kelamin: perempuan lebih sering dibandingkan laki-laki
  • Genetik: riwayat Grave’s disease dalam keluarga akan meningkatkan risiko
  • Etnis: keturunan Jepang memiliki risiko yang lebih tinggi, hal ini mungkin berhubungan dengan kandungan iodin dalam makanan yang lebih tinggi
  • Penggunaan obat tiroid yang tidak sesuai anjuran [5,8-10]

Referensi

4. Franklyn, J.A. and K. Boelaert, Thyrotoxicosis. The Lancet, 2012. 379(9821): p. 1155-1166. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(11)60782-4
5. Lee, S.L. and S. Ananthakrishnan. Hyperthyroidism and Thyrotoxicosis. Endocrinology 2018; Available from: https://emedicine.medscape.com/article/121865-overview.
6. Sahay, R., Thyrotoxicosis. The Journal of the Association of Physicians of India, 2011. 59: p. 26-31. https://europepmc.org/abstract/med/2181900
8. Ross, D.S. Thyroid storm. 2019; Available from: https://www.uptodate.com/contents/thyroid-storm.
9. NIDDK. Hyperthyroidism. Endocrine Diseases 2016; Available from: https://www.niddk.nih.gov/health-information/endocrine-diseases/hyperthyroidism.
10. Hershman, J.M. Hyperthyroidism (Thyrotoxicosis). 2018; Available from: https://www.merckmanuals.com/professional/endocrine-and-metabolic-disorders/thyroid-disorders/hyperthyroidism.

Patofisiologi Tirotoksikosis
Epidemiologi Tirotoksikosis

Artikel Terkait

  • Peran Thyroid Scintigraphy dalam Mendiagnosis Kelainan Tiroid
    Peran Thyroid Scintigraphy dalam Mendiagnosis Kelainan Tiroid
Diskusi Terbaru
Anonymous
4 menit yang lalu
Cara mendiagnosis SLE - Ask The Expert Penyakit Dalam
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter dr, Restie Sp.PD, bagaimana ya cara mendiagnosis SLE, trims dok,
dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
9 menit yang lalu
Webinar Pergemi Bali
Oleh: dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
1 Balasan
Pergemi Cabang Bali mengadakan Webinar Tatalaksana Nyeri Campuran dan Osteoporosis pada Lanjut UsiaNarasumber :Dr. dr. I Gusti Putu Suka Aryana,...
dr.Dizi Bellari Putri
21 menit yang lalu
Ask the Expert Spesialis Penyakit Dalam di Forum Diskusi Alomedika - Selasa, 24 Mei 2022, 15.00 - 17.00 WIB
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
ALO, Dokter!Ask the Expert kembali lagi bersama Spesialis Penyakit Dalam. Mari sejawat diskusikan kasus pasien maupun studi terbaru dengan ahlinya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.