Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Uban Prematur general_alomedika 2021-08-30T13:16:00+07:00 2021-08-30T13:16:00+07:00
Uban Prematur
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Uban Prematur

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Patofisiologi uban prematur (premature gray hair) belum dipahami sepenuhnya. Namun, terjadinya uban prematur diduga melibatkan sejumlah proses kompleks seperti variasi genetik, hormonal, dan faktor lingkungan.[1,3]

Sekilas Mengenai Pigmentasi Rambut

Pigmentasi rambut merupakan salah satu fitur paling unik pada manusia yang berkisar dari warna hitam, coklat, pirang, hingga ke merah. Warna rambut manusia dipengaruhi oleh pigmen melanin yang diproduksi oleh melanosit yang merupakan derivat neural crest. Folikel rambut manusia mengandung dua jenis melanin yaitu eumelanin dan feomelanin. Perbedaan warna rambut dipengaruhi kuantitas dan rasio dari eumelanin hitam-coklat dan feomelanin merah-coklat. Terdapat hipotesis bahwa pH dan kadar sistein dari melanosom mempengaruhi fenotip rambut. Saat pH menurun, terjadi pengurangan aktivitas tirosinase secara progresif yang memicu peningkatan feomelanin dan rambut akan berwarna kemerahan atau pirang.[1,4]

Mutasi pada gen melanocortin-1 receptor (MC1R) akan menyebabkan warna rambut menjadi kemerahan atau pirang. Mutasi ini umumnya terjadi pada individu di Eropa Utara dengan lebih sedikit paparan sinar matahari. Sementara itu, studi pada tahun 2012 menunjukkan adanya mutasi resesif pada tyrosinase-related protein-1 (TYRP1) pada individu dengan rambut pirang.[1,5]

Siklus Pertumbuhan Rambut

Siklus pertumbuhan rambut terbagi menjadi 3 tahapan, yaitu anagen, katagen, dan telogen. Fase anagen merupakan periode dimana rambut mengalami proses mitosis aktif pada bagian epitel bulbus rambut selama beberapa minggu hingga tahun. Fase katagen ditandai dengan apoptosis pada sel epitel folikel bagian bawah dan keratinisasi bagian proksimal rambut membentuk club-shaped. Pada akhirnya, rambut akan masuk ke fase telogen yang menandakan berakhirnya regresi folikel dan mengawali fase anagen berikutnya.[5,6]

Patogenesis Uban Prematur

Unit pigmen adalah struktur hitam berbentuk buah pir di ujung papila dermal pada rambut berpigmen. Pada uban, unit pigmen menjadi kabur, melanosit menjadi sedikit dan membulat, dan melanosit oligodendritik berpigmen ringan menjadi terlihat di bulbus rambut proksimal. Selama fase anagen, ada pengurangan yang nyata pada jumlah melanosit di folikel rambut melalui degenerasi autophagolysosomal yang menyebabkan hilangnya pigmen rambut. Hal ini dianggap sebagai mekanisme utama dalam patogenesis uban.[7]

Transfer melanosomal yang rusak ke keratinosit kortikal atau inkontinensia melanin karena degenerasi melanosit berkontribusi pada uban. Perubahan degeneratif dalam folikel rambut dikaitkan dengan peningkatan sel dendritik di folikel rambut. Akibatnya, tidak ada melanosit melanogenik di bulbus rambut.

Faktor genetik dan lingkungan mempengaruhi sel induk folikel rambut dan melanosit. Pemendekan telomer, penurunan jumlah sel, dan faktor transkripsi tertentu semuanya juga terlibat dalam proses penuaan ini. Pada gilirannya, perubahan molekuler ini menyebabkan modifikasi struktural serat rambut, menurunkan produksi melanin, dan memperpanjang fase telogen dari siklus rambut.[1,4]

Pada tingkat molekuler, berbagai gen dan jalur sinyal yang mempengaruhi pigmentasi rambut sedang dipelajari. Reseptor bone morphogenetic protein receptor type II (BMPR2) dan activin receptor IIA (ACVR2A) diketahui mempengaruhi pigmentasi rambut. Berkurangnya aktivitas BMPR2 dan ACVR2A dapat menyebabkan uban dini pada tikus percobaan.

Selain itu, jalur pensinyalan Notch mempengaruhi berbagai proses biologis. Jalur sinyal Notch 1 dan Notch 2 dilaporkan memiliki peran dalam pemeliharaan pigmentasi rambut. Baru-baru ini, stem cell factor (SCF) dan reseptornya juga dilaporkan berperan dalam melanogenesis selama fase anagen.[1,3]

Referensi

1. Kumar AB, Shamim H, Nagaraju U. Premature Graying of Hair: Review with Updates. Int J Trichology. 2018;10(5):198-203.
3. Daulatabad D, Singal A, Grover C, Chhillar N. Profile of Indian patients with premature canities. Indian J Dermatol Venereol Leprol. 2016r;82(2):169-72.
4. Jo SK, Lee JY, Lee Y, Kim CD, Lee JH, Lee YH. Three Streams for the Mechanism of Hair Graying. Ann Dermatol. 2018;30(4):397-401.
5. Kenny EE, Timpson NJ, Sikora M, Yee MC, Moreno-Estrada A, Eng C, et al. Melanesian blond hair is caused by an amino acid change in TYRP1. Science. 2012;336:554
6. Goodier M, Hordinsky M. Normal and aging hair biology and structure ‘aging and hair’ Curr Probl Dermatol. 2015;47:1–9.
7. Shi Y, Luo LF, Liu XM, Zhou Q, Xu SZ, Lei TC. Premature graying as a consequence of compromised antioxidant activity in hair bulb melanocytes and their precursors. PLoS One. 2014;9:e93589.

Pendahuluan Uban Prematur
Etiologi Uban Prematur
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 16:50
Terapi T-3 hormone replacement therapy pada Hashimoto's Disease - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Restie Warapsari, Sp. PD saya ingin bertanya mengenai kapan diperlukan terapi T-3 hormone replacement therapy pada kasus hashimoto disease ya dok?...
Anonymous
Hari ini, 15:53
Obat Herbal dan Suplemen pada Pasien Autoimun - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, sebenarnya obat herbal atau suplemen itu boleh gak ya Dok diberikan untuk pasien autoimun? Karena saya sempat ditanyakan pasien isu beberapa...
Anonymous
Hari ini, 15:50
Rekomendasi Olahraga untuk Pasien SLE - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin bertanya, rekomendasi olahraga yang dapat kita berikan pada pasien dengan SLE apa ya Dok? Adakah jenis olahraga yang tidak diperbolehkan?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.