Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Pemfigus Vulgaris general_alomedika 2021-05-07T11:18:11+07:00 2021-05-07T11:18:11+07:00
Pemfigus Vulgaris
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Pemfigus Vulgaris

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Patofisiologi pemfigus vulgaris dikaitkan dengan reaksi autoimun. Pada pemfigus vulgaris, terjadi ikatan antara imunoglobulin G (IgG) autoantibodi dengan protein desmosom sel keratinosit di bawah permukaan stratum spinosum, yakni desmogleins (Dsg) 1 dan 3.[1,2,8]

Pengikatan antibodi ke Dsg diduga memiliki efek langsung pada desmosom adherens atau dapat memicu proses seluler yang mengakibatkan proses akantolisis. Akantolisis yang diinduksi oleh pengikatan autoantibodi ke antigen permukaan sel epitel menyebabkan manifestasi klinis berupa lepuhan pada kulit dan mukosa.[2,5]

Subtipe Pemfigus Vulgaris

Teori kompensasi Dsg menjelaskan korelasi antara fitur klinis dan profil autoantibodi pemfigus vulgaris. Korelasi antara temuan klinis dan hasil ELISA mencerminkan perbedaan bawaan dalam ekspresi Dsg. Sebagai contoh, pada kulit didapatkan Dsg 1 diekspresikan paling kuat di bagian atas epidermis, sedangkan Dsg 3 lebih kuat diekspresikan di lapisan basal dan parabasal. Pada membran mukosa, Dsg 3 berlimpah di seluruh epitel, dan sebaliknya ekspresi Dsg 1 jauh lebih rendah di seluruh epitel mukosa.[5,6]

Teori ini dianggap dapat menjelaskan tiga subtipe pemfigus vulgaris yaitu:

  • Tipe dominan mukosa (keterlibatan kulit terbatas) di mana terdapat lepuh di lapisan dalam mukosa mulut karena autoantibodi terhadap Dsg 3
  • Tipe dominan mukokutan (keterlibatan mukosa dan kulit), di mana lepuh di lapisan dalam mukosa mulut dan epidermis, masing-masing karena autoantibodi terhadap Dsg 1 dan 3. Disfungsi dari Dsg 1 dan 3 mencegah kemampuan glikoprotein untuk mengkompensasi satu sama lain, sehingga mengakibatkan hilangnya adhesi sel-sel pada kulit dan membran mukosa
  • Tipe dominan kulit (keterlibatan terbatas pada kulit), di mana lepuh di lapisan dalam epidermis karena autoantibodi terhadap Dsg 1 dan autoantibodi terhadap Dsg 3 yang lemah[5,9]

Referensi

1. Ingold CJ, Khan MAB. Pemphigus Vulgaris. [Updated 2021 Jan 14]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560860/
2. Zeina B. Pemphigus Vulgaris. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1064187-overview
5. Hertl M, Sitaru C. Pathogenesis, clinical manifestations, and diagnosis of pemphigus. Uptodate, 2021. https://www.uptodate.com/contents/pathogenesis-clinical-manifestations-and-diagnosis-of-pemphigus
6. Porro AM, Seque CA, Ferreira MCC, Enokihara MMS. Pemphigus Vulgaris. An Bras Dermatol. 2019; 94(3): 264–278.
8. Popescu IA, Statescu L, Vata D, Porumb-Andrese E, Patrascu AL. Pemphigus vulgaris - approach and management. Exp Ther Med. 2019; 18(6): 5056–5060.
9. Kasperkiewicz M, Ellebrecht CT, Takahashi H, Yamagami J, Zillikens D, et al. Pemphigus. Nat Rev Dis Primers. 2017; 3: 17026.

Pendahuluan Pemfigus Vulgaris
Etiologi Pemfigus Vulgaris

Artikel Terkait

  • Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
    Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 15:02
Diagnosis untuk overactive bladder
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin berdiskusi.Pasien perempuan berusia 70tahun dengan keluhan sering BAK dialami selama satu tahun ini. Saat ini bak di pampers dengan warna...
dr. Panji Harry Priya Nugraha
Hari ini, 11:53
Pilihan terapi analgesik pada pasien dengan CAD
Oleh: dr. Panji Harry Priya Nugraha
1 Balasan
Alo dok, izin berdiskusi, apabila datang pasien dengan keluhan nyeri kepala hebat disertai pusing berputar (vertigo), apakah pemberian analgesik seperti...
Anonymous
Hari ini, 11:13
Diagnosis dan tindakan untuk mengatasi benjolan di ketiak kiri
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, sy memiliki pasien wanita 27 th dengan keluhan muncul benjolan di ketiak kiri sejak 4 hari lalu. Benjolan muncul tiba2 saja dan nyeri (VAS 3),...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.