Epidemiologi Jerawat
Epidemiologi jerawat (acne vulgaris) tertinggi dialami oleh remaja dengan sekitar 20% dari remaja mengalami jerawat tingkat keparahan sedang hingga berat yang berkorelasi dengan pubertas. Seiring bertambahnya usia angka kejadian acne akan berkurang.
Global
Di Amerika Serikat, jerawat (acne vulgaris) memengaruhi 80% populasi berusia 18 – 24 tahun. Beberapa studi menunjukkan bahwa etnis Afrika dan Hispanik memiliki prevalensi lebih tinggi dibandingkan etnis lainnya.
Usia juga memengaruhi timbulnya jerawat (acne vulgaris), dimana acne menjadi masalah yang umum dan sering ketika menginjak pubertas. Komedo merupakan lesi yang paling utama pada pasien yang sangat muda. Pada anak perempuan, kemunculan acne dapat mendahului menarke selama satu tahun lebih. Jumlah kasus terbanyak ialah pada masa pertengahan hingga akhir remaja. Pada beberapa orang, acne bertahan sampai usia 20an hinggan 30an dimana insidensi masing-masing adalah sekitar 64% dan 43%. Selain itu, keterkaitan riwayat keluarga dengan timbulnya jerawat mencapai 80% pada keluarga tingkat pertama. [1,7,11,12]
Indonesia
Epidemiologi jerawat (acne vulgaris) di Indonesia masih belum jelas. Sebuah penelitian deskriptif di Surabaya melaporkan bahwa 45% dari pasien yang berkunjung ke Divisi Kosmetik Medik RSUD dr. Soetomo pada tahun 2007 adalah pasien yang menderita acne vulgaris.