Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Acne Vulgaris y2afrika 2021-09-29T09:46:53+07:00 2021-09-29T09:46:53+07:00
Acne Vulgaris
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Acne Vulgaris

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Patofisiologi acne vulgaris atau jerawat diketahui berhubungan dengan beberapa faktor, yakni hiperproliferasi yang diikuti penyumbatan folikel, kolonisasi Cutibacterium acnes, produksi sebum berlebih, dan mekanisme inflamasi kompleks yang melibatkan imunitas innate dan acquired.[2,4]

Mekanisme Inflamasi dan Hiperkeratinisasi pada Jerawat

Makrofag dan sel T CD4+ mengaktivasi sel-sel endotel lokal, meningkatkan mediator inflamasi seperti vascular cell adhesion molecule-1 (VCAM-1), intercellular adhesion molecule-1 (ICAM-1), dan human leukocyte antigen (HLA)-DR di pembuluh darah sekeliling folikel pilosebasea. Setelah itu, terjadi hiperproliferasi keratinosit di folikel dan berkurangnya deskuamasi.[2,5]

Epitel bagian atas folikel rambut menjadi hiperkeratotik, sehingga muara folikel bisa tersumbat. Beberapa faktor yang diperkirakan bereaksi terhadap hiperproliferasi keratinosit adalah hormon androgen, penurunan asam linoleat, peningkatan aktivitas IL-1-alfa, dan pengaruh Cutibacterium acnes.[5]

Kolonisasi Cutibacterium Acnes

Cutibacterium acnes adalah organisme anaerobik yang berada di lesi jerawat. Antigen C. acnes merangsang pembentukan antibodi, yang kemudian meningkatkan respons inflamasi dengan memproduksi mediator proinflamasi yang mengaktivasi toll-like receptor 2 pada monosit dan neutrofil. Aktivasi reseptor tersebut mengakibatkan produksi sitokin proinflamasi, seperti IL-12, IL-8, dan tumor necrosis factor.[2]

C. acnes berperan dalam patogenesis acne vulgaris dengan menghasilkan enzim lipase, protease, dan hialuronidase yang penting untuk mengubah trigliserida menjadi asam lemak bebas, yang berperan dalam inflamasi dan rilis faktor kemotaktik. Tingkat sensitivitas individu terhadap C. acnes bisa bervariasi. Individu yang mengalami jerawat inflamasi diperkirakan memiliki hipersensitivitas terhadap C. acnes.[2,5]

Produksi Sebum Berlebih

Kelebihan sebum adalah salah satu faktor kunci munculnya jerawat. Trigliserida dalam sebum dipecah menjadi asam lemak bebas oleh C. acnes. Asam lemak tersebut mendorong kolonisasi C. acnes. Lipoperoksidase menghasilkan sitokin proinflamasi dan mengaktivasi jalur peroxisome proliferator-activated receptor, yang lalu meningkatkan produksi sebum.[5]

Produksi dan ekskresi sebum diatur oleh beberapa jenis hormon dan mediator, terutama androgen. Menurut hasil studi, tingkat jerawat komedo pada perempuan usia prapubertas berhubungan dengan kadar androgen adrenal dehydroepiandrosterone sulfate (DHEAS).[2]

Hormon dan mediator lain yang diperkirakan berkontribusi dalam munculnya jerawat adalah growth hormone, insulin-like growth factor, corticotropin-releasing hormone yang responsif terhadap stres, dan peroxisome proliferator-activated receptor.[2,5]

Referensi

2. Rao J. Acne Vulgaris. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1069804-overview
4. Zaenglein AL, Pathy AL, Schlosser BJ, et al. Guidelines of care for the management of acne vulgaris. J Am Acad Dermatol. 2016;74(5):945-73.e33. doi: 10.1016/j.jaad.2015.12.037
5. Yenny SW. Resistensi Antibiotik Pada Pengobatan Akne Vulgaris. MDVI. 2018;45(2):111-115. https://www.perdoski.id/mdvi/download/1390

Pendahuluan Acne Vulgaris
Etiologi Acne Vulgaris

Artikel Terkait

  • Penggunaan Asam Salisilat dan Asam Mandelat Topikal pada Tata Laksana Akne Vulgaris
    Penggunaan Asam Salisilat dan Asam Mandelat Topikal pada Tata Laksana Akne Vulgaris
  • Efek Samping Penggunaan Isotretinoin Oral Jangka Panjang pada Kasus Acne Vulgaris
    Efek Samping Penggunaan Isotretinoin Oral Jangka Panjang pada Kasus Acne Vulgaris
  • Gel Dapsone untuk Terapi Acne Vulgaris
    Gel Dapsone untuk Terapi Acne Vulgaris
  • Fakta Terkini Penggunaan Isotretinoin yang Diduga Menyebabkan Inflammatory Bowel Disease dan Depresi
    Fakta Terkini Penggunaan Isotretinoin yang Diduga Menyebabkan Inflammatory Bowel Disease dan Depresi
  • Pilihan Terapi untuk Atrophic Acne Scar
    Pilihan Terapi untuk Atrophic Acne Scar

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
22 November 2022
Diet untuk penderita acne vulgaris - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang dr. Kurnia SpGK.. apakah benar ada makanan yang tidak dianjurkan untuk penderita akne vulgaris? apakah sudah ada uji klinisnya? Terimakasih
Anonymous
10 November 2022
Clindamycin untuk acne vulgaris
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, sy ingin bertanya, untuk acne vulgaris yg berat, apakah bs dtmbhkn obat oral spt clindamycin? Lalu apabila acne membaik setelah konsumsi clindamycin...
Anonymous
29 September 2022
Pasien wanita dengan bruntusan di pipi dan dagu disertai gatal
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodokter, izin diskusi mengenai acne Dok. Ada pasien wanita dengan keluhan muncul bruntusan di pipi dan dagu disertai gatal sesekali sejak 1 minggu....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.