Pendahuluan Hiperpigmentasi Pascainflamasi
Hiperpigmentasi pasca inflamasi (HPI) merupakan kondisi hipermelanosis di daerah epidermis atau dermis yang didapat setelah kondisi inflamasi atau injuri di kulit. Reaksi hipermelanosis ini dapat disebabkan oleh penyakit kulit seperti jerawat, dermatitis atopik, tinea, prosedur kutaneus (pasca ekstraksi komedo, pasca laser wajah), radiasi ultraviolet, trauma dan obat-obatan.[1,2]
Meski kondisi ini bisa ditemui pada berbagai tipe kulit, namun seringkali kondisi ini ditemui pada pasien dengan tipe kulit fitzpatrick skin type (FST) IV-VI dikarenakan peningkatan reaktivitas melanosit di kulit. HIP seringkali muncul dengan makula gelap dan patches yang timbul di lokasi yang sama dengan distribusi lesi inflamasi yang menjadi pemicu awal HIP.[1-3]
HIP dapat mempengaruhi kondisi psikologis pasien secara mendalam dan memiliki asosiasi positif dengan penurunan kualitas hidup pasien. Terlebih karena proses penyembuhan HIP dapat memakan waktu beberapa bulan hingga tahun untuk sembuh total meski dengan terapi yang tepat. Terapi “gold standard” untuk HIP saat ini adalah terapi topikal. Namun, beberapa terapi tambahan seperti peeling kimia dan terapi laser juga sudah mulai sering digunakan. Kedua terapi tersebut dapat membantu mempercepat hasil terapi yang positif.[4-7]