Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Folikulitis general_alomedika 2022-12-13T17:31:46+07:00 2022-12-13T17:31:46+07:00
Folikulitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Folikulitis

Oleh :
dr. Giovanni Gilberta
Share To Social Media:

Etiologi folikulitis yang paling sering adalah bakteri. Penyebab bakterial tersering adalah Staphyloccus aureus.

Etiologi

Berdasarkan etiologinya, folikulitis dapat terjadi akibat agen infeksius maupun non-infeksius.

Agen Infeksius

Folikulitis yang disebabkan oleh agen infeksius paling banyak disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus dan merupakan salah satu infeksi kulit yang paling sering ditemui. Bakteri S.aureus dapat menyebabkan folikulitis superfisial maupun dalam (sycosis) yang dapat berkembang menjadi karbunkel. Selain S.aureus, agen infeksi penyebab folikulitis lainnya, yaitu:

  • Pseudomonas aeruginosa yang merupakan etiologi folikulitis tipe ‘hot-tub’

  • Flora normal kulit, seperti epidermidis dan pyogenes

  • Bakteri gram negatif yang biasanya terjadi pada bagian tubuh, seperti wajah, yang merupakan daerah predileksi infeksi acne vulgaris

  • Jamur dermatofita, Pityrosporum, dan Folikulitis yang disebabkan oleh jamur biasanya terjadi pada pasien dengan kondisi imunosupresi
  • Virus Herpes Simplex Virus (HSV)

  • Parasit seperti Demodex sp[1,3,4-6]

Agen Noninfeksius

Selain agen infeksius, folikulitis juga dapat disebabkan oleh penyebab non infeksi, seperti trauma gesekan, pencabutan (epilasi), maupun bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit.[5]

Faktor Risiko

Faktor risiko terjadinya folikulitis yang disebabkan oleh bakteri di antaranya :

  • Produksi keringat yang berlebih (hiperhidrasi)
  • Kolonisasi bakteri aureus di daerah nasal yang bersifat asimptomatik
  • Penyakit kulit yang menyebabkan gatal, seperti skabies atau dermatitis
  • Penggunaan kortikosteroid topikal dalam jangka waktu yang lama
  • Mencukur rambut atau bulu melawan arah pertumbuhannya
  • Paparan bahan kimia
  • Terpapar air hangat (hot tub) atau air yang mengalami kontaminasi
  • Infeksi cacing kremi (Enterobiasis)

Folikulitis yang disebabkan oleh virus, jamur, sifilis maupun parasit biasanya sering dikaitkan dengan kondisi imunosupresi, seperti pada pasien dengan HIV.[3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

 

Referensi

1. Ramakrishnan K, Salinas RC, Higuita NIA. Skin and Soft Tissue Infection. Am Fam Phys, 2015. 92(6): 474-483. https://www.aafp.org/afp/2015/0915/p474.pdf
3. Luelmo-Aguilar J, Santandreu M. Folliculitis. Am J Clin Dermatology. 2004;5(5):301-310. doi:10.2165/00128071-200405050-00003
4. Sukumaran V, Senanayake S.Bacterial skin and soft tissue infections. Australian Prescriber, 2016. 39(5): 159–163. doi:10.18773/austprescr.2016.058
5. Laureano AC, Schwartz RA, Cohen PJ.. Facial bacterial infections: Folliculitis. Clinics in Dermatology, 2014. 32(6): 711–714. doi:10.1016/j.clindermatol.2014.02.009
6. Mir-Bonafé JM, Román-Curto C, Santos-Briz A, et al. Eczema herpeticum with herpetic folliculitis after bone marrow transplant under prophylactic acyclovir: are patients with underlying dermatologic disorders at higher risk? Transplant Infectious Disease, 2013. 15(2): E75–E80. doi:10.1111/tid.12058

Patofisiologi Folikulitis
Epidemiologi Folikulitis

Artikel Terkait

  • Terapi Topikal Vs Sistemik untuk Bisul atau Folikulitis Bakterial
    Terapi Topikal Vs Sistemik untuk Bisul atau Folikulitis Bakterial
Diskusi Terkait
Anonymous
5 hari yang lalu
Penanganan folikutilis setelah dermapen
Oleh: Anonymous
2 Balasan
ALO Dokter, mau tanya,sehabis treatment dermapen dengan PDRN dna salmon besoknya timbul lepuhan sperti nanah berbintik putih,awalnya saat dermapen memang...
Anonymous
14 hari yang lalu
Benjolan di dekat vagina yang bertambah banyak dan terasa gatal
Oleh: Anonymous
1 Balasan
alo dok izin berdiksusi pasien datang dengan benjolan di dekat vagina ada rasa gatal, sudah mengkonsumsi doksisiklin 3 hari belakangan tapi keluhan makin...
Anonymous
14 Oktober 2022
Pengobatan folikulitis di punggung - Kulit Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokIzin bertanya pasien remaja umur 14 tahun dgn infeksi kulit spt jerawat kecil2 di seluruh bagian punggung Terapi apa yg dpt di berikan yg cukup efektif

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.