Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Dermatitis Seboroik y2afrika 2022-04-12T09:26:07+07:00 2022-04-12T09:26:07+07:00
Dermatitis Seboroik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Epidemiologi Dermatitis Seboroik

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Menurut data epidemiologi, dermatitis seboroik terjadi di seluruh dunia dengan angka prevalensi sekitar 5%. Prevalensi varian noninflamasi seperti ketombe diperkirakan terjadi pada hingga 50% populasi dewasa di seluruh dunia. Dermatitis seboroik terjadi pada semua kelompok etnis secara global.[1]

Global

Data prevalensi dermatitis seboroik bervariasi antara 3–5% dari seluruh populasi dunia. Angka lebih tinggi terjadi pada tipe noninflamasi seperti ketombe. Suatu penelitian yang dilakukan di Jerman terhadap sekitar 160.000 responden menemukan sebanyak 4,6% laki-laki dan 1,4% wanita terdiagnosis dermatitis seboroik.[1,2,9,10]

Prevalensi terbanyak berdasarkan usia yaitu pada usia tiga bulan pertama kehidupan, disusul paling banyak kedua pada usia sekitar 40 tahun. Dermatitis seboroik sedikit lebih parah apabila terjadi pada pria dibanding bila terjadi pada wanita. Prevalensi dermatitis seboroik pada pasien HIV stadium awal adalah 35% dan 85% pada orang dengan AIDS. [1,2,10]

Indonesia

Data epidemiologi dermatitis seboroik di Indonesia masih terbatas. Data yang ada saat ini hanya berupa studi-studi individual di beberapa rumah sakit yang tersebar. Penelitian epidemiologi lebih komprehensif masih dibutuhkan di Indonesia.[11]

Mortalitas

Dermatitis seboroik umumnya tidak menimbulkan mortalitas. Namun, kondisi ini menjadi penyebab meningkatnya biaya perawatan kesehatan dan bahkan kehilangan pekerjaan. Dermatitis seboroik memengaruhi kualitas hidup pasien seperti merasa malu, terbebani secara psikologis, dan terbebani secara ekonomi untuk biaya perawatan.[12]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Athieqah Asy Syahidah

Referensi

1. Tucker D, Masood S. Seborrheic Dermatitis. StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551707/
2. Handler MZ. Seborrheic Dermatitis. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1108312-overview
9. Zander N, Sommer R, Schäfer I, et al. Epidemiology of seborrheic dermatitis. British Journal of Dermatology. 2019;181(4):e92-e92.
10. Sanders MGH, Pardo LM, Franco OH, et al. Prevalence and determinants of seborrhoeic dermatitis in a middle-aged and elderly population: the Rotterdam Study. Br J Dermatol. 2018 Jan;178(1):148-153.
11. Nabillah R. Prevalensi Dermatitis Seboroik Di Poli Kulit Dan Kelamin Rsud Meuraxa Kota Banda Aceh Periode Tahun 2016-2019. Jurnal Health Sains. 2021;2(1):112-119.
12. Valdes F, McNamara S, Castillo D, et al. 26540 Quality of life and willingness to pay in patients with seborrheic dermatitis attending an outpatient clinic in South Florida. Journal of the American Academy of Dermatology. 2021;85(3):AB104.

Etiologi Dermatitis Seboroik
Diagnosis Dermatitis Seboroik

Artikel Terkait

  • Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
    Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
  • Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal untuk Kulit
    Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal untuk Kulit
  • Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
    Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
  • Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
    Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
Diskusi Terkait
Anonymous
28 April 2023
Obat dermatitis alergi untuk ibu hamil
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya obat yang aman untuk ibu hamil saat keluhan alergi muncul apa ya dok? Misal sudah diberikan cetirizin tetapi tidak membaik,...
Anonymous
08 Maret 2023
Bintik berisi air di daun telinga
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, izin berdiskusi dok, seorang anak laki-laki usia 11 tahun datang dengan keluhan gatal dan panas di daun telinga kiri, sudah dirasakan selama 2...
Anonymous
26 Januari 2023
Muncul luka koreng pada anak usia 3 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya dok, td saya dpt kasus an usia 3thn dgn keluhan seperti digambar disertai gatal & pernh dialami bln desember , ada jg di muka,tangan,telapak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.