Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Intususepsi general_alomedika 2022-08-16T10:10:50+07:00 2022-08-16T10:10:50+07:00
Intususepsi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Intususepsi

Oleh :
dr. Jennifer
Share To Social Media:

Penatalaksanaan intususepsi atau intussusception dapat menggunakan enema udara, enema cairan, atau tindakan operatif. Karena ada risiko syok akibat intususepsi, dokter sebaiknya memasang akses intravena pada pasien.

Tata Laksana Awal

Pasien intususepsi dapat mengalami hipovolemia dan dehidrasi. Pada keadaan ini, pasien sebaiknya diberikan cairan intravena. Pada pasien dengan hidrasi yang baik, cairan intravena mungkin tidak diperlukan.[4,10,11]

Pemberian antibiotik sebenarnya masih belum diketahui pasti manfaatnya. Beberapa pusat kesehatan sudah tidak menggunakan antibiotik pada anak-anak yang mengalami intususepsi, kecuali jika ada indikasi seperti syok sepsis atau perforasi usus.[10,11]

Antibiotik biasanya diberikan 1 jam sebelum prosedur dan dilanjutkan hingga 48 jam jika ada iskemia atau dilatasi usus yang signifikan. Namun, bila abses atau perforasi terjadi, pemberian antibiotik yang lebih panjang perlu dipertimbangkan.[10-12]

Reduksi dengan Enema

Penatalaksanaan dengan enema dapat dilakukan jika pasien dalam keadaan stabil. Komplikasi reduksi enema ini meliputi perforasi dan kegagalan reduksi, sehingga memerlukan intervensi operatif. Reduksi dengan kontras enema secara klasik dapat dilakukan dengan cairan (liquid enema) ataupun dengan udara (air enema).[10,11]

Enema Udara

Enema udara atau air enema dapat diberikan menggunakan gas yang dimasukkan ke dalam usus dengan tekanan 80 mmHg dan dapat ditingkatkan hingga 120 mmHg. Pada anak usia < 6 bulan, tekanan awal yang disarankan adalah 60 mmHg.[4]

Enema Cairan

Enema cairan atau liquid enema dapat diberikan menggunakan gastrografin dengan tekanan 100 cmH2O dan dapat ditingkatkan secara bertahap hingga 120 cmH2O. Pada anak usia <6 bulan, risiko perforasi lebih tinggi, sehingga tekanan awal yang disarankan adalah 80 cmH2O.[4]

Perbandingan Enema Udara dan Enema Cairan

Menurut tinjauan Cochrane tahun 2017, enema udara memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi. Namun, hal ini didasari pada kualitas bukti yang lemah.[13]

Pembedahan

Tindakan operatif diindikasikan pada pasien dengan syok yang menetap, kecurigaan nekrosis usus atau perforasi, intususepsi yang tidak tereduksi dengan modalitas tata laksana nonoperatif, dan intususepsi dengan pathological lead point (penyakit yang mendasari).[4,10,11]

Reseksi usus diindikasikan jika terdapat nekrosis, perforasi, dan intususepsi yang tidak dapat direduksi dengan tindakan operatif tanpa reseksi. Iliopexy dan ileocaecal band tidak terbukti mengurangi risiko rekurensi.[4,10,11]

Laparoskopi

Operasi laparoskopi mulai populer digunakan untuk intususepsi. Namun, laparoskopi tidak memiliki perbedaan bermakna dengan pembedahan terbuka dalam hal durasi operasi dan timbulnya komplikasi.[4,10,11]

Pasien yang dilaparoskopi dilaporkan memiliki durasi perawatan yang lebih pendek dan kemampuan toleransi asupan oral lebih dini. Namun, kekurangan laparoskopi adalah cedera pada dinding usus dan sulit mengidentifikasi pathological lead point. Konversi ke bedah terbuka diperlukan pada 12,5–32% kasus.[4,10,11]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

4. Ito Y, Kusakawa I, Murata Y,et al. Japanese guidelines for the management of intussusception in children, 2011. Pediatrics International. 2012;54(6):948–958. doi:10.1111/j.1442-200x.2012.03622_1.x
10. Sutcliffe J. Differential Diagnosis Intussusception. Epocrates. 2018. https://online.epocrates.com/diseases/67911/Intussusception/Key-Highlights
11. Sutchliffe J. Intussusception. BMJ. 2018. https://bestpractice.bmj.com/topics/en-us/679
12. Hviid A, Svanstrom H. Antibiotic Use and Intussusception in Early Childhood. J Antimicrobial Chemotherapy. 2009 June;64(3):642-648.
13. Gluckman S, Karpelowsky J, Webster AC, McGee RG. Management for intussusception in children. Cochrane Database of Systematic Reviews 2017, Issue 6. Art. No.: CD006476. doi: 10.1002/14651858.CD006476.pub3.

Diagnosis Intususepsi
Prognosis Intususepsi

Artikel Terkait

  • Red Flags Tinja Berdarah Pada Bayi
    Red Flags Tinja Berdarah Pada Bayi
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 16 September 2019, 16:31
Perut bayi buncit apakah termasuk tanda dehidrasi
Oleh: Anonymous
24 Balasan
Alo dok izin konsulSaya mau bertanya dokBayi 1 bulan 1 mingguBagian perut terlihat sekali buncit ke samping, bayi BAB bisa lebih dari 3 kali sehariPada malam...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.