Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Micrognathia general_alomedika 2023-01-25T08:05:33+07:00 2023-01-25T08:05:33+07:00
Micrognathia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Micrognathia

Oleh :
dr. Sandy S Sopandi
Share To Social Media:

Micrognathia atau mikrognatia kadang dikenal juga sebagai hipoplasia mandibula atau brachygnathia. Kondisi ini ditandai dengan posisi mandibula yang abnormal, di mana terjadi defisiensi pertumbuhan mandibula pada bidang anteroposterior. Defisiensi pada komponen vertikal dan transversal juga kadang ditemukan. Micrognathia sering menjadi bagian dari Pierre Robin sequence.[1,2]

Pada kebanyakan kasus, micrognathia terjadi bersamaan dengan retrognathia, yaitu posisi mandibula yang lebih posterior daripada posisi seharusnya. Namun, pada kondisi yang langka, pasien mungkin memiliki retrognathia tetapi tidak memiliki micrognathia.[3]

Sumber Gambar: Openi,2012 Sumber Gambar: Openi,2012

Diagnosis micrognathia bisa ditegakkan berdasarkan evaluasi dimensi mandibula dan hubungannya dengan wajah secara keseluruhan, evaluasi oklusi gigi, dan deteksi gangguan pernapasan. Pemeriksaan penunjang yang dapat bermanfaat adalah rontgen wajah, evaluasi genetik, dan evaluasi jalan napas. Micrognathia juga mungkin tampak saat ultrasonografi prenatal untuk skrining.[1,3,5]

Penatalaksanaan micrognathia mencakup observasi, manajemen nutrisi, dan bedah. Namun, bedah dilakukan pada <10% kasus micrognathia. Bedah diindikasikan pada kondisi gangguan jalan napas yang menimbulkan distress napas berat atau kegagalan pertumbuhan akibat kesulitan pemberian makanan.[1,4,5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Jenzer AC, Schlam M. Retrognathia. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538303/
2. Price KE, Haddad Y, Fakhouri WD. Analysis of the relationship between micrognathia and cleft palate: a systematic review. The Cleft Palate-Craniofacial Journal. 2016;53(2):e34-44.
3. Paladini D. Fetal micrognathia: almost always an ominous finding. Ultrasound Obstet Gynecol. 2010;35:377–84.
4. Tewfik TL, Meyers AD. Pierre Robin syndrome. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/844143-overview
5. Tolarova MM, Elluru RG. Pierre Robin sequence. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/995706-overview

Patofisiologi Micrognathia
Diskusi Terbaru
dr.Deddy s Razak
Kemarin, 14:52
Apakah ini infeksi scabies?
Oleh: dr.Deddy s Razak
5 Balasan
Apakah ini infeksi scabies?
Anonymous
1 hari yang lalu
Benjolan kecil di kulit
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alodok, pasien anak perempuan berusia 3 th. Ibunya mengeluh anaknya memiliki bintik kecil yg menonjol di pipi sejak bayi. Sampai saat ini tidak menghilang...
dr. Gabriela Widjaja
2 hari yang lalu
Penggunaan Epinefrin dengan Anestesi Lokal di Jari Tangan dan Kaki Aman - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Penggunaan epinefrin sebagai tambahan anestesi lokal dulunya didogma berbahaya karena dianggap bisa menyebabkan nekrosis akibat vasokonstriksi....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.