Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Hernia Diafragma general_alomedika 2023-01-19T14:24:00+07:00 2023-01-19T14:24:00+07:00
Hernia Diafragma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Hernia Diafragma

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Penatalaksanaan utama hernia diafragma, baik kongenital dan akuisata, adalah pembedahan. Pembedahan hernia diafragma kongenital dapat segera atau ditunda, tergantung manifestasi klinis pasien. Sementara, pembedahan hernia diafragma akuisata dipengaruhi oleh mekanisme dan waktu terjadi cedera, ukuran kerusakan diafragma, jenis dan jumlah organ abdominal yang mengalami herniasi ke dalam rongga toraks, serta gejala klinis pasien.[1,5,14,15]

Hernia Diafragma Kongenital

Penatalaksanaan dari hernia diafragma kongenital meliputi asuhan prenatal, resusitasi dan monitoring, serta tindakan pembedahan.[5]

Asuhan Prenatal

Pada asuhan prenatal, pemberian kortikosteroid pada ibu dilaporkan dapat membantu proses maturasi paru. Namun studi terkait efikasi dari pemberian kortikosteroid masih menunjukkan hasil yang tidak konsisten, sehingga manfaatnya masih kontroversial.

Pada percobaan dengan hewan coba mencit, pemberian obat selain kortikosteroid seperti sildenafil dosis tinggi dilaporkan memberikan perbaikan pada struktur paru, meningkatkan densitas pembuluh darah, dan menurunkan hipertrofi ventrikel kanan jantung.

Selain pemberian obat prenatal, hal lain yang harus diperhatikan adalah usia kehamilan yang tepat untuk persalinan. Sebaiknya dokter mengusahakan agar bayi bisa lahir se-aterm mungkin untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat kelahiran prematur dan mengurangi risiko mortalitas.[12,16,17]

Resusitasi dan Monitoring

Resusitasi neonatus pada bayi dengan hernia diafragma kongenital dilakukan sama seperti resusitasi pada neonatus lainnya. Setelah itu, pada bayi dengan hernia diafragma harus segera dipasangkan pipa nasogastrik yang terhubung dengan suction, tujuannya untuk dekompresi lambung.

Pada sebagian besar kasus, bayi memerlukan tindakan intubasi dengan pemberian oksigen dititrasi. Saturasi preduktal usahakan di atas 70% pada 1‒2 jam pertama pasca kelahiran, namun harus disertai dengan kadar pH dan PaCO2 yang normal pada pemeriksaan gas darah. Kemudian, untuk jam selanjutnya, pertahankan saturasi hingga 85‒95%.

Pemilihan ventilasi pada bayi masih menjadi perdebatan hingga kini. Banyak pedoman lebih merekomendasikan penggunaan conventional mechanical ventilation (CMV). Penggunaan extracorporeal membrane oxygenation (ECMO) bisa dipertimbangkan bila metode ventilasi lain tidak berhasil mempertahankan saturasi di atas 85%. Pemasangan preductal pulse oximetry dianjurkan untuk memantau saturasi oksigen.

Terkait status hemodinamik bayi, pemasangan akses vena baik sentral atau perifer sangat dianjurkan. Selain itu, arterial line pada umbilikus pasien juga direkomendasikan untuk memantau tekanan darah dan nadi. Target yang harus dicapai atau indikator perfusi dari end-organ bayi yang optimal adalah nadi yang sesuai dengan usia gestasi, pH arteri >7,2, kadar laktat <3–5 mmol/L, capillary refill time tidak melambat, dan output urin >1 mL/kgBB/jam.[18,19]

Pembedahan

Pada bayi dengan kondisi stabil, biasanya tindakan pembedahan dilakukan 48‒72 jam setelah kelahiran. Namun, jika kondisi tidak stabil, maka kapan dilakukan tindakan pembedahan sulit untuk ditentukan.

Keputusan waktu terbaik untuk tindakan bedah tergantung pada kondisi pasien dan pertimbangan dokter yang merawat. Pembedahan dapat dilakukan secepat mungkin (early repair), menunggu setelah 72 jam pasca ECMO atau dekanulasi, atau menunda sampai beberapa minggu hingga kondisi bayi stabil (delayed repair).

Teknik pembedahan primary closure dari defek bisa melalui abdominal approach atau thoracic approach. Penutupan defek bisa menggunakan patch dengan bahan dasar seperti politetrafluoretilen atau biosintetik (submukosa dari usus atau kolagen kulit) dan komposit. Teknik pembedahan yang tidak invasif seperti metode laparoskopik dan torakoskopik lebih sering menyebabkan rekurensi dibandingkan dengan teknik pembedahan metode terbuka (open).[15,20,21]

Hernia Diafragma Akuisata

Penatalaksanaan dari hernia diafragma akuisata disesuaikan dengan faktor penyebab, dan kondisi pasien. Pada kondisi akut, maka perlu dilakukan resusitasi dan stabilisasi pada pasien. Setelahnya, baru dilanjutkan dengan tindakan pembedahan.

Resusitasi dan Stabilisasi

Resusitasi dan stabilisasi pasien dengan hernia diafragma akuisata sama seperti pada pasien trauma dan kegawatan lain, yaitu dengan prinsip ABC (Airway, Breathing, Circulation). Pastikan patensi jalan napas, pertahankan saturasi pernapasan di atas 92%, beri oksigen jika perlu, pasang intravenous line untuk resusitasi cairan dan pemberian obat sesuai indikasi, dan pantau tanda vital.

Pemasangan pipa nasogastrik diperlukan, selain untuk kepentingan diagnostik, juga untuk dekompresi lambung. Pada pasien yang mengalami trauma, lakukan kontrol perdarahan.[11,15]

Pembedahan

Tindakan pembedahan pada kasus hernia diafragma akuisata pada prinsipnya serupa dengan kasus hernia diafragma kongenital, yaitu bertujuan untuk menutup dan memperbaiki defek hernia. Teknik pembedahan bisa melalui abdominal approach (laparotomi), thoracic approach (torakotomi), atau gabungan dari keduanya.

Laparotomi lebih sering digunakan pada kasus hernia yang sifatnya akut, atau disebabkan oleh trauma intraabdomen. Reparasi dari defek disesuaikan dengan ukurannya, dengan menggunakan benang jahit non-absorbable. Jika ukuran defek kecil, maka teknik jahitan dapat menggunakan teknik interrupted, matras horizontal, atau figure of eight. Namun, jika ukuran defek besar, maka teknik jahitan dapat menggunakan teknik jelujur atau double layered closure.[11,14,15]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Spellar K, et al. Diaphragmatic Hernia. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536952/
5. Chandrasekharan PK, Rawat M, et al. Congenital Diaphragmatic hernia - a review. Matern Health Neonatol Perinatol. 2017 Mar 11;3:6. doi: 10.1186/s40748-017-0045-1. PMID: 28331629; PMCID: PMC5356475.
11. Saladyga AT. Acquired Diaphragmatic Hernia. Medscape, 2022. https://emedicine.medscape.com/article/428055-overview#a4
14. Filosso PL, Guerrera F, et al. Surgical management of chronic diaphragmatic hernias. J Thorac Dis. 2019 Feb;11(Suppl 2):S177-S185. doi: 10.21037/jtd.2019.01.54. PMID: 30906583; PMCID: PMC6389560.
15. Testini M, Girardi A, et al. Emergency surgery due to diaphragmatic hernia: case series and review. World J Emerg Surg. 2017;12:23.
16. Lally KP, Bagolan P, et al. Congenital diaphragmatic hernia study corticosteroids for fetuses with congenital diaphragmatic hernia: can we show benefit? J Pediatr Surg. 2006;41(4):668–674.
17. Luong C, Rey-Perra J, et al. Antenatal sildenafil treatment attenuates pulmonary hypertension in experimental congenital diaphragmatic hernia. Circulation. 2011;123(19):2120–2131.
18. Noori S, Seri I. Neonatal blood pressure support: the use of inotropes, lusitropes, and other vasopressor agents. Clin Perinatol. 2012;39(1):221–238.
19. Habib RH, Pyon KH, et al. Optimal high-frequency oscillatory ventilation settings by nonlinear lung mechanics analysis. Am J Respir Crit Care Med. 2002;166(7):950–953.
20. Canadian Congenital Diaphragmatic Hernia Collaborative, Puligandla PS, Skarsgard ED, et al. Diagnosis and management of congenital diaphragmatic hernia: a clinical practice guideline. CMAJ. 2018;190(4):E103–E112.
21. Gander JW, Fisher JC, et al. Early recurrence of congenital diaphragmatic hernia is higher after thoracoscopic than open repair: a single institutional study. J Pediatr Surg. 2011;46(7):1303–1308.

Diagnosis Hernia Diafragma
Prognosis Hernia Diafragma
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 5 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
1 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.