Epidemiologi Hernia Diafragma
Data epidemiologi hernia diafragma di Indonesia masih belum jelas. Hernia diafragma kongenital dilaporkan lebih banyak ditemukan pada bayi laki-laki dibandingkan perempuan. Hernia diafragma akuisata paling sering disebabkan oleh trauma, misalnya kecelakaan kendaraan bermotor.
Global
Sebuah studi yang dilakukan di Utah, Amerika Serikat, melaporkan bahwa hernia diafragma kongenital ditemukan pada 1 dari 3000 bayi baru lahir. Hernia diafragma kongenital lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan.
Hernia diafragma akuisata dilaporkan ditemukan pada 0,8–3,6% pasien dengan trauma tumpul atau penetrasi pada dada dan abdomen. Sebanyak 69% kasus hernia terjadi pada hemidiafragma kiri, 24% di hemidiafragma kanan, dan 15% bilateral. [5,11,12]
Indonesia
Data epidemiologi hernia diafragma di Indonesia masih belum tersedia. [13]
Mortalitas
Angka mortalitas pada kasus hernia diafragma kongenital dilaporkan sebesar 45-50%, meskipun saat ini sudah banyak teknik dan metode operasi yang canggih. Lung-to-Head Ratio (LHR) di bawah 0,6 dan adanya anomali atau sindrom kongenital penyerta dilaporkan meningkatkan risiko mortalitas.
Pada hernia diafragma akuisata, risiko mortalitas tinggi pada kasus yang terlambat didiagnosis. Presentase mortalitas juga dilaporkan mencapai 50% selama proses reparasi defek. [14-16] Sedangkan pada hernia hiatus, tingkat mortalitas akan meningkat saat munculnya risiko hernia berkembang menjadi hernia strangulata atau bahkan mengalami perforasi.