Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Edukasi dan Promosi Kesehatan Gangguan Panik general_alomedika 2021-11-12T15:11:10+07:00 2021-11-12T15:11:10+07:00
Gangguan Panik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Gangguan Panik

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada gangguan panik sebaiknya diawali dengan edukasi bahwa kondisi yang dialami pasien tidak membahayakan secara fisik. Edukasi sebaiknya diberikan kepada pasien dan keluarganya. Gangguan panik bisa disembuhkan dengan manajemen yang baik dan kepatuhan pasien terhadap terapi yang diberikan.[1]

Pasien juga perlu mendapatkan edukasi bahwa tujuan terapi yang diberikan bukanlah untuk menghilangkan semua kecemasan, tapi membantu pasien untuk mengatasinya.[4]

Edukasi Pasien dan Keluarga

Pasien dan keluarganya perlu mendapatkan edukasi yang lengkap mengenai definisi gangguan panik, penegakan diagnosis, terapi dan prognosis gangguan ini.

Pasien dan keluarga perlu mendapatkan pengertian bahwa gejala-gejala yang dialami oleh pasien tidak mengancam nyawa sehingga tidak diperlukan pemeriksaan atau tindakan medis yang agresif. Keluarga perlu memahami bahwa mendengarkan keluhan pasien dengan empati merupakan salah satu kunci untuk membantu pasien.

Pasien juga perlu mendapatkan edukasi mengenai terapi yang didapatkan, khususnya mengenai penggunaan benzodiazepine karena adanya potensi adiksi.[1]

Baik pasien maupun keluarganya perlu mengetahui apa yang harus dilakukan ketika terjadi serangan panik. Rekomendasi kepada pasien mencakup:

  • Pasien sebaiknya tidak mencoba melawan serangan panik
  • Bila memungkinkan, sebaiknya pasien tetap berada di tempatnya saat serangan terjadi
  • Bernafas secara pelan dan dalam
  • Tekankan dalam pikiran bahwa serangan panik pasti akan berlalu dan tidak mengancam nyawa
  • Pusatkan perhatian pada hal-hal positif, damai, dan santai[13,14]

Komunitas Self Help

Di Indonesia, tidak ada self help group atau komunitas orang-orang dengan gangguan panik. Namun ada yayasan Anxiety Care Indonesia, yang merupakan komunitas gangguan cemas secara umum.

Yayasan ini bisa dijadikan rujukan untuk menemukan komunitas gangguan-gangguan cemas spesifik dan bisa ditinjau melalui website.

Upaya Pencegahan

Pencegahan bisa dilakukan dengan membantu pasien untuk mengenali pemicu gejala-gejala yang dialami dan menghindarinya. Keluarga juga harus bisa membantu mengoreksi pikiran-pikiran cemas dan panik  pasien dan membantu untuk mengatasinya.[1]

Pola hidup yang sehat dan manajemen stress yang baik dapat membantu mencegah relaps dan rekurensi gangguan panik, misalnya:

  • Membaca buku self help atau mencoba sejumlah aplikasi yang ada dan bisa digunakan untuk mengatasi gangguan panik
  • Mencoba terapi komplementer seperti pijat, aromaterapi, atau aktivitas relaksasi seperti yoga dan pilates
  • Belajar teknik pernafasan
  • Melakukan olahraga secara teratur untuk mengurangi stress dan ketegangan, setidaknya selama 30 menit 5 hari seminggu
  • Hindari minuman yang mengandung gula, kafein, alcohol, dan sebaiknya berhenti merokok. Semua hal ini bisa memperburuk serangan panik.
  • Tidur dan istirahat yang cukup. Sebaiknya tidur selama setidaknya 7-8 jam dalam semalam [3,13,14]

Referensi

1. Cackovic C, Nazir S, Marwaha R. Panic Disorder. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2021. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430973/
4. Sawchuk CN, Veitengruber JP. Panic disorders - Symptoms, diagnosis and treatment. BMJ Best Practice US. 2021 https://bestpractice.bmj.com/topics/en-us/121
13. National Institute for Health and Care Excellence. Generalised anxiety disorder and panic disorder (with or without agoraphobia) in adults: management in primary, secondary and community care. January 2011. http://www.nice.org.uk/Guidance/CG113.
14. Panic attack. Elsevier patient education. 2021.https://elsevier.health/en-US/preview/panic-attack

Prognosis Gangguan Panik
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 13:12
Hepatitis akut pada anak <16 tahun bagaimana pencegahannya
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter belakangan ini banyak ditemukan hepatitis akut terutama pada anak sampai dengan 16 tahun. Kemungkinan penyebabnya bukan hanya foodborne namun juga...
dr.Dizi Bellari Putri
Hari ini, 09:30
Ask the Expert Spesialis THT - Kamis, 19 Mei 2022, pukul 10.00-12.00 WIB
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
2 Balasan
ALO, Dokter!Alomedika kembali mengadakan 'Ask the Expert' di forum diskusi bersama Dokter Spesialis THT.Mari tanyakan dan diskusikan mengenai kasus seputar...
Anonymous
Hari ini, 07:32
Pasien ibu hamil apakah boleh konsumsi antasida doen
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Apakah ibu hamil trimester 1 boleh minum antasida doen? Terimakasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.