Pengawasan Klinis Vitamin B7 (Biotin)
Pengawasan klinis oleh tenaga kesehatan dalam suplementasi biotin dilakukan terutama pada kasus-kasus defisiensi yang bersifat simptomatik, seperti alopecia, dermatitis seboroik, diabetes mellitus, dan hiperlipidemia. Pengawasan klinis ini termasuk dilakukannya kontrol dan/atau follow-up.
Pada pasien yang akan menjalani pemeriksaan laboratorium, penting bagi dokter untuk mengetahui riwayat suplementasi biotin atau multivitamin lain sebelumnya. Tenaga kesehatan sebaiknya memberikan waktu jeda untuk pemberian dosis berikutnya agar tidak mengganggu akurasi hasil pemeriksaan.
Pengawasan oleh tenaga kesehatan ini juga termasuk mencocokkan kembali hasil pemeriksaan laboratorium dengan presentasi klinis pasien.[19,22,23]