Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Vaksin COVID-19 Sputnik V general_alomedika 2021-11-01T23:42:36+07:00 2021-11-01T23:42:36+07:00
Vaksin COVID-19 Sputnik V
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Vaksin COVID-19 Sputnik V

Oleh :
dr.Trisni Untari Dewi Sp.FK
Share To Social Media:

Farmakologi vaksin COVID-19 Sputnik V termasuk vaksin rekombinan vektor virus yang terdiri dari dua vektor adenovirus manusia yang berbeda (Ad 26 dan Ad 5). Rekombinan vektor virus tersebut membawa gen glikoprotein S SARS COV-2.

Vaksin ini dapat merangsang respon imun humoral dan seluler yang kuat. Uji klinik fase 3 yang dilakukan di  Rusia disimpulkan terdapat antibodi spesifik untuk RBD (receptor binding domain) SARS-CoV-2 glikoprotein S pada 42 hari setelah vaksinasi dosis pertama dilakukan.

Pada kelompok vaksin, terdeteksi IgG spesifik RBD pada 336 dari 342 sampel (98%), dengan kenaikan rata-rata titer geometrik (GMT) adalah 8996  (95% CI 7610-10.635), dengan tingkat serokonversi 98·25%. Hasil tersebut berbanding terbalik dengan kelompok plasebo, IgG spesifik RBD hanya terdeteksi pada 17 dari 114 sampel (15%, dengan rata-rata GMT 30,55 (20·18–46·26) dengan tingkat serokonversi 14,91% (p<0,00001 vs kelompok vaksin).[2,4,6,7]

Farmakodinamik

Vaksin COVID-19 Sputnik V yang termasuk dalam vaksin vektor virus memiliki mekanisme kerja yang hampir sama dengan vaksin COVID-19 AstraZeneca dan Janssen. Vaksin setelah diinjeksikan akan masuk ke dalam sel.

Vaksin yang terdiri dari adenovirus manusia memiliki fragmen DNA yang direkayasa sehingga dapat membentuk protein spike dari virus SARS-CoV-2 yang mampu menghasilkan produksi antibodi dan sel-T yang melindungi individu dari infeksi masa depan.

Vektor virus (adenovirus) tidak dapat bereplikasi di dalam tubuh manusia. Saat seseorang terinfeksi virus SARS-CoV-2 maka sistem kekebalan tubuh akan mengenali protein lonjakan pada virus dan memberikan perlawanan serta mencegah virus masuk ke dalam sel sehingga dapat melindungi seseorang dari COVID-19.[1,6,7]

Uji klinik fase 3 mengenai efektivitas Sputnik V terhadap pencegahan COVID-19 menghasilkan efikasi sebesar 91,6%, tetapi studi lain yang menilai efektivitasnya terhadap varian delta menunjukkan efektivitas yang rendah jika dibandingkan dengan vaksin lainnya seperti Moderna dan Pfizer.[1,8]

Farmakokinetik

Farmakokinetik vaksin COVID-19 Sputnik V belum diketahui, atau sampai saat ini belum ada studi farmakokinetik untuk vaksin tersebut.[2,4]

Referensi

1. EMA starts rolling review of the Sputnik V COVID-19 vaccine. EMA. News 04/03/2021.https://www.ema.europa.eu/en/news/ema-starts-rolling-review-sputnik-v-covid-19-vaccine
2. Logunov DY, et al. Safety and efficacy of an rAd26 and rAd5 vector-based heterologous prime-boost COVID-19 vaccine: an interim analysis of a randomised controlled phase 3 trial in Russia. The Lancet. Vol 397. February 20, 2021.
4. Siaran Pers Badan POM. Badan POM Kembali Terbitkan EUA untuk Vaksin COVID-19 Sputnik-V. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2021. https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/620/Badan-POM-Kembali-Terbitkan-EUA-untuk-Vaksin-COVID-19-Sputnik-V.html
6. Mascellino MT, Di Timoteo F, De Angelis M, Oliva A. Overview of the Main Anti-SARS-CoV-2 Vaccines: Mechanism of Action, Efficacy and Safety. Infection and Drug Resistance 2021:14 3459–3476
7. Jones I, Roy P. Sputnik V COVID-19 vaccine candidate appears safe and effective. The Lancet, 2021;397. https://www.researchgate.net/publication/348987417_Sputnik_V_COVID-19_vaccine_candidate_appears_safe_and_effective
8. Gushchin VA, et al. Neutralizing Activity of Sera from Sputnik V-Vaccinated People against Variants of Concern (VOC: B.1.1.7, B.1.351, P.1, B.1.617.2, B.1.617.3) and Moscow Endemic SARS-CoV-2 Variants. Vaccines, 2021;9; 779. https://doi.org/10.3390/vaccines9070779

Pendahuluan Vaksin COVID-19 Sput...
Formulasi Vaksin COVID-19 Sputnik V

Artikel Terkait

  • Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
    Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
  • Efek Jangka Panjang dari COVID-19
    Efek Jangka Panjang dari COVID-19
  • Memahami 4 Tipe Vaksin COVID-19
    Memahami 4 Tipe Vaksin COVID-19
  • KIPI dan Pelaporannya di Indonesia
    KIPI dan Pelaporannya di Indonesia
  • Fibrosis Paru Pada Pasien COVID-19
    Fibrosis Paru Pada Pasien COVID-19

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Nur Alty Fitrianti
10 hari yang lalu
Vaksin Booster kedua Covid19
Oleh: dr.Nur Alty Fitrianti
3 Balasan
Alo dokter. Mohon ijin bertanya. Untuk pemberian booster kedua vaksin Covid19 apakah Wajib berjarak 6 bulan dari booster pertama. Atau terdapat aturan...
dr. Hudiyati Agustini
09 Januari 2023
Vaksin COVID-19 untuk Anak 6 Bulan ‒ 5 Tahun: Bukti Ilmiah - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter,BPOM, yang didukung oleh Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19 dan Indonesian Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI), telah...
dr. Hudiyati Agustini
08 November 2022
Muncul efek samping hipertensi dan palpitasi setelah vaksinasi COVID-19 dosis keempat - Jantung Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
ALO dokter Badai SpJP, beberapa pasien mengeluhkan tensi naik dan jantung berdebar hingga lebih dari 1 hari pasca vaksin covid-19 dosis ke-4. Apakah Vaksin...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.