Indikasi dan Dosis Vaksin COVID-19 Sinovac
Indikasi vaksin Sinovac atau CoronaVac adalah untuk menginduksi imunitas terhadap virus SARS-CoV2, sehingga diharapkan dapat mencegah penularan COVID-19. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah merekomendasi pemberian vaksin Sinovac untuk usia minimal 12 tahun, hingga lansia.[1,3,9,11]
Uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 Sinovac telah dilakukan di beberapa negara, termasuk di Indonesia.
Dosis Dewasa
Vaksin CoronaVac diberikan sebagai upaya mencegah penularan COVID-19. Orang dewasa berusia 18−59 tahun diberikan dosis sebagai berikut:
- Untuk situasi emergensi, jadwal imunisasi adalah 2 dosis dengan interval 2 minggu (hari ke-0 dan ke-14), tiap dosis sebanyak 0,5 ml
- Untuk situasi rutin, jadwal imunisasi adalah 2 dosis dengan interval 4 minggu (hari ke-0 dan ke-28), tiap dosis sebanyak 0,5 ml[1,3,9]
Dosis Anak Usia 12−17 Tahun
Dosis vaksin CoronaVac untuk anak usia 12−17 tahun adalah:
- Diberikan 2 dosis 3µg (0,5 ml) dengan interval 4 minggu (hari ke-0 dan ke-28)
- Penyuntikan intramuskular di otot deltoid atau lengan atas[1,3,11]
Dosis Lansia
Untuk orang berusia 60 tahun keatas, dosis vaksin CoronaVac adalah:
- Diberikan 2 dosis dengan interval 4 minggu (hari ke-0 dan ke-28), tiap dosis 0,5 ml[1,3]
Kelayakan vaksinasi COVID-19 pada lansia ditentukan oleh kondisi frailty atau kerapuhan individu tersebut, yang diperoleh dari kuesioner RAPUH (resistensi, aktivasi, riwayat penyakit, usaha berjalan, hilang berat badan). Nilai lebih dari 2 dianggap belum layak mendapat vaksin CoronaVac.[9]
Tabel 2. Kriteria RAPUH Untuk Kelayakan Vaksinasi Sinovac pada Lansia[9]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini, Juli 2021