Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Farmakologi Haloperidol general_alomedika 2022-05-19T10:53:18+07:00 2022-05-19T10:53:18+07:00
Haloperidol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Haloperidol

Oleh :
dr. Michael Susanto
Share To Social Media:

Haloperidol merupakan suatu antipsikotik tipikal bekerja dengan memblokir reseptor dopamin postsinaptik dan terdapat dalam sediaan oral, injeksi intravena, dan intramuskular.

Farmakodinamik

Antipsikotik generasi pertama mencakup kelompok phenotiazines, butyrophenones, thioxanthenes, dibenzoxazepines, dihydrondoles, dan diphenylbutylpiperidines. Haloperidol adalah termasuk golongan butyrophenones bersama dengan droperidol dan spiperone.[1]

Blokade Reseptor Dopamin Postsinaptik (D2)

Cara kerja utama antipsikotik generasi pertama hingga saat ini masih belum begitu jelas. Antipsikotik generasi pertama diduga bekerja dengan memblokir reseptor dopamin postsinaptik (D2) dalam sistem mesolimbik otak. Hipotesa dopamin menyatakan bahwa obat antipsikotik menurunkan gejala psikosis positif dengan menurunkan aktivitas dopamin pada sistem mesolimbik otak tersebut.[1,5]

Secara total, terdapat 4 jalur dopamin utama pada otak yaitu jalur nigrostriatal, jalur tuberoinfundibular, mesokortikal, dan mesolimbik. Haloperidol sebagai antipskotik golongan pertama dapat memblokir semua jalur dopamin utama tersebut sehingga dapat menyebabkan efek samping:

  • Jalur nigrostriatal: salah satu fungsi utama jalur nigrostriatal adalah unutk pergerakan. Antogonisme pada reseptor D2 pada jalur ini dapat menyebabkan gejala ekstrapiramidal.
  • Jalur tuberoinfundibular: Pada jalur ini dopamine bekerja sebagai suatu faktor inhibisi prolaktin. Blokade pada jalur ini dapat menyebabkan sekresi prolaktin yang berlebih oleh hipofisis sehingga terjadi hiperprolaktinemia.
  • Jalur mesokortikal: Patofisiologi skizofrenia juga mencakup disfungsi pada jalur mesokortikal sehingga terjadi gangguan kognitif dan dan gejala negatif. Blokade pada jalur ini dapat menyebabkan gejala negatif sekunder dan efek kognitif.
  • Jalur mesolimbic: Patofisiologi utama skizofrenia mencakup hipotesa dopamin yang menyatakan timbulnya gejala positif oleh karena berlebihannya dopamin pada jalur ini. Blokade pada jalur ini oleh antipsikotik generasi pertama menyebabkan penurunan gejala skizofrenia tersebut.

Blokade Reseptor Lain

Selain memiliki afinitas untuk memblokade dopamin pada reseptor postsinaptik (D2), obat-obat antipsikotik generasi pertama juga memiliki afinitas untuk memblokir reseptor-reseptor lainnya seperti reseptor 5HT2. Setiap obat antipsikotik tipikal memiliki afinitas yang berbeda terhadap reseptor-reseptor lain yang dipengaruhinya. Dapat dilihat bahwa pada semua obat antipsikotik golongan pertama terdapat afinitas yang sangat tinggi terhadap reseptor D2.[1]

Aktivitas terhadap Reseptor
Obat D2 5HT2 Muskarinik Alfa-1 adrenergik Antihistamin
Thoridazine Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi
Haloperidol Sangat tinggi Moderat Rendah Rendah Rendah
Perphenazine Sangat tinggi Sangat tinggi Rendah Moderat Tinggi
Trifluoperazine Sangat tinggi Tinggi Rendah Moderat Moderat
Chlorphromazine Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi
Fluphenazine Sangat tinggi Moderat Rendah Rendah Moderat
Thiothixene Sangat tinggi Rendah Rendah Moderat Tinggi
Loxapine Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi

Tabel 1. Profil afinitas reseptor antipsikotik generasi pertama. Sumber: dr. Michael, 2018.

Pada tahun 2015 telah diterbitkan sebuah meta analisis Cochrane mengenai efektivitas haloperidol dibandingkan obat antipsikotik lainnya. Hasil menyatakan bahwa haloperidol dapat meringankan gejala positif lebih dari pada obat antipsikotik generasi pertama lainnya. Tidak terdapat perbedaan statistik yang signifikan antara global state, serta outcome mental lainnya. Perbedaan yang terlihat berbeda jelas secara statistik merupakan dalam efek samping di mana haloperidol menyebabkan lebih sedikit akathisia pada obat-obat lainnya pada masa medium term. Haloperidol juga dinilai memiliki risk profile yang serupa dengan obat-obat antipsikotik generasi pertama lainnya. Walau demikian, meta analisis ini memiliki kelemahan di mana data yang didapati berjumlah sedikit dan juga tidak berkualitas baik. Oleh sebab itu, dibutuhkan clinical trials yang lebih baik di masa depan.[6]

Farmakokinetik

Haloperidol tersedia dalam bermacam preparat yaitu: tablet oral, konsentrat oral, injeksi laktat, dan injeksi dekanoat. Sediaan haloperidol dekanoat hanya dapat diberikan secara intramuskular sedangkan haloperidol laktat dapat diberikan secara intravena maupun intramuskular. Variasi ini menyebabkan haloperidol memiliki farmakokinetik yang variatif.

Distribusi Haloepridol

Pada dewasa, haloperidol terikat pada protein sebanyak 90%. Haloperidol dapat terdistribusi cukup cepat pada jaringan dengan volume distribution (Vd) 8-18 L/kg dan juga dapat menyebrang sawar darah otak dengan mudah. Obat juga dapat menyebrang plasenta dan diekskresikan dalam ASI.

Metabolisme Haloperidol

Metabolisme haloperidol banyak dilakukan pada hati dan melalui proses glukoronidasi, reduksi, dan oksidasi. Enzim sitokrom P450 CYP3A4 dan CYPD6 berperan dalam metabolisme haloperidol. Inhibisi atau penurunan jumlah enzim tersebut dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi haloperidol.

Ekskresi Haloperidol

Ekskresi haloperidol adalah melalui bilier, sekitar 30% melalui urin dan 15% melalu feses.

Terdapat perbedaan farmakokinetik untuk masing-masing sediaan haloperidol sebagai berikut:

Farmakokinetik Haloperidol Oral

Bioavabilitas haloperidol oral adalah sekitar 60-70%. Tingkat konsentrasi plasma tertinggi dapat terjadi setelah 2-6 jam. Waktu paruh adalah sekitar 18 jam.

Farmakokinetik Haloperidol Injeksi Laktat

Haloperidol laktat dapat diberikan secara intravena (off label) maupun intramuskular dengan absorpsi hampir secara keseluruhannya. Pada suntikan intravena, bioavailabilitas adalah 100% dan onset dapat terjadi dalam hitungan detik dan berlangsung selama sekitar 4 hingga 6 jam tergantung dari seberapa cepat infus diberikan. Onset pada pemberian IM dan IV lambat dapat terjadi pada waktu 30-60 menit. Waktu paruh juga adalah sekitar 18 jam mirip dengan pemberian oral.

Farmakokinetik Haloperidol Injeksi Dekanoat

Haloperidol dekanoat hanya bisa diberikan secara intramuskular dan juga diabsorpsi hampir secara keseluruhannya. Haloperidol dekanoat terutama diberikan pada pasien yang tidak dapat mengkonsumsi obat secara teratur dan disuntikan secara bulanan. Tingkat konsentrasi plasma tertinggi haloperidol dekanoat terjadi setelah 6-7 hari. Waktu paruh adalah sekitar 3 minggu.[7,8]

Resistensi

Skizofrenia yang resisten terhadap terapi (treatment resistant schizophrenia) adalah skizofrenia yang tidak berespon terhadap paling tidak 2 macam terapi trial antipsikotik yang berbeda, tipikal ataupun atipikal. Terapi untuk treatment resistant schizophrenia adalah clozapine.

Suatu trial antipsikotik tipikal dapat didefinisikan sebagai pemberian obat selama 6 minggu pada dosis yang setara dengan chlorphromazine 1000 mg/hari (haloperidol 30 mg/hari). Walau demikian, dosis yang begitu tinggi tidak disarankan. Pemberian haloperidol sebanyak 20 mg/ hari selama enam hingga delapan minggu yang tidak memberikan respon adekuat dapat dianggap sebagai suatu kegagalan terapi.[9,10]

Apabila terapi dengan clozapine masih tidak adekuat, satu antipsikotik lain dapat ditambahkan. Clozapine adalah suatu antipsikotik atipikal dan oleh sebab itu antipsikotik yang ditambahkan dapat dipikirkan untuk dalam golongan tipikal seperti haloperidol. Walau demikian, data mengenai pemberian dua macam antipsikotik secara kebersamaan masih tidak konklusif. Sebuah studi yang menilai gabungan clozapine dengan haloperidol versus dengan aripiprazole tidak menunjukkan hasil yang lebih baik pada kedua jenis kombinasi, namun gabungan dengan aripiprazole menunjukkan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan haloperidol.[10,11]

Referensi

1. Ayano G. First Generation Antipsychotics: Pharmacokinetics, Pharmacodynamics, Therapeutic Effects and Side Effects: A Review. Research & Reviews: Journal of Chemistry [Internet]. 2016Sep;5(3):53–63. Available from: http://www.rroij.com/open-access/first-generation-antipsychotics-pharmacokinetics-pharmacodynamicstherapeutic-effects-and-side-effects-a-review-.pdf
5. Janssen Pharmaceutica N.V. Haldol [Internet]. FDA . FDA; 2005. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2008/015923s082,018701s057lbl.pdf
6. Dold M, Samara MT, Li C, Tardy M, Leucht S. Haloperidol versus first-generation antipsychotics for the treatment of schizophrenia and other psychotic disorders. Cochrane Database of Systematic Reviews [Internet]. 2015Jan16; Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25592299
7. Haloperidol (Rx) [Internet]. Medscape. Medscape; 2018. Available from: https://reference.medscape.com/drug/haldol-decanoate-haloperidol-342974
8. Mandal A. Haloperidol Pharmacokinetics [Internet]. News-Medical.net. AZO Network; 2014. Available from: https://www.news-medical.net/health/Haloperidol-Pharmacokinetics.aspx
9. Lally J, Gaughran F, Timms P, Curran S. Treatment-resistant schizophrenia: current insights on the pharmacogenomics of antipsychotics. Pharmacogenomics and Personalized Medicine [Internet]. 2016Nov;9:117–29. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27853387
10. Fayek M, Kingsbury SJ, Simpson G. Treatment-Resistant Schizophrenia: Making the Determination [Internet]. Psychiatric Times. Modern Medicine Network; 2002. Available from: http://www.psychiatrictimes.com/schizophrenia/treatment-resistant-schizophrenia-making-determination
11. Barber S, Olotu U, Corsi M, Cipriani A. Clozapine combined with different antipsychotic drugs for treatment-resistant schizophrenia. Cochrane Database of Systematic Reviews [Internet]. 2017Mar23; Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28333365

Pendahuluan Haloperidol
Formulasi Haloperidol

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat untuk Rapid Sedation pada Pasien Agitasi
    Pilihan Obat untuk Rapid Sedation pada Pasien Agitasi
  • Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
    Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
  • Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
    Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
  • Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
    Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
  • Telemedicine dan Peresepan Obat Psikotropika Selama COVID-19
    Telemedicine dan Peresepan Obat Psikotropika Selama COVID-19

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
10 Februari 2022
Bagaimana cara mengembalikan fungsi sosial pasien dengan skizofrenia - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Lahargo, Sp. KJ, izin bertanya dokter.Bagaimana cara atau metode untuk mengembalikan fungsi sosial pasien dengan skizofrenia? Lalu bagaimana...
Anonymous
10 Februari 2022
Obat Skizofrenia untuk pasien BPJS - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
apakah obat injeksi skizofrenia sudah tersedia di BPJS,dok? krn harganya cukup mahal
dr. Nurul Falah
10 Februari 2022
Keamanan menyusui pada pasien dengan skizofrenia - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Lahargo, Sp. KJ, izin bertanya dokter.Apakah pasien dengan skizofrenia dapat menyusui bayinya? Kondisi apa yang perlu diperhatikan? Apakah penggunaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.