Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Lithium general_alomedika 2018-12-31T08:35:40+07:00 2018-12-31T08:35:40+07:00
Lithium
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Lithium

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Lithium masuk dalam kategori D penggunaan pada kehamilan. Lithium juga dapat terekskresi ke dalam ASI sehingga tidak direkomendasikan penggunaannya pada ibu menyusui.

Penggunaan pada Kehamilan

Menurut FDA, lithium masuk dalam kategori D.  Artinya, ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.

Penggunaan lithium selama kehamilan dihubungkan dengan adanya malformasi kardiak, aritmia kardiak fetus dan neonatal, hipoglikemia, kelahiran prematur, dan sequele neurokognitif dan perilaku. Adanya risiko defek mayor pada fetus dan risiko keguguran dilaporkan cukup tinggi, yaitu sekitar 2-4% dan 15-20%. [3,7]

Berdasarkan sebuah studi kohort yang dilakukan oleh Patorno, et al, didapatkan peningkatan risiko malformasi kardiak pada bayi dari ibu yang terpajan lithium sejak kehamilan trimester 1. Didapatkan prevalensi malformasi kardiak sebesar 2,41 per 100 kelahiran hidup. Semakin besar dosis yang dikonsumsi oleh ibu, semakin tinggi pula risiko kejadian malformasi kardiak pada bayi yang dilahirkan. Risiko kejadian malformasi kardiak meningkat hingga 3,22 kali lipat jika mengonsumsi obat lithium dengan dosis >900 mg per hari. [8]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Kadar lithium dapat ditemukan dalam ASI sekitar 40-45% dari kadar plasma maternal. Bayi yang terpajan lithium selama menyusui dapat memiliki kadar plasma sebesar 30-40% dari konsentrasi plasma maternal. Tanda dan gejala toksisitas lithium pada bayi dapat berupa hipertonia, hipotermia, dan sianosis. Pada ibu yang mengkonsumsi lithium, tidak direkomendasikan memberikan ASI kepada bayinya. [3,7]

Referensi

3. Food and Drug Administration. Lithium. [internet].[cited 2018 December 19]. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/017812s027,018421s025,018558s021lbl.pdf
7. Armstrong C. ACOG guidelines on psychiatric medication use during pregnancy and lactation. Am Fam Physician. 2008;78(6):772-778.
8. Partono E, Huybrechts KF, Bateman BT, Cohen JM, Desai RJ, Mogun H, et al. lithium use in pregnancy and the risk of cardiac malformations. N Engl J Med. 2017;376(23):2245-2254.

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Li...

Artikel Terkait

  • Telemedicine dan Peresepan Obat Psikotropika Selama COVID-19
    Telemedicine dan Peresepan Obat Psikotropika Selama COVID-19
  • Risiko Stroke pada Penggunaan Mood Stabilizer untuk Gangguan Bipolar
    Risiko Stroke pada Penggunaan Mood Stabilizer untuk Gangguan Bipolar
  • Pilihan Terapi Optimal pada Sakit Kepala Cluster
    Pilihan Terapi Optimal pada Sakit Kepala Cluster
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 16:50
Terapi T-3 hormone replacement therapy pada Hashimoto's Disease - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Restie Warapsari, Sp. PD saya ingin bertanya mengenai kapan diperlukan terapi T-3 hormone replacement therapy pada kasus hashimoto disease ya dok?...
Anonymous
Hari ini, 15:53
Obat Herbal dan Suplemen pada Pasien Autoimun - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, sebenarnya obat herbal atau suplemen itu boleh gak ya Dok diberikan untuk pasien autoimun? Karena saya sempat ditanyakan pasien isu beberapa...
Anonymous
Hari ini, 15:50
Rekomendasi Olahraga untuk Pasien SLE - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin bertanya, rekomendasi olahraga yang dapat kita berikan pada pasien dengan SLE apa ya Dok? Adakah jenis olahraga yang tidak diperbolehkan?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.