Efek Samping dan Interaksi Obat Vitamin K1
Efek samping vitamin K1 yang paling sering terjadi adalah efek samping lokal berupa nyeri dan bengkak pada lokasi injeksi. Interaksi obat di antaranya adalah penurunan absorpsi pada penggunaan bersama dengan orlistat.
Efek Samping
Efek samping yang umum terjadi, yaitu nyeri dan bengkak pada lokasi injeksi. Selain itu dapat timbul flushing sensation, dan peculiar sensation of taste, pusing, berkeringat banyak, hipotensi singkat, sesak nafas, dan sianosis. Efek samping yang jarang dan biasanya terjadi setelah injeksi berulang, yaitu plak gatal, indurasi, dan eritema yang kadang dapat berkembang menjadi lesi seperti skleroderma. Pemberian vitamin K1 pada bayi dilaporkan dapat menyebabkan hiperbilirubinemia, tetapi jarang terjadi dan biasanya pada pemberian dengan dosis melebihi dosis yang dianjurkan.[6]
Pada tahun 1992, Golding et al mempublikasikan hasil studinya yang mencoba menunjukkan hubungan antara pemberian vitamin K secara intramuskular pada bayi baru lahir dengan peningkatan insidensi kanker pada anak khususnya leukemia pada anak. American Academy of Pediatrics kemudian menelaah laporan Golding et al dan menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara antara pemberian vitamin K secara intramuskular pada bayi baru lahir dengan leukemia ataupun kanker lainnya pada anak. Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Ross dan Davies pada tahun 2000 juga menunjukkan tidak adanya hubungan antara kedua hal tersebut. Penelitian terbaru mempelajari patogenesis leukemia pada anak yang dilakukan oleh Wiemels et al menduga terdapat prenatal origin pada leukemia anak.[11]
Interaksi Obat
Pemberian vitamin K1 bersamaan dengan antikoagulan warfarin akan menurunkan kerja warfarin yang bekerja sebagai antagonis vitamin K. Pada pemberian antikoagulan kembali setelah penggunaan vitamin K1 dalam dosis besar, mungkin diperlukan dosis warfarin yang lebih besar ataupun penggunaan antikoagulan jenis lain seperti heparin.
Penggunaan vitamin K bersamaan dengan orlistat dapat menyebabkan berkurangnya penyerapan vitamin larut lemak di saluran cerna, termasuk vitamin K1. Oleh karena itu, pemberian orlistat dan vitamin K1 melalui jalur oral sebaiknya berjarak ≥ 2 jam.[7]