Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Norepinephrine general_alomedika 2021-11-08T22:42:29+07:00 2021-11-08T22:42:29+07:00
Norepinephrine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Norepinephrine

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Pengawasan klinis pada pasien yang diberikan norepinephrine atau noradrenaline adalah dengan memantau dengan ketat tekanan darah, pernapasan, dan tanda-tanda vital lainnya selama terapi dilakukan.

Diperlukan monitoring ketat pada tekanan darah setiap kali pemberian vasopresor seperti norepinephrine untuk menilai respon klinis, baik melalui teknik pengukuran invasif atau non-invasif. Jika menggunakan pengukuran non-invasif, maka disarankan setiap 2 hingga 3 menit selama titrasi awal dan kemudian minimal setiap 5 menit setelah penentuan dosis pemeliharaan yang sesuai.[1,8]

Pemantauan diperlukan untuk menjaga tekanan darah ke tingkat normal yang rendah (80 mmHg -100 mmHg untuk tekanan darah sistolik). Pada pasien riwayat hipertensi sebelumnya, tekanan darah tidak boleh dinaikkan menjadi kurang dari 40 mmHg dari tekanan darah yang sudah ada sebelumnya.[8]

Monitoring elektrolit juga diperlukan untuk memantau penurunan volume plasma selama penggunaan norepinephrine yang berkepanjangan.[8] Dan yang penting dilakukan juga adalah melakukan pemeriksaan pada lokasi infus sesering mungkin untuk memantau aliran infus serta kemungkinan adanya tanda-tanda ekstravasasi.[1,8,16]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Debtia Rahmah

Referensi

1. Smith MD, Maani CV. Norepinephrine. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537259/
8. JoDrugs. Norepinephrine. 2021. http://www.jodrugs.com/products/37963-norepinephrine.aspx
16. Tian DH, Smyth C, Keijzers G, et al. Safety of peripheral administration of vasopressor medications: a systematic review. Emerg Med Australas. 2020;32(2):220-227. doi:10.1111/1742-6723.13406

Kontraindikasi dan Peringatan No...

Artikel Terkait

  • Milrinone VS Dobutamin dalam Tata Laksana Syok Kardiogenik – Telaah Jurnal Alomedika
    Milrinone VS Dobutamin dalam Tata Laksana Syok Kardiogenik – Telaah Jurnal Alomedika
  • Kortikosteroid pada Syok Sepsis: Hasil Studi ADRENAL dan APROCCHSS
    Kortikosteroid pada Syok Sepsis: Hasil Studi ADRENAL dan APROCCHSS
  • Red Flag Pingsan
    Red Flag Pingsan
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
21 September 2021
Artikel SKP Alomedika - Steroid pada Syok Septik - Hasil Studi ADRENAL dan APROCCHSS
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter..Manfaat penggunaan steroid dalam tata laksana syok sepsis telah lama menjadi perdebatan. Pedoman Surviving Sepsis Campaign (SSC) 2016...
Anonymous
11 Juni 2021
Pasien dengan syok kardiogenik tatalaksana apa yang dapat diberikan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter izin kemarin saya mendapatkan pasien syok dok nadi tidak teraba , sesak 40, kaki bengkak di kedua tungkai , nyeri dada tengah lebih 10 menit....
Anonymous
15 Maret 2021
Penggunaan beta blocker pada UAP dengan multiple VES
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada, sempat ada pingsan 2x, didahului dengan mual muntahDari pemeriksaan vital sign :TD : 80/54mmhgHR : 58-70x/menit,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.