Pengawasan Klinis Telmisartan
Pengawasan klinis pada pemakaian telmisartan perlu dilakukan terkait efeknya pada fungsi ginjal dan hepar.
Pemakaian telmisartan telah dilaporkan menyebabkan peningkatan kreatinin. Terdapat laporan kasus dimana pasien harus menghentikan terapi karena peningkatan kadar kreatinin dan blood urea nitrogen (BUN) yang signifikan.
Selain daripada itu, peningkatan enzim hati juga telah dilaporkan pada pasien yang mengonsumsi telmisartan jika dibandingkan kontrol. Tetapi, kenaikan ini dilaporkan tidak sampai menyebabkan penghentian terapi.
Hiperkalemia bisa terjadi pada pasien dengan gangguan ginjal, gagal jantung, pasien yang mendapat terapi pengganti ginjal, dan pasien yang mengonsumsi suplementasi kalium ataupun diuretik.
Selain dari itu, telmisartan diekskresikan utamanya melalui feses. Sehingga penggunaan pada pasien dengan gangguan obstruksi bilier atau insufisiensi hepar bisa menyebabkan penurunan klirens obat.[6,12]