Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Risedronate annisa-meidina 2025-10-27T16:13:12+07:00 2025-10-27T16:13:12+07:00
Risedronate
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Risedronate

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Secara farmakologi, risedronate memiliki afinitas terhadap kristal hidroksiapatit dalam tulang dan bertindak sebagai agen antiresorptif. Oleh karena itu, risedronate digunakan dalam terapi osteoporosis dan penyakit Paget.[1-4]

Farmakodinamik

Risedronate sebagai analog piridinil bifosfonat akan berikatan dengan hidroksiapatit dan menghambat osteoklas pada tingkat sel. Meskipun osteoklas bisa melekat secara normal pada permukaan tulang, osteoklas menunjukkan bukti penurunan resorpsi aktif (tidak adanya tepi berkerut).[1,2,4]

Resorpsi tulang akan menyebabkan pengasaman lokal, sehingga melepaskan asam risedronate yang dibawa ke dalam osteoklas melalui endositosis fase cairan. Vesikel endositik diasamkan lalu melepaskan asam risedronate ke sitosol osteoklas, di mana hal ini akan menginduksi apoptosis melalui penghambatan farnesil pirofosfat sintase. Penghambatan osteoklas tersebut akan menyebabkan penurunan resorpsi tulang.[1,5]

Pada penelitian terhadap tikus dan anjing, bukti menunjukkan bahwa risedronate bisa mengurangi pergantian tulang (frekuensi aktivasi, yakni jumlah tempat di mana tulang mengalami remodeling) dan juga mengurangi resorpsi tulang di tempat remodeling, sementara aktivitas osteoblas dan mineralisasi tulang tetap terjaga. Mekanisme aksi ini menyebabkan risedronate bisa digunakan untuk osteoporosis dan penyakit Paget.[3-5]

Farmakokinetik

Risedronate tersedia dalam bentuk sediaan oral. Namun, obat ini sebenarnya tidak bisa diabsorpsi baik dalam saluran cerna. Eliminasi terjadi melalui urine dan feses.[1,4,5]

Absorbsi

Risedronate diabsorbsi dengan buruk dalam saluran cerna. Bioavailabilitas oral hanya sekitar 0,54–0,75%, dengan waktu puncak konsentrasi plasma sekitar 1 jam (tablet konvensional) dan sekitar 3 jam (tablet lepas lambat).[1,4,5]

Penyerapan menurun bila risedronate diberikan bersama dengan makanan atau produk yang mengandung kalsium atau kation polivalen lain. Pemberian setengah jam sebelum makan mengurangi bioavailabilitas sebesar 55% bila dibandingkan dengan puasa dan pemberian dosis 1 jam sebelum makan mengurangi bioavailabilitas sebesar 30%.[1,5]

Distribusi

Volume distribusi rata-rata risedronate pada kondisi tunak adalah 13,8 L/kg pada manusia. Pengikatan obat pada protein plasma manusia sekitar 24%. Studi praklinis pada tikus dan anjing yang diberi dosis tunggal risedronate intravena menunjukkan bahwa sekitar 60% dosis didistribusikan ke tulang dan sisa dosis diekskresikan melalui urine. Setelah beberapa kali pemberian dosis oral pada tikus, penyerapan risedronate dalam jaringan lunak berada pada kisaran 0,001-0,01%.[1,4,5]

Metabolisme

Tidak ada bukti metabolisme sistemik risedronate, baik pada hewan maupun manusia. Kelompok bifosfonat P-C-P cenderung tahan terhadap hidrolisis kimia dan enzimatik yang mencegah metabolisme molekul, sehingga kemungkinan besar asam risedronate tidak dimetabolisme sebelum eliminasi.[1,4,5]

Eliminasi

Risedronate diekskresikan oleh ginjal melalui urine (sekitar setengah dari dosis yang diserap) dan dosis yang tidak terserap dieliminasi melalui feses, dengan waktu paruh eliminasi terminal sekitar 480-561 jam.[1,4,5]

Referensi

1. Dunn CJ, Goa KL. Risedronate: a review of its pharmacological properties and clinical use in resorptive bone disease. Drugs. 2001;61(5):685-712. doi: 10.2165/00003495-200161050-00013.
2. Nuti R. Updates on mechanism of action and clinical efficacy of risedronate in osteoporosis. Clin Cases Miner Bone Metab. 2014 Sep;11(3):208-14.
3. Crandall C. Risedronate: a clinical review. Arch Intern Med. 2001 Feb 12;161(3):353-60. doi: 10.1001/archinte.161.3.353.
4. MIMS. Risedronate Acid. 2025. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/risedronic-acid?mtype=generic
5. FDA. Actonel. 2009. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2009/020835s035lbl.pdf

Pendahuluan Risedronate
Formulasi Risedronate

Artikel Terkait

  • Suplementasi Kalsium dan Vitamin D Terbukti Tidak Menurunkan Insidensi Fraktur Pada Lansia
    Suplementasi Kalsium dan Vitamin D Terbukti Tidak Menurunkan Insidensi Fraktur Pada Lansia
  • Pencegahan dan Terapi Osteoporosis akibat Glukokortikoid
    Pencegahan dan Terapi Osteoporosis akibat Glukokortikoid
  • Pencegahan Jatuh Pada Populasi Geriatri Tanpa Osteoporosis Atau Defisiensi Vitamin D
    Pencegahan Jatuh Pada Populasi Geriatri Tanpa Osteoporosis Atau Defisiensi Vitamin D
  • Strategi Pencegahan Fraktur karena Osteoporosis
    Strategi Pencegahan Fraktur karena Osteoporosis
  • Suplementasi Kalsium dan Vitamin D3 untuk Mencegah Osteoporosis pada Pasien dengan Terapi Kortikosteroid Jangka Panjang
    Suplementasi Kalsium dan Vitamin D3 untuk Mencegah Osteoporosis pada Pasien dengan Terapi Kortikosteroid Jangka Panjang

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Gabriela
Dibalas 01 Agustus 2023, 15:17
Peran FRAX dalam Prediksi Risiko Fraktur pada Pasien Osteoporosis - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Sudahkah Dokter menggunakan FRAX untuk memprediksi risiko fraktur pada pasien osteoporosis?Yuk, pelajari lebih lanjut hasil-hasil studi terkait...
Anonymous
Dibalas 22 November 2022, 16:33
Nutrisi untuk osteoarthritis dan osteoporosis - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Kurnia, M.Gizi, Sp.GK, apa saja nutrisi untuk pasien osteoarthritis dan osteoporosis?Lalu apa sebaiknya suplemen yang diberikan? Apakah...
dr. Intan Fajriani
Dibuat 28 Oktober 2022, 12:59
Live Webinar Alomedika - Bagaimanakah Peran Nutrisi pada Pasien dan Pencegahan Osteoporosis? Minggu, 30 Oktober 2022. Pukul:14.00 - 15.00
Oleh: dr. Intan Fajriani
0 Balasan
ALO, Dokter! Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Bagaimanakah Peran Nutrisi pada Pasien dan Pencegahan Osteoporosis?"Narasumber : Dr. dr. Andri...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.