Indikasi dan Dosis Tamoxifen
Indikasi tamoxifen terutama untuk tata laksana dan pencegahan kanker payudara. Dosis yang digunakan dan intervalnya bervariasi sesuai dengan indikasinya.[2]
Kanker Payudara
Pada kanker payudara, tamoxifen berperan sebagai
- terapi ajuvan pada kanker payudara dengan keterlibatan kelenjar getah bening (lebih baik pada keterlibatan kelenjar getah bening aksila sebanyak 4 atau lebih) pada wanita post menopause setelah dilakukan mastektomi total atau mastektomi segmental, diseksi aksila dan radiasi payudara.
- Terapi ajuvan pada kanker payudara tanpa keterlibatan kelenjar getah bening pada wanita setelah dilakukan mastektomi total atau mastektomi segmental, diseksi aksila dan radiasi payudara.
- Menurunkan rekurensi kanker payudara kontralateral pada pasien yang menjalan terapi ajuvan.
- Metastasis kanker payudara pada wanita dan pria, wanita premenopause, sebagai alternatif dari oophorektomi dan radiasi ovarium pada kanker payudara yang mengekspresikan reseptor estrogen.
Tamoxifen digunakan dengan dosis20-40 mg per hari, dibagi menjadi dua kali sehari, sebagai terapi ajuvan selama 5 tahun. Berdasarkan studi ASCO pada tahun 2013, wanita dengan reseptor estrogen positif dianjurkan untuk melanjutkan terapi hingga 10 tahun oleh karena dapat memberikan penurunan angka rekurensi dan mortalitas setelah tahun ke-10.
Pencegahan Kanker Payudara
Penggunaan tamoxifen untuk pencegahan kanker payudara diindikasikan pada wanita yang memiliki risiko tinggi terjadi kanker payudara (wanita berusia lebih dari 35 tahun dengan 5 tahun prediksi risiko kanker payudara yang dihitung dengan Gail Model). Dosis yang digunakan sebesar 20 mg/hari, 1 kali sehari, selama 5 tahun. [2]
Ductal Carcinoma In Situ
Pengunaan tamoxifen pada Ductal Carcinoma In Situ diberikan setelah dilakukan pembedahan payudara dan radiasi untuk mengurangi risiko terjadinya kanker payudara invasif. Dosis yang digunakan yaitu 20 mg/ hari,1 kali sehari, selama 5 tahun. [2]
Induksi Ovulasi
Tamoxifen merupakan pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan klomifen sitrat untuk induksi ovulasi pada wanita dengan infertilitas anovulatorik seperti pada sindrom ovarium polikistik. Tamoxifen memberikan efek yang lebih baik pada mukus serviks dan korpus luteum, tidak menyebabkan hiperstimulasi dan kehamilan multipel, dan juga memiliki harga yang tidak mahal. Dosis yang digunakan untuk keadaan ini 5-40 mg oral setiap 12 jam selama 4 hari.[2,9]
Mastalgia
Tamoxifen juga diketahui memiliki efek luteotropik bila digunakan pada wanita pada fase mid-luteal sehingga efektif untuk mengurangi mastalgia premenstruasi. Dosis yang dianjurkan untuk mengatasi keadaan ini yaitu 10 mg oral setiap hari selama 4 bulan.[2,6]
Ginekomastia
Efektif pada ginekomastia onset dini atau yang disertai keluhan nyeri.Dosis yang digunakan adalah 10-20 mg, 2 kali sehari selama 3 bulan. Obat ini biasanya digunakan sebelum pasien dirujukke ahli bedah.[2,10]
Pengunaan pada Pasien Pediatri
Terdapat beberapa studi yang meneliti penggunaan tamoxifen untuk mengurangi gejala dari pubertas prekoks pada pasien-pasien dengan McCune-Albright Syndrome. Namun, pada pasien pediatri, keamanan dan efikasi dari obat ini belum ditetapkan.[2,11]
Penggunaan pada pasien geriatri
Berdasarkan penelitian NSABP P-1 dan NSABP B-24 tidak ditemukan perbedaan tolerabilitas antara pasien yang lebih tua maupun lebih muda, tetapi masih perlu Tdilakukan penelitian lebih lanjut agar mendapatkan hasil yang lebih valid.[8]