Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Pengunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Cotrimoxazole general_alomedika 2022-04-04T10:37:08+07:00 2022-04-04T10:37:08+07:00
Cotrimoxazole
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Pengunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Cotrimoxazole

Oleh :
dr. Ghifara Huda SE AAAK
Share To Social Media:

Penggunaan cotrimoxazole pada kehamilan dan menyusui tidak disarankan. Penggunaan pada kehamilan dapat menyebabkan kernikterus pada neonatus, sedangkan penggunaan pada menyusui dikontraindikasikan.

Penggunaan pada Kehamilan

FDA memasukkan cotrimoxazole dalam kategori C. Artinya, studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[5]

TGA memasukkan sulfamethoxazole dalam kategori C, sedangkan trimetoprim dalam kategori B3. Karena sediaan cotrimoxazole yang ada di Indonesia pasti mengkombinasikan keduanya, maka obat dianggap masuk dalam kategori C. Arti dari kategori ini adalah cotrimoxazole masuk dalam golongan obat yang karena efek farmakologisnya telah menyebabkan atau diduga menyebabkan efek berbahaya pada janin manusia atau neonatus tanpa menyebabkan malformasi. Efek ini mungkin reversibel.[8]

Dosis tertinggi yang tidak menyebabkan sumbing pada tikus adalah sulfamethoxazole 512 mg/kg atau trimetoprim 192 mg/kg bila diberikan secara terpisah.[5]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Cotrimoxazole dikeluarkan pada ASI dan dikontraindikasikan pada ibu menyusui. Pada 20 ibu periode postpartum yang segera diberikan trimetoprim oral, kadar puncak ASI terjadi 3 jam setelah dosis. Pada 14 wanita yang menerima dosis harian 320 mg, kadar puncak ASI rata-rata 2,4 mg/L. Pada 6 wanita lain yang menerima dosis harian 480 mg, kadar puncak ASI rata-rata 4 mg/L.[5,9]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Junita br Tarigan

Referensi

5. FDA. Highlights of prescribing information BACTRIM (Sulfametoxazole and trimethropime) injection for intravenous use. 2017.
8. TGA. Prescribing medicine in pregnancy database. 2021.
9. Drugs and Lactation Database. Bethesda (MD): National Library of Medicine (US); 2006-. Trimethoprim-Sulfamethoxazole. [Updated 2021 Mar 17]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501289/

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Co...

Artikel Terkait

  • Urinalisis untuk Mendeteksi Infeksi Saluran Kemih pada Bayi Usia Kurang Dari 60 Hari
    Urinalisis untuk Mendeteksi Infeksi Saluran Kemih pada Bayi Usia Kurang Dari 60 Hari
  • Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Anak dengan Infeksi Saluran Kemih Berulang
    Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Anak dengan Infeksi Saluran Kemih Berulang
  • Anjuran Antibiotik untuk ISK pada Populasi Geriatri
    Anjuran Antibiotik untuk ISK pada Populasi Geriatri
  • Pemeriksaan pada Infeksi Saluran Kemih Rekuren Wanita
    Pemeriksaan pada Infeksi Saluran Kemih Rekuren Wanita
  • Urinalisis vs Kultur Urine untuk Mendiagnosis Infeksi Saluran Kemih Anak
    Urinalisis vs Kultur Urine untuk Mendiagnosis Infeksi Saluran Kemih Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
11 hari yang lalu
Pilihan antibiotik untuk anak Infeksi saluran kemih berulang - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Annisya, Sp.AMohon bertanya dok. Untuk pasien anak usia 8 tahun yang sudah sering mengalami ISK berulang, apakah antibiotik yang direkomendasikan?...
Anonymous
14 April 2022
ISK pada Kehamilan - Urologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Dian, SpU,Pada pasien hamil yang mengalami ISK apakah semuanya perlu diberikan antibiotik? Atau jika asimtomatis tidak diperlukan? Terima kasih, dok
dr. Hudiyati Agustini
14 April 2022
Perbedaan ISK pada pasien perempuan dan pria - Urologi Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Dian Sp.U.. Apakah ada perbedaan penatalaksanaan untuk ISK atau sistitis pada pasien perempuan dan pria?Terimakasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.