Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Asam Valproat general_alomedika 2022-11-01T11:46:10+07:00 2022-11-01T11:46:10+07:00
Asam Valproat
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Asam Valproat

Oleh :
dr. Bunga Saridewi
Share To Social Media:

Indikasi asam valproat yang telah disetujui FDA hanya untuk penatalaksanaan epilepsi. Namun, indikasi off-label asam valproat untuk profilaksis migrain dan gangguan bipolar.[2,9]

Kejang Parsial Kompleks

Pada pasien epilepsi dengan kejang parsial kompleks, asam valproat dapat diberikan monoterapi, konversi ke monoterapi, atau terapi tambahan. 

Dewasa dan Anak Usia ≥10 tahun

Obat peroral diberikan dengan komposisi asam valproate atau semisodium valproate, dengan dosis sebagai berikut: 

  • Dosis inisial: 10‒15 mg/kgBB/hari, dalam 2‒4 dosis terbagi
  • Dosis titrasi: dapat ditingkatkan 5‒10 mg/kgBB/minggu 
  • Dosis maksimal: 60 mg/kgBB/hari [2]

Walaupun belum tersedia di Indonesia, tetapi sodium valproate dapat diberikan intravena dengan dosis inisial 10‒15 mg/kgBB/hari. Dosis titrasi dapat ditingkatkan 5‒10 mg/kgBB/minggu. Tiap dosis diberikan sebagai injeksi lambat intravena 3‒5 menit, atau dengan infus dalam cairan salin normal, dekstrosa 5%, atau ringer laktat 60 menit (max rate 20 mg/menit). Dosis maksimal 2,5 gram/hari.[2] 

Anak <10 tahun

Pengawasan secara khusus perlu diperhatikan pada pasien anak <2 tahun karena risiko hepatotoksik. Dosis yang diberikan dalam bentuk sodium valproate adalah:

  • Berat badan >20 kg: dosis 400 mg/hari dalam 2 dosis terbagi, yang dapat ditingkatkan hingga dosis kontrol tercapai, maksimal 35 mg/kgBB/hari
  • Berat badan <20 kg: dosis 20 mg/kgBB/hari dalam 2 dosis terbagi, yang dapat ditingkatkan hingga 40 mg/kgBB/hari [2]

Sementara, sodium valproat intravena diberikan dengan dosis inisial 10 mg/kgBB/hari dalam 2‒4 dosis terbagi, yang dapat ditingkatkan hingga kejang terkontrol. Dosis maksimal 40 mg/kgBB/hari dengan pemantauan kadar asam valproat plasma. Namun, sediaan injeksi belum tersedia di Indonesia.[2]

Konversi Menjadi Monoterapi

Saat konversi menjadi monoterapi, pengurangan dosis obat anti epilepsi sebelumnya sebesar 25% setiap 2 minggu. Pengurangan ini dapat dimulai bersamaan atau ditunda 1‒2 minggu setelah dosis inisial asam valproat.[2]

Kejang Absans Simpleks dan Kompleks

Untuk kejang absans simple dan kompleks, asam valproat diberikan sebagai terapi tunggal atau terapi tambahan. Sementara, untuk kejang multipel yang melibatkan kejang absans, asam valproat digunakan sebagai terapi tambahan.[9]

Dosis peroral adalah:

  • Dosis inisial: 15 mg/kgBB/hari
  • Dosis titrasi: dapat ditingkatkan 5‒10 mg/kgBB/hari hingga kejang terkontrol atau untuk mencegah efek samping lebih lanjut
  • Dosis maksimal: 60 mg/kgBB/hari
  • Jika total dosis melebihi 250 mg, maka harus diberikan dalam dosis terbagi[2]

Migrain

Asam valproat secara off label dapat digunakan untuk profilaksis migrain. Sampai saat ini, belum ada bukti pemberian obat ini untuk penatalaksanaan migrain akut.

Dosis asam valproat untuk mencegah migrain adalah:

  • Dosis inisial: 250 mg setiap 12 jam
  • Dosis dapat disesuaikan dengan respons terapi
  • Dosis maksimal: sekitar 1000 mg/hari[9]

Untuk sediaan tablet lepas lambat, dosis inisial dapat diberikan 500 mg selama 7 hari, kemudian disesuaikan dengan respons terapi. Tablet lepas lambat dapat ditingkatkan hingga 500‒1000 mg/hari.[9]

Gangguan Bipolar

Asam valproat untuk gangguan bipolar dapat digunakan saat episode manik, dengan ketentuan:

  • Dosis inisial: 750 mg/hari dalam dosis terbagi
  • Dosis dapat dinaikkan dengan cepat untuk mencapai dosis terapi
  • Dosis maksimal: 60 mg/kgBB/hari[9]

Untuk tablet lepas lambat, dosis inisial diberikan 25 mg/kgBB/hari satu kali sehari. Dosis maksimal 60 mg/kgBB/hari.[9]

Penyesuaian pada Populasi Khusus

Penggunaan asam valproat memerlukan penyesuaian pada lansia, gangguan fungsi hepar, dan keluhan gastrointestinal.

Lansia

Pada pasien lansia (>65 tahun), dosis inisial dimulai dari dosis rendah dengan peningkatan dosis secara perlahan dan bertahap. Dibutuhkan pemantauan terhadap intake makanan dan cairan, tanda-tanda dehidrasi, penurunan kesadaran, dan efek samping lain.[1,9]

Gangguan Fungsi Hepar

Asam valproat tidak dianjurkan untuk pasien dengan gangguan hepar, karena dapat memperburuk fungsi hati secara signifikan. Pada kasus dengan hipoalbuminemia, pengukuran konsentrasi total menjadi berkurang yang disebabkan oleh penurunan pengikatan protein dalam darah.[9]

Keluhan Gastrointestinal

Pasien dengan iritasi saluran cerna dapat dianjurkan untuk mengonsumsi asam valproat dengan makanan, atau memulai terapi awal dengan dosis yang lebih rendah.[1,9]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Rahman M, Nguyen H. Valproic Acid. StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559112/
2. MIMS. Valproic Acid. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/valproic%20acid?mtype=generic
9. Medscape. Valproic acid (Rx). 2022. https://reference.medscape.com/drug/depakene-stavzor-valproic-acid-343024

Formulasi Asam Valproat
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Tata Laksana Epilepsi pada Kehamilan
    Tata Laksana Epilepsi pada Kehamilan
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
    Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
  • Kontroversi Penggunaan Kontrasepsi Hormonal pada Pasien Epilepsi
    Kontroversi Penggunaan Kontrasepsi Hormonal pada Pasien Epilepsi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
09 Januari 2023
Waktu yang tepat untuk berhenti minum obat antiepilepsi setelah pasien 2 tahun bebas kejang
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dok...Mau menanyakan terkait kapan waktu yg tepat untuk menghentikan minum obat anti epilepsi setelah pasien sudah 2 tahun bebas kejang.Dan bgmana...
Anonymous
04 Januari 2023
Imunisasi campak pada bayi dengan epilepsi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya apakah kontraindikasi imunisasi campak pada bayi dengan epilepsi? Bayi ini riwayat kdk setelah imunisasi dan berlanjut menjadi...
Anonymous
01 Desember 2022
Epilepsi pada anak - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat sore dr Yoke SpA, ijin tanya pada pasien anak epilepsi on OAE, kapan kita boleh menghentikan OAE tersebut? Apakah ada kriterianya? Jika boleh...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.