Pengawasan Klinis Asam Valproat
Pengawasan klinis diperlukan dalam pemberian asam valproat oleh karena efek samping yang mengancam jiwa seperti pankreatitis, hepatotoksisitas dan efek teratogenitas terhadap janin. Pengawasan laboratorium diperlukan untuk skrining pemberian asam valproat dan monitoring efek samping. Selain itu, pengawasan terhadap keinginan bunuh diri pada pasien akibat terapi asam valproat.
Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dipakai untuk memantau efek samping dari pemberian asam valproat. Pemeriksaan ini dilakukan secara berkala, dari awal pemberian asam dan selama asam valproat diberikan.
Pemeriksaan nilai asam valproat dalam darah dilakukan saat pertama kali asam valproat diberikan, sampai mendapatkan konsentrasi terapeutik dan setiap ada perubahan dosis. Setelah mendapatkan kisaran konsentrasi terapeutik, jangka pemeriksaan dapat dikurangi. Namun, tetap dalam interval teratur untuk memastikan konsentrasi terapeutik masih dalam kisaran aman.
Beberapa pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan darah perifer lengkap, kimia darah, dan tes kehamilan.
Kimia Darah
Pemeriksaan kimia darah diperlukan untuk melihat efek toksik dari asam valproat, beberapa pemeriksaan tersebut, adalah sebagai berikut :
- Fungsi Hepar : SGOT, SGPT, LDH (pemeriksaan berkala untuk menilai efek hepatotoksik)
- Kadar albumin dan konsentrasi obat asam dalam plasma : rentang konsentrasi terapeutik (epilepsi: 50-100 mcg/mL total valproat) dan toksisitas (≥110 mcg/mL pada wanita dan ≥135 mcg/mL pada pria
- Kadar amonia : diindikasikan pada kasus letargi yang tidak dapat dijelaskan, muntah, dan perubahan status mental diperlukan untuk mengetahui hiperamonemia ensefalopati.[1,9]
Darah Perifer Lengkap
Pemeriksaan darah perifer lengkap dan tes pembekuan darah perlu dilakukan terkait efek samping valproat. Beberapa kasus yang telah dilaporkan adalah trombositopenia, leukopenia, limfositosis, eosinofilia dan anemia. Hal ini disebabkan oleh mekanisme asam valproat terhadap fase sekunder agregasi trombosit dan memperpanjang waktu perdarahan.[12]
Tes Kehamilan
Kehamilan perlu dilakukan karena penggunaan asam valproat dikontraindikasikan pada kehamilan dan wanita yang memiliki potensi kehamilan dan tidak menggunakan kontrasepsi yang efektif.[22]
Keinginan dan Perilaku Bunuh Diri
Seperti obat anti epilepsi (phenytoin) lainnya yang meningkatkan risiko bunuh diri, pengawasan terhadap ide bunuh diri, gejala depresi, dan perubahaan mood penting dilakukan.