Menghadapi Permintaan Saran Medis Informal dari Teman atau Keluarga

Oleh :
dr. Hunied Kautsar

Di luar praktik medis, seorang dokter sering menghadapi permintaan saran medis informal dari teman atau keluarga. Kondisi ini sering ditemukan ketika sedang menghadiri acara keluarga atau sekadar kumpul santai dengan teman-teman.

Seorang dokter tidak akan pernah berhenti menjadi dokter walaupun tidak sedang berpraktik di klinik atau rumah sakit, sehingga sering timbul pertanyaan sejauh manakah seorang dokter dapat menanggapi permintaan saran medis dari teman atau keluarga.[1,2]

Depositphotos_19846927_m-2015_compressed

Konteks Permintaan Saran Medis

Untuk dapat menanggapi permintaan saran medis dengan tepat, seorang dokter harus dapat memahami konteks dari permintaan tersebut. Berikut adalah contoh beberapa kategori dari permintaan saran medis atau pertanyaan seputar dunia medis yang sering ditemui:

Pertanyaan Mengenai Fakta Medis Suatu Penyakit

Masyarakat awam sering menanyakan mengenai fakta atau mitos terkait suatu penyakit. Beberapa pertanyaan yang sering dilontarkan adalah:

Permintaan Rekomendasi Dokter yang Ahli Dalam Bidang Tertentu

Beberapa teman mungkin meminta rekomendasi dokter yang ahli dalam bidang tertentu, seperti:

  • Apakah Anda tahu dokter spesialis paru yang bagus?[1-3]

Permintaan untuk Berbicara dengan Dokter yang Menangani Keluarga atau Teman

Terkadang, keluarga kita mungkin tidak mengerti akan penjelasan mengenai penyakit atau terapi yang direncanakan oleh dokter yang menanganinya. Contohnya:

  • Saya tidak mengerti penjelasan dokter yang menangani saya, boleh tolong bantu bicara dengan dokter tersebut?

Pertanyaan Mengenai Keadaan Medis dan Tindakan yang Harus Dilakukan

Terkadang, teman atau keluarga kita juga sering meminta penilaian atau saran kita. Contohnya:

  • Di leher saya timbul bintik-bintik merah dan gatal sejak beberapa hari lalu, kira-kira penyebabnya apa? Obat apa yang bisa dipakai untuk menghilangkan bintik-bintik dan rasa gatalnya?
  • Gula darah darah saya di atas 200 mg/dL saat pemeriksaan yang lalu. Apa yang harus saya lakukan?[1-3]

Pertanyaan Seputar Tindakan Medis yang Dilakukan oleh Dokter yang Menangani

Pertanyaan lain yang mungkin dilontarkan dapat bersifat meminta second opinion, contohnya:

  • Kemarin saya ke dokter dan ternyata usus buntu saya meradang, dokter bilang harus dioperasi. Memangnya harus langsung dioperasi ya? Tidak bisa minum obat dulu?

Permintaan Bantuan untuk Memperoleh Pelayanan Kesehatan

Teman atau keluarga yang mengalami kendala dalam mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan juga kerap menghubungi dokter yang dikenalnya untuk membantu administrasi pelayanan kesehatan tersebut. Contoh pertanyaan:

  • Saya dengar Anda praktik di rumah sakit ini ya? Bisa tidak tolong masukan nama saya ke antrian fisioterapi? Soalnya minggu ini sudah penuh antriannya.[1-3]

Permintaan untuk Memotivasi Pihak Ketiga untuk Memeriksakan Diri ke Dokter

Permintaan ini dapat berkaitan dengan kondisi medis kerabat dari keluarga atau teman kita. Contohnya:

  • Anaknya tante sudah dua minggu batuk-batuk tidak berhenti tapi tidak mau ke dokter, tolong bantu kasih tahu Nina ya supaya mau periksa ke dokter.[1]

Aspek Legal dan Etika dalam Memberikan Saran Medis Secara Informal

Dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran maupun Kode Etik Kedokteran Indonesia, tidak terdapat larangan untuk memberikan saran medis secara informal. Saran medis yang diberikan kepada teman atau keluarga di luar jam kerja praktik sifatnya tidak mengikat dan sebagai dokter tidak bisa dituntut karena tidak ada hubungan dokter-pasien yang tercipta. Konteks ini tidak termasuk dalam hubungan dokter-pasien karena tidak ada informed consent, rekam medis, maupun imbalan jasa.[4,5]

Namun, harus diperhatikan bahwa memberikan saran medis harus sesuai dengan kompetensi dokter umum atau dokter spesialis. Bila dimintai pendapat mengenai tindakan atau pengobatan yang dilakukan oleh dokter yang menangani, jawaban atau saran juga harus menjaga nama baik rekan sejawat.

Bila saran yang diminta mengenai obat-obatan, maka yang disarankan hanya obat-obatan yang dijual bebas disertai dengan penjelasan bahwa pada umumnya obat-obatan tersebut hanya meringankan gejala, tidak menghilangkan penyebab. Apabila terdapat kondisi yang mengindikasikan perlunya obat untuk mengatasi penyebab, seperti antibiotik, sarankan untuk berobat langsung ke tempat praktik dokter. Pemberian antibiotik harus melalui resep dokter untuk memastikan obat diresepkan dan dikeluarkan dengan aman.[4,5]

Anjuran untuk Menghadapi Permintaan Saran Medis Informal

Seorang dokter umumnya ingin memberikan bantuan yang terbaik untuk kerabatnya. Terkadang dokter juga memiliki sifat ingin tahu yang besar. Beberapa dokter juga merasa bahwa mereka perlu mengendalikan kondisi medis kerabatnya karena pengetahuan yang dimilikinya atau tidak percaya terhadap dokter atau sistem kesehatan lain. Untuk menghadapi permintaan saran medis dari teman atau keluarga, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

Pahami Ekspektasi Orang yang Bertanya dan Kompetensi Diri

Dokter perlu memahami ekspektasi orang yang bertanya dan juga ekspektasi diri sendiri sebagai seorang dokter. Apakah penanya hanya membutuhkan fakta medis, penilaian medis atau sampai membutuhkan peran serta dokter dalam kasus tersebut. Jika kondisi tidak memungkinkan untuk menanggapi permintaan tersebut, sampaikan alasannya dengan jelas.[1]

Untuk menetapkan ekspektasi penanya, dapat menggunakan kalimat berikut:

  • Saya pastikan terlebih dahulu, saya mengerti pertanyaan anda
  • Saya dengan senang hati akan membantu tapi tolong dipahami bahwa saya bukan dokter yang menangani Anda dan belum memeriksa kondisi Anda secara menyeluruh
  • Saya bukan dokter Anda, tetapi mungkin gejala yang ditunjukkan mengarah kepada ...
  • Saya tidak bisa memeriksa keadaan Anda secara menyeluruh sehingga tidak bisa mendapatkan latar belakang medis yang lengkap, Anda sebaiknya tidak bergantung sepenuhnya pada saran medis yang saya berikan
  • Saya adalah teman/keluarga Anda yang kebetulan seorang dokter, tetapi saya menghargai jika Anda dapat memahami bahwa saya bukan dokter Anda. Saran medis yang saya berikan sifatnya terbatas karena tidak disertai dengan pemeriksaan yang lengkap
  • Saya tidak bisa memberikan diagnosis untuk kelainan kulit ini karena membutuhkan pemeriksaan klinis yang menyeluruh[1-3]

Jika saran medis yang diminta membutuhkan pemeriksaan fisik maka anjurkan penanya datang langsung menemui dokter di klinik atau rumah sakit karena dibutuhkan pemeriksaan yang lebih lanjut untuk dapat memberikan saran yang tepat.

Perlakukan Orang yang Bertanya seperti Pasien

Walaupun interaksi dengan teman atau keluarga yang meminta saran medis tidak dilakukan di klinik, seorang dokter harus memperlakukan penanya selayaknya pasien. Interaksi dapat disimpan dalam bentuk catatan pribadi, yang akan berguna jika komunikasi berlanjut di kemudian hari.[1-3]

Hargai Otonomi dan Jaga Kerahasiaan Orang yang Bertanya

Dokter perlu menghargai otonomi dan menjaga kerahasiaan status medis teman atau keluarga yang bertanya. Jika dimintai saran atau bantuan untuk pihak ketiga maka harus dijelaskan bahwa seorang dokter harus menghargai otonomi dari pihak ketiga tersebut. Seorang dokter tidak bisa memberikan saran jika tidak ada persetujuan dari pihak ketiga.[1-3]

Jaga Nama Baik Rekan Sejawat yang Menangani Kondisi Medis Orang yang Bertanya

Menjaga nama baik rekan sejawat dengan tidak berkomentar langsung mengenai pengobatan atau tindakan yang dilakukan oleh rekan sejawat terhadap teman atau keluarga yang bertanya. Rekan sejawat yang sedang merawat teman tersebut memiliki informasi latar belakang medis yang lebih lengkap yang tidak kita ketahui, sehingga komentar atau saran yang akan diberikan menjadi tidak tepat.[1-3]

Pahami Konflik yang Berpotensi Terjadi

Pahami potensi konflik yang mungkin terjadi. Konflik tersebut dapat saja berhubungan dengan peran Anda sebagai anggota keluarga atau teman, sekaligus sebagai dokter pemberi saran. Penilaian profesional Anda sebagai dokter dapat dipengaruhi oleh penilaian emosional Anda sehingga menjadi kurang objektif.[1-3]

Tunjukkan Empati terhadap Orang yang Bertanya

Umumnya teman atau keluarga yang bertanya hanya membutuhkan sepasang telinga untuk mendengarkan keluhannya. Jika memang tidak memungkinkan untuk memberikan saran medis, seorang dokter tetap bisa menunjukkan empati dengan bertanya lebih lanjut mengenai keluhan penanya dan memotivasi penanya untuk memeriksakan dirinya ke dokter.[1-3]

Kesimpulan

Seorang dokter sering kali menghadapi pertanyaan atau dimintakan saran mengenai kondisi medis dari teman atau keluarganya. Pertanyaan tersebut dapat beragam, mulai dari informasi kesehatan yang sederhana, sampai permintaan penilaian medis lebih lanjut. Dalam menghadapi kondisi ini, dokter perlu memahami ekspektasi kerabat yang bertanya dan kompetensi diri sendiri dalam menjawab pertanyaan tersebut.

Selain itu, perlu untuk mengesampingkan emosi personal dan berikan saran dan penilaian sebagai seorang profesional, sama seperti sedang menangani pasien di praktik sehari-hari. Ingat juga untuk menjaga otonomi dan kerahasiaan informasi kerabat. Pada kondisi dokter sebagai anggota keluarga atau teman, pahami potensi konflik yang mungkin terjadi.

Di samping itu, mungkin saja kerabat kita hanya membutuhkan seseorang untuk mendengarkan keluhannya.  Dalam hal ini, tunjukan empati kepada mereka. Bila tidak memungkinkan untuk memberikan saran medis, motivasi mereka untuk memeriksakan diri ke dokter secara langsung.

 

Direvisi oleh: dr. Ciho Olfriani, 2021.

Referensi