Mengembalikan Integritas Epidermal: Peran Multi-Type Ceramide Untuk Kondisi Kulit Wajah

Oleh :
dr. Nurul Falah

Multi-type ceramide membantu mengembalikan integritas epidermal untuk kondisi wajah dengan kerusakan skin barrier. Studi dermatologi terkini menunjukkan bahwa kerusakan skin barrier yang mengakibatkan kondisi kulit sensitif, kulit berjerawat atau acne prone, dan pasca penggunaan bahan aktif semakin umum dijumpai akibat peningkatan kasus yang terjadi secara signifikan.[1]

Faktor risiko paparan lingkungan seperti polusi udara, radiasi sinar UV, dan cuaca ekstrem dapat mengganggu integritas stratum korneum. Penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat, eksfoliasi berlebihan, atau penggunaan bahan kimia keras seperti alkohol dan pewangi juga terbukti mengikis lapisan lipid alami kulit dan merusak keseimbangan mikrobioma, sehingga memicu inflamasi dan sensitivitas.[2]

Mengembalikan Integritas Epidermal, Peran Multi-Type Ceramide Untuk Kondisi Kulit Wajah

Dalam praktik dermatologi modern, menjaga integritas epidermal telah diakui sebagai prinsip fundamental dalam menjaga ketahanan skin barrier serta mengatasi permasalahan pada kulit terutama kulit wajah, sehingga penggunaan multi-type ceramide semakin disarankan.[1,3]

Skin Barrier & Ceramide

Kulit merupakan organ tubuh terbesar dan paling kompleks, tersusun atas tiga lapisan utama, yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis, terutama lapisan stratum korneum, bertindak sebagai sawar kulit atau skin barrier. Skin barrier terdiri dari empat unit fungsional yang saling terkait dan bekerja sinergis, yaitu physical, chemical, immune, dan microbial barrier.[1,3-5]

Physical barrier, lapisan pelindung mekanis terluar, sering diibaratkan sebagai struktur "bata dan mortar" (brick-and-mortar). Struktur "bata" tersusun dari sel kulit mati atau korneosit yang diperkuat protein seperti filaggrin (FLG). Sementara "mortar" adalah matriks lipid antar sel yang kaya akan ceramide, kolesterol, dan asam lemak bebas.[1,6]

Tiga unit fungsional lain bekerja sinergis melengkapi pertahanan ini. Chemical barrier mempertahankan pH kulit yang asam, immune barrier menyediakan pengawasan imun dan respons inflamasi cepat dengan melibatkan sel langerhans dan limfosit T, dan microbial barrier melibatkan mikrobiota komensal untuk mencegah kolonisasi mikroorganisme patogen.[1,4,5]

Fungsi utama skin barrier adalah melindungi tubuh dari kehilangan air atau transepidermal water loss (TEWL) serta mencegah masuknya zat kimia berbahaya, alergen, iritan, dan mikroorganisme patogen. Jika ada kerusakan pada satu unit, maka dapat melemahkan unit lainnya. Contohnya, jika terjadi eksfoliasi berlebihan pada physical barrier, dapat menyebabkan sensitivitas, peradangan, dan jerawat.[1,5]

Pendekatan terapeutik modern berfokus pada restorasi epidermal dan penguatan skin barrier dengan menggunakan agen emolien yang kaya akan ceramide, asam lemak, dan kolesterol yang merupakan komponen lipid alami kulit. Ceramide adalah kelas lipid esensial yang secara alami menyusun hingga 50% dari matriks lipid antar sel pada stratum korneum.[3,4]

Integritas skin barrier sangat bergantung pada rasio seimbang antara komponen lipid, yaitu ceramide, kolesterol, dan asam lemak bebas. Komposisi atau organisasi yang abnormal dari ketiga komponen lipid ini dapat menyebabkan kebocoran atau kerusakan pada skin barrier.[6-8]

Oleh karena itu, produk skincare berbasis ceramide dalam dermatologi berfungsi untuk mengisi kembali kekurangan lipid, membantu mengunci celah antar sel, mengurangi TEWL secara efektif, dan mengembalikan integritas skin barrier, membuat kulit lebih kuat dan tahan terhadap iritasi eksternal.[1,2]

Mengapa Multi-Type Ceramide?

Secara alami, terdapat sembilan jenis ceramide, yaitu ceramide 1 hingga 9 yang diklasifikasikan berdasarkan struktur gugus kepala dan rantai lemaknya. Ceramide pada sawar kulit (stratum korneum) terdiri dari dua komponen utama, yaitu bagian asam lemak (fatty acid moiety) dan serta bagian basa sfingoid (sphingoid base).[3,7]

Bagian fatty acid moiety terdiri atas non-hydroxy (N), α-hydroxy (A), ester-linked ω-hydroxy acid (EO) dan yang paling yang paling jarang ω-hydroxy (O) fatty acids. Bagian sphingoid base terdiri atas phytosphingosine (P), sphingosine (S), 6-hydroxy-sphingosine (H), dihydro-sphingosine (dS) dan pada jumlah yang paling sedikit yaitu 4,14-sphingadiene (SD).[3,7]

Penamaan ceramide mengikuti kombinasi ini. Contohnya, kombinasi non-hydroxy FA dan sphingosine diklasifikasikan sebagai ceramide NS, yang dapat dijumpai di hampir semua jaringan kulit. Dalam formulasi skincare, yang umum digunakan adalah versi sintetis atau bioidentik, yang efektif meniru struktur ceramide alami kulit.[3,7]

Setiap kombinasi ceramide memiliki fungsi berbeda terhadap skin barrier. Contohnya, ceramide NH dan NP berkorelasi positif dengan hidrasi dan negatif dengan TEWL, sementara ceramide NS dan AS menunjukkan hubungan sebaliknya. Selain itu, rasio spesifik antara dua kombinasi ceramide (seperti NP/NS dan NH/NS) juga terbukti menjadi prediktor penting dari fungsi dan kondisi skin barrier.[3]

Keunggulan Penggunaan Multi-Type Ceramide

Formulasi skincare yang paling efektif umumnya menggunakan kombinasi tiga atau lebih ceramide utama, seperti ceramide 1, 3, dan 6-II, atau EOP, NP, dan AP, bersama dengan kolesterol dan asam lemak.[3,9]

Kombinasi ini membantu mencapai rasio yang menyerupai lipid alami kulit, sehingga memaksimalkan pemulihan skin barrier secara optimal, dan menjamin restorasi sawar kulit yang lebih komprehensif, stabil, dan fungsional dibandingkan hanya menggunakan satu jenis ceramide. Hasilnya adalah peningkatan retensi kelembapan, penguatan struktur sawar secara menyeluruh, dan perlindungan yang lebih kuat terhadap iritan eksternal.[3,9]

Bukti Klinis: Multi-Ceramide vs Single Ceramide

Studi awal yang menunjukkan manfaat berbagai jenis ceramide dilakukan pada sel dan kultur kulit manusia. Studi ini menemukan bahwa pada kulit kering, ceramide mampu menembus semua lapisan kulit, sementara pada kulit sehat, ceramide hanya bertahan di lapisan atas.[6]

Hal ini terjadi karena kulit kering memiliki kadar ceramide alami (endogenous) yang lebih rendah. Oleh karena itu, ceramide eksogen (dari luar), seperti yang terdapat dalam krim kulit, akan memungkinkan penyerapan ceramide ke dalam lapisan kulit kering.[6]

Huang et al. membandingkan efektivitas emulsi single-ceramide dengan multi-type ceramide selama 28 hari pada 15 wanita Asia dengan kulit sehat. Hasilnya, emulsi single-ceramide menunjukkan perbaikan hidrasi yang sedikit meski ada penurunan TEWL. Sementara, emulsi multi-type ceramide menunjukkan efek bermanfaat yang signifikan dan sinergis dalam meningkatkan hidrasi kulit.[9]

Emulsi multi-type ceramide juga mengurangi TEWL lebih efektif. Hal ini menunjukkan bahwa multi-type ceramide bekerja sinergis dalam pemeliharaan struktur dan fungsi barrier kulit.[9]

Keunggulan multi-type ceramide ini juga didukung oleh penelitian lain, yang dilakukan pada subjek dengan gangguan kondisi kulit. Studi in vivo oleh Nakaume-Ijima et al. menunjukkan bahwa aplikasi emulsi multi-type ceramide yang mengandung ceramide EOS-L, EOP-L, dan EOP-S dalam rasio 0,3%, kolesterol, 1,3 butilena glikol, dan lesitin pada kulit manusia yang rusak berhasil memulihkan stratum korneum.[10]

Observasi mikroskop elektron transmisi mengkonfirmasi temuan bahwa emulsi multi-type ceramide sukses bertindak sebagai "mortar" di kulit, membangun kembali struktur sawar kulit menjadi pola berlapis yang kuat dan terorganisasi.[10]

Uji klinis acak terkontrol yang dilakukan oleh Danby et al. pada 26 subjek dengan kulit kering akibat eksim kembali mengkonfirmasi manfaat ceramide. Studi ini membandingkan lima jenis pengobatan topikal, termasuk dua krim uji dan losion uji yang mengandung multi-type ceramide (ceramide NP, AP, EOP, dengan kolesterol dan natrium hialuronat) serta 3 aplikasi topikal referensi.[11]

Hasil penilaian tingkat kekeringan dan pengukuran kapasitansi kulit menunjukkan bahwa kedua produk uji multi-type ceramide menghasilkan peningkatan hidrasi stratum korneum yang relevan secara klinis dan berkelanjutan. Peningkatan hidrasi ini berlangsung lebih dari 24 jam setelah sekali aplikasi, dan diperkirakan memiliki efek aditif jika diaplikasikan berulang. Sebaliknya, tiga produk referensi yang dibandingkan memberikan perubahan yang tidak signifikan.[11]

Uji klinis lain yang dilakukan oleh Yang et al. di China melibatkan pasien dengan kondisi kulit kering, seperti pruritus hiemalis, dermatitis atopik, dan eksim, untuk membandingkan efektivitas kortikosteroid topikal saja pada kelompok kontrol versus kortikosteroid topikal ditambah pelembap yang mengandung ceramide dan asam linoleat  pada kelompok uji.[12]

Pengukuran kapasitansi dan TEWL serta skor keparahan eksim dan pruritus dilakukan selama delapan minggu. Hasilnya, pasien yang menggunakan kombinasi pelembap ceramide menunjukkan peningkatan signifikan dalam retensi air pada kulit dan penurunan pruritus, khususnya pada pasien dermatitis atopik dan pruritus hiemalis. Namun, efek kombinasi ini kurang efektif pada pasien dengan dermatitis kronis, dibandingkan dengan kelompok yang hanya menerima terapi steroid topikal.[12]

Aplikasi Klinis Ceramide

Perubahan komposisi ceramide pada stratum korneum telah diidentifikasi sebagai salah satu penyebab utama gangguan pada skin barrier.[5,8]

Dukungan skin barrier kini menjadi pilar penting dalam perawatan berbagai masalah kulit, termasuk kulit berjerawat yang mengalami peradangan, iritasi akibat penggunaan retinoid atau asam eksfoliasi, kulit sensitif atau reaktif, dan kebutuhan dukungan ringan pasca-prosedur dermatologi.[5,7]

Tujuan utama dari strategi skin barrier support ini adalah mencapai hidrasi optimal dengan mencegah TEWL, memberikan efek calming untuk meredakan kemerahan dan peradangan, serta pemulihan sawar kulit secara menyeluruh.[5]

Melalui penguatan lapisan lipid stratum korneum menggunakan bahan seperti ceramide dan asam lemak, kulit menjadi lebih tangguh, memperbaiki kondisi jerawat, meredakan sensitivitas, dan mempercepat penyembuhan pasca-perawatan.[5,6]

Dukungan Bahan Pendamping

Dalam upaya restorasi skin barrier, ceramide sering dikombinasikan dengan bahan pendamping populer seperti asam hialuronat (HA) dan centella asiatica (CA). Ketiga komponen ini menciptakan sistem perbaikan yang komprehensif, di mana masing-masing memiliki peran spesifik.[13,14]

Asam hialuronat berperan untuk menarik dan mengunci hidrasi di dalam kulit dan juga membantu memperbaiki jaringan. Sementara itu, centella asiatica berperan dalam menenangkan, mengurangi inflamasi, dan mempercepat regenerasi kulit. Centella asiatica kaya akan senyawa aktif, seperti terpenoid, flavonoid, dan asam amino, yang efektif meredakan kemerahan, iritasi, dan peradangan akibat skin barrier yang rusak.[13]

​​Kombinasi ceramide, asam hialuronat, dan centella asiatica menciptakan sistem restorasi skin barrier yang komprehensif. Pasien dengan acne vulgaris sering mengalami disfungsi sawar kulit dan kekurangan ceramide alami.[1,13]

Namun, meskipun ceramide bukan pemicu jerawat, komposisi lain dalam produk di pasaran dapat memperparah kondisi jerawat. Oleh karena itu, untuk kulit berminyak dan rentan berjerawat, direkomendasikan formulasi yang ringan dan bebas minyak (oil-free), seperti lotion, gel-cream, atau oil-free moisturizer.[1,13]

Formulasi tersebut memastikan kulit memperoleh manfaat perbaikan sawar dan hidrasi ceramide tanpa meninggalkan rasa berat, berminyak (greasy), dan non komedogenik.[1,13]

Praktik & Rekomendasi Penggunaan Multi-Type Ceramide

Multi-type ceramide sangat direkomendasikan untuk mempercepat pemulihan dan memperkuat skin barrier secara keseluruhan. Multi-type ceramide pada dasarnya aman dan cocok untuk digunakan semua jenis kulit dan semua jenis usia.

Indikasi Penggunaan Multi-Type Ceramide

Berikut ini beberapa indikasi penggunaan multi-type ceramide:

Kondisi Kulit Peranan Multi-Type Ceramide
Kulit Kering & Dehidrasi Membantu mengisi defisit ceramide yang parah dan mengunci kelembapan dengan lebih optimal, mengatasi kekeringan, kulit mengelupas, dan tekstur kasar.[3]
Kulit Sensitif & Reaktif Meredakan kemerahan, gatal, dan rasa tidak nyaman. Skin barrier yang kuat adalah kunci untuk mengurangi reaktivitas kulit terhadap iritan eksternal.
Kulit Berjerawat/Berminyak (acne prone) Meskipun berminyak, kulit ini seringkali memiliki skin barrier yang terganggu. Ceramide membantu memperbaikinya tanpa menyumbat pori (jika formulanya ringan).[14]
Kulit yang Menjalani Perawatan Keras Seperti penggunaan retinoid, tretinoin, asam glikolat (AHA) atau benzoyl peroxide. Ceramide membantu mengatasi iritasi, kekeringan, dan kemerahan yang diakibatkan oleh bahan-bahan aktif ini.[4,5]
Kulit Menua (aging skin) Produksi ceramide alami menurun seiring bertambahnya usia. Penggunaan multi-type ceramide membantu mengembalikan fungsi pelindung, menjaga kekenyalan, dan mengurangi tampilan garis halus.[7,14]
Penyebab inflamasi kulit lainnya (Psoriasis, dermatitis atopik, dan rosacea) Pada beberapa kondisi inflamasi kulit, terjadi penurunan ceramide yang signifikan. Penggunaan multi-type ceramide dapat meningkatkan efektifitas tata laksana inflamasi kulit untuk mendukung skin barrier, mengembalikan fungsi pelindung, dan mengurangi gejala yang muncul.[1,5]

Panduan Penggunaan Singkat Untuk Pasien

Produk yang mengandung ceramide, terutama pelembab umumnya dapat digunakan pada pagi dan malam hari. Pengaplikasian produk serum atau pelembab yang mengandung ceramide harus dilakukan setelah membersihkan wajah, menggunakan toner, dan mengaplikasikan serum berbahan aktif lainnya.[1]

Penggunaan ceramide topikal dianggap aman dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini karena sebagian besar ceramide dilaporkan tidak memiliki toksisitas akut, tidak menyebabkan iritasi, dan tidak bersifat mutagenik. Secara keseluruhan, efek samping yang dapat diamati dari ceramide topikal sangat sedikit atau bahkan tidak ada.[15]

Kesimpulan

Ceramide yang diaplikasikan secara topikal terbukti efektif untuk meningkatkan fungsi skin barrier. Hal ini telah dibuktikan dengan baik pada pasien dengan kulit sehat maupun pada pasien dengan kondisi kulit yang mengakibatkan kulit kering.

Kerusakan skin barrier, yang berfungsi sebagai benteng pertahanan utama terhadap iritasi dan trans-epidermal water loss (TEWL), merupakan masalah dermatologi yang insidensinya terus meningkat. Integritas skin barrier ini sangat bergantung pada ceramide, lipid esensial yang menyusun hingga 50% matriks antar sel. Kerusakan pada lapisan ini memicu sensitivitas, inflamasi, dan jerawat.

Oleh karena itu, strategi perawatan modern menekankan pada restorasi skin barrier melalui penggunaan ceramide. Formulasi multi-type ceramide sangat dianjurkan karena mampu meniru komposisi lipid alami kulit secara akurat, memberikan perbaikan yang lebih komprehensif, dan efektif mengurangi TEWL.

Ceramide aman untuk semua usia, dan idealnya dikombinasikan dengan bahan pendamping seperti asam hialuronat dan centella asiatica guna mencapai pemulihan skin barrier yang optimal dan menyeluruh, khususnya bagi kulit sensitif atau yang sedang menjalani perawatan kondisi kulit tertentu.

Referensi