Prinsip Perawatan Kulit Dasar

Oleh :
dr. Fresa Nathania Rahardjo, M.Biomed, Sp.KK

Perawatan kulit pada dasarnya bertujuan untuk menjaga kualitas kesehatan keseluruhan kulit dan sekaligus meningkatkan tampilan luar kulit, termasuk mencegah timbulnya jerawat dan penuaan dini. Produk dasar yang digunakan dalam perawatan kulit mencakup proteksi, pembersih, dan pelembab.[1,2]

Kulit adalah organ paling luas dan merupakan pertahanan pertama tubuh terhadap paparan lingkungan, bahan kimia, maupun mikroorganisme. Pada kulit sendiri terdapat lingkungan mikrobial yang harus dijaga keseimbangannya agar dapat berfungsi dengan baik dan sehat.

Fungsi kulit mencakup proteksi, ekskresi, sekresi, absorpsi, termoregulasi, produksi pigmen, persepsi sensorik, dan pengaturan imunologis. Fungsi lain yang penting adalah secara kosmetik memberikan tampilan yang mendukung kualitas hidup.[1-4]

Prinsip Perawatan Kulit Dasar-min

Sekilas Tentang Tipe Kulit

Terdapat 4 tipe kulit yang perlu diketahui untuk penentuan penggunaan produk perawatan kulit, yaitu normal, berminyak, kering, dan kombinasi. Kulit kering ditandai dengan kulit yang terasa ketat berlebihan atau tertarik, kemerahan, kasar, terlihat kusam, dan terasa gatal.

Kulit berminyak ditandai dengan ada banyak kandungan lemak di permukaan kulit karena produksi berlebih dari kelenjar sebasea. Kulit tampak berkilau dan menebal, biasanya terdapat pembesaran pori, serta sering terjadi komedo dan rentan berjerawat.

Sementara itu, kulit kombinasi ditandai dengan adanya kulit yang kering di beberapa area dan di area lainnya berminyak. Kulit kering bisa terdapat pada pipi dan sekitar mata, sedangkan pada area T (hidung, dahi, dan dagu) kulit berminyak.[2-5]

Perawatan Kulit Dasar

Produk perawatan kulit dasar setidaknya perlu terdiri dari proteksi, pembersih, dan pelembab. Proteksi atau perlindungan kulit terhadap sinar matahari sangat penting karena kerusakan kulit akibat paparan sinar ultraviolet (UV) dapat menyebabkan penuaan dini dan meningkatkan risiko kanker kulit. Sementara itu, pembersihan kulit juga penting dilakukan untuk mencegah penumpukan hasil sekresi kelenjar maupun kotoran dari luar, agar tidak terjadi sumbatan pori dan kulit kusam akibat penumpukan sel kulit mati.

Di lain pihak, pelembab pada kulit diberikan untuk menjaga fungsi sawar kulit. Secara kosmetik, pelembab juga membantu menjaga kulit tampak berkilau; tidak kering, kusam, atau terlalu berminyak; dan tampak lebih muda secara keseluruhan.[2-4,6]

Proteksi

Proteksi pada perawatan kulit dilakukan dengan pemakaian tabir surya. Paparan sinar matahari dapat mempercepat proses penuaan kulit dengan meningkatkan degradasi kolagen dan menstimulasi pigmentasi kulit. Paparan terhadap UVA adalah yang paling banyak dihubungkan dengan efek buruk jangka panjang terhadap kulit, misalnya kerutan. Paparan UVA juga diduga menyebabkan kerusakan tidak langsung pada DNA kulit yang dapat meningkatkan risiko kanker.

Paparan terhadap UVB dapat menyebabkan luka bakar matahari karena sinar ini memiliki energi yang lebih besar daripada UVA. Paparan UVB juga dapat menyebabkan penuaan dini, serta kerusakan langsung pada DNA yang telah dikaitkan dengan kanker kulit.

Tabir surya memiliki Sun Protection Factor (SPF) yang berbeda-beda. SPF mengukur seberapa banyak radiasi UV yang dibutuhkan untuk menyebabkan sunburn pada kulit yang memakai produk tabir surya. Ketebalan aplikasi tabir surya yang optimal adalah 2 mg/cm2.[6-8]

Kandungan tabir surya yang dianggap efektif adalah yang dapat menghambat UVA dan UVB sekaligus. Contoh zat aktif yang digunakan dalam tabir surya adalah zinc oksida dan avobenzon.[6,8]

Kandungan tabir surya yang paling non-komedogenik adalah tabir surya fisik seperti titanium dioksida dan zinc oksida. Oleh karenanya, kedua zat aktif ini lebih dipilih untuk pasien dengan kulit berminyak dan cenderung berkomedo atau berjerawat.[3,7,8]

Pembersih Kulit

Produk pembersih kulit bertujuan untuk membersihkan make up, polusi, sebum berlebih, dan pelembab. Pembersih kulit yang paling baik adalah yang mampu membersihkan kulit dengan optimal namun tetap menjaga kualitas sawar dan lingkungan mikrobial kulit.

Pemilihan jenis pembersih kulit perlu disesuaikan dengan tipe kulit. Secara umum, produk pembersih dengan bahan dasar gel dan sabun batang dianggap paling baik untuk tipe kulit berminyak. Pembersih dengan bahan dasar krim atau lotion lebih sesuai untuk kulit normal atau kering.[2,3]

Hindari penggunaan pembersih kulit yang mengandung alkohol (etanol, alkohol denaturasi, dan isopropil alkohol) karena dapat merusak sawar kulit dengan menghilangkan lipid alami di permukaan kulit dan menyebabkan disrupsi membran. Kondisi ini menyebabkan transepidermal water loss (TEWL) berlebihan, serta memudahkan masuknya radikal bebas dan mikroorganisme.[1-4]

Sabun wajah  yang mengandung SLS (Sodium Laureth Sulfate) tidak disarankan karena dapat membuat kulit kering berlebihan dan menyebabkan dehidrasi kulit pada semua tipe kulit. Sabun wajah dengan pH terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan menyebabkan sawar kulit tidak dapat berfungsi dengan baik.

Pembersih yang mengandung scrub bersifat abrasif tidak disarankan untuk digunakan, karena bisa menyebabkan lesi mikro pada kulit dan mengganggu integritas sawar kulit.[1-3,9]

Pelembab

Pelembab dapat berupa humektan yang bekerja dengan menarik air dari udara sekitar ke stratum korneum dan dermis; serta oklusif yang bekerja dengan menghalangi penguapan air dari permukaan kulit. Contoh humektan adalah asam hialuronat dan allantoin. Sementara itu, contoh oklusif adalah petrolatum, lemak, silikon, dan lanolin.

Pelembab dengan formulasi dominan air atau minyak dalam air yang berbentuk gel, lotion, dan serum lebih disarankan untuk kulit berminyak atau normal. Formulasi air dalam minyak (dominan minyak), seperti krim atau ointment, memiliki fungsi hidrasi kulit yang lebih tinggi sehingga lebih disarankan untuk kulit kering.

Waktu pengolesan pelembab paling baik adalah saat kulit masih setengah kering setelah cuci muka agar mengunci kadar air di dalam kulit. Pilih pelembab dengan formulasi yang non-komedogenik.[2-4]

Peran Perawatan Kulit terhadap Proses Penuaan Kulit

Penuaan kulit ditandai dengan kulit yang tampak kusam, kering, timbul pigmentasi, serta elastisitasnya berkurang sehingga timbul keriput dan jaringan kendor.[3,4,6]

Faktor yang penting dalam pencegahan penuaan kulit adalah sawar kulit yang sehat dan berfungsi dengan baik untuk mencegah dehidrasi dan masuknya mikroorganisme, alergen, iritan, maupun radikal bebas. Sawar kulit yang baik juga lebih mudah menerima bahan aktif perawatan kulit dengan fungsi regenerasi dan meningkatkan kelembutan maupun elastisitas kulit.[1,3,4]

Kulit yang keriput dan kendur disebabkan degradasi jaringan penunjang kulit yaitu kolagen dan elastin. Degradasi kolagen dan elastin dapat dipercepat oleh efek paparan sinar matahari dan akibat radikal bebas dari lingkungan. Oleh karenanya, salah satu cara untuk menghambat kerutan dan kulit kendur adalah dengan menghindari paparan matahari, menggunakan tabir surya, menjaga kualitas sawar kulit, serta menstimulasi regenerasi kulit dengan eksfoliasi.[2-4,6]

Peran Eksfoliasi untuk Penuaan Kulit

Salah satu ciri kulit yang tampak muda dan terlihat sehat adalah kulit yang berkilau. Kilau pada kulit disebabkan oleh pantulan cahaya pada permukaan kulit yang halus. Dengan bertambahnya usia, kilau pada kulit berkurang karena penumpukan keratinosit di stratum korneum dan folikel. Hal ini dapat diperbaiki dengan eksfoliasi kimia atau fisika. sehingga meningkatkan pergantian sel baru yang lebih halus dan bening.

Eksfoliasi fisik dapat dilakukan dengan menggunakan scrub, sikat kulit, laser, ataupun dermabrasi. Eksfoliasi kimia dilakukan menggunakan zat aktif seperti asam hidroksi alfa (AHA) dan beta (BHA).

AHA dapat mengeksfoliasi keratinosit pada stratum korneum, meningkatkan jumlah mukopolisakarida dan kolagen tanpa menyebabkan inflamasi, serta meningkatkan elastisitas dan ketebalan lapisan dermis kulit sehingga kulit tampak lebih kencang. Contoh AHA adalah asam glikolat, asam laktat, dan asam sitrat.

BHA juga mampu mengeksfoliasi stratum korneum dan memiliki kemampuan penetrasi ke folikel sehingga dapat membebaskan sumbatan dan menekan produksi sebum. Contoh BHA adalah asam salisilat.[3-5,9]

Zat Aktif untuk Perawatan Penuaan Kulit

Retinol merupakan senyawa yang paling banyak digunakan untuk produk antipenuaan kulit. Retinol dan derivatnya (tretinoin) merupakan kelompok bahan aktif yang memiliki efek antioksidan. Zat aktif ini dapat menginduksi biosintesis kolagen dan menghambat ekspresi MMP1 atau kolagenase 1. Retinol lebih sedikit menyebabkan iritasi dibanding tretinoin.

Vitamin C, niacinamide, dan vitamin E merupakan antioksidan yang penting pada kulit dan memiliki kemampuan penetrasi ke lapisan kulit karena berat molekulnya yang kecil. Vitamin C dalam preparat 5-15% sudah terbukti memiliki efek anti penuaan kulit dengan menginduksi produksi kolagen dan menghambat enzim yang mendegradasi kolagen yaitu matriks metaloproteinase 1 (MMP1) atau kolagenase 1.

Vitamin C dan E dapat bekerja secara sinergis dalam menghambat penuaan kulit. Vitamin E (alfa tokoferol) tersedia dalam preparat 2-20%, digunakan dalam produk perawatan kulit dengan fungsi antiinflamasi dan antiproliferasi. Vitamin E dapat menghaluskan kulit dan membantu stratum korneum tetap lembab, mempercepat epitelisasi, dan memiliki fungsi fotoproteksi kulit.

Sementara itu, niacinamide (vitamin B3) meregulasi metabolisme sel dan regenerasi sel, digunakan pada preparat 4-5% untuk mencegah penuaan. Fungsinya untuk meningkatkan elastisitas kulit, mencegah eritema, memiliki fungsi antiinflamasi dan menghambat pigmentasi kulit.[3,4]

Kesimpulan

Perawatan kulit bertujuan untuk menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan, meningkatkan tampilan luar kulit, serta mencegah penuaan dini dan masalah kulit lain (misalnya jerawat). Perawatan kulit dasar setidaknya terdiri dari proteksi, pembersihan, dan pelembab.

Proteksi dilakukan dengan penggunaan tabir surya untuk mencegah kerusakan akibat paparan sinar matahari (penuaan dini, luka bakar, peningkatan risiko kanker). Pembersihan dilakukan untuk menyingkirkan sel kulit mati, sekret kelenjar kulit, dan zat-zat eksternal lain (misalnya make up dan polusi). Pelembab digunakan untuk menjaga hidrasi dan fungsi sawar kulit, serta membuat kulit berkilau dan tampak lebih muda secara keseluruhan.

Secara umum, dalam memilih produk perawatan kulit, bahan yang bersifat abrasif perlu dihindari. Produk yang mengandung alkohol, SLS, pH yang tinggi, scrub abrasif, atau bersifat komedogenik malah dapat memberi efek merugikan bagi kesehatan dan tampilan luar kulit.

Untuk perawatan penuaan kulit, dapat dilakukan eksfoliasi berkala ataupun penggunaan produk perawatan yang bersifat antiaging atau antioksidan. Eksfoliasi dapat dilakukan dengan eksfoliasi fisik atau kimia. Sementara itu, produk yang bermanfaat dalam perawatan penuaan kulit antara lain retinol, vitamin C, vitamin E, dan niacinamide.

Referensi