Insidensi dan Mortalitas COVID-19 pada Populasi Pediatrik – Telaah Jurnal Alomedika

Oleh :
dr. Audiza Luthffia

COVID-19 Incidence and Mortality by Age Strata and Comorbidities in Mexico City: A Focus in the Pediatric Population

González-García N, Castilla-Peón MF, Solórzano Santos F, et al. COVID-19 Incidence and Mortality by Age Strata and Comorbidities in Mexico City: A Focus in the Pediatric Population. Frontiers in Public Health. 2021;9:738423. PMID: 34568267.

Abstrak

Latar Belakang: infeksi SARS-CoV-2 lebih jarang terjadi pada anak dan memiliki tingkat keparahan yang lebih rendah pada anak bila dibandingkan dengan kelompok usia dewasa. Untuk menentukan kebijakan kesehatan dan pendidikan yang tepat, diperlukan data terkait risiko spesifik pada setiap populasi. Estimasi yang akurat terkait risiko spesifik pada setiap kelompok usia amat diperlukan.

Kemenkes ft Alodokter Alomedika 650x250

Tujuan: studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan risiko mortalitas pada subjek yang mengalami infeksi SARS-CoV-2 berdasarkan kelompok usia dan berdasarkan ada atau tidaknya komorbiditas.

Desain: analisis data dilakukan pada subjek yang terkonfirmasi mengalami infeksi SARS-CoV-2 dengan awitan gejala antara 22 Februari 2020 sampai 18 April 2021, sebagaimana dipublikasikan oleh General Epidemiology Direction (DGE), Mexican Ministry of Health.

Pelaku studi menghitung insidensi dan mortalitas COVID-19 berdasarkan kelompok usia dengan data populasi yang didapat dari Statistics and Population National Institute dan membuat estimasi asosiasi risiko kematian dan komorbiditas yang dimiliki subjek.

Hasil: mortalitas pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 bervariasi antara 7–155 kematian per 1 juta per tahun pada kelompok usia <20 tahun dibandingkan dengan 441–15.929 pada kelompok usia yang lebih tua. Mortalitas populasi pediatrik sangat berhubungan dengan adanya komorbiditas (OR: 4,6–7,9). Asosiasi tersebut ditemukan lebih rendah pada kelompok usia yang lebih tua (OR: 3,16–1,23).

Kesimpulan: populasi anak memiliki risiko mortalitas akibat infeksi SARS-CoV-2 yang rendah. Mortalitas akibat infeksi SARS-CoV-2 pada anak sangat berhubungan dengan adanya komorbiditas.

Insidensi dan Mortalitas COVID19 pada Populasi Pediatrik-min

Ulasan Alomedika

Bukti ilmiah menunjukkan bahwa anak-anak jarang mengalami manifestasi klinis yang berat dari COVID-19. Selain itu, mortalitas populasi anak juga lebih rendah daripada populasi dewasa. Namun, upaya mitigasi transmisi SARS-CoV-2 yang ada saat ini masih membatasi aktivitas sosial anak dengan ketat seperti orang dewasa. Padahal, aktivitas sosial berperan untuk menunjang kesehatan anak.

Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan epidemiologi dan profil risiko COVID-19 pada anak dan remaja di Meksiko. Deskripsi yang akurat terkait risiko infeksi SARS-CoV-2 pada populasi anak sangat diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan restriksi sosial anak.

Ulasan Metode Penelitian

Studi ini menganalisis data epidemiologi SARS-CoV-2 yang dipublikasikan oleh General Epidemiology Direction (DGE), Mexican Ministry of Health. Data tersebut melaporkan semua individu simtomatik dan individu yang menjalani tes SARS-CoV-2.

Ada tiga kriteria subjek yang diikutkan dalam analisis, yaitu: (1) kasus terkonfirmasi secara virologis melalui RT-PCR atau tes antigen; (2) kasus terkonfirmasi berdasarkan asosiasi epidemiologis, yakni kasus simtomatik yang memiliki riwayat kontak dengan individu yang terkonfirmasi secara virologis tetapi tidak dapat melakukan pemeriksaan swab; dan (3) kasus yang terkonfirmasi berdasarkan penilaian ahli.

Basis data yang dipublikasikan oleh DGE meliputi informasi komorbiditas spesifik dan faktor risiko tiap subjek. Peneliti menghitung frekuensi tiap faktor risiko kemudian membandingkan risiko kematian pada kelompok dengan dan tanpa komorbiditas pada tiap kelompok usia. Adjusted odds ratio dikalkulasi dengan regresi logistik dengan memperhitungkan faktor yang berhubungan erat dengan mortalitas.

Ulasan Hasil Penelitian

Sebanyak 629.527 kasus positif dari basis data DGE dimasukkan ke dalam analisis di penelitian ini, dengan rincian: 543.249 (86,3%) subjek terkonfirmasi virologis, 83.997 (13,3%) subjek terkonfirmasi berdasarkan asosiasi klinis dan epidemiologis, serta 2.281 (0,4%) subjek terkonfirmasi berdasarkan penilaian ahli.

Terdapat total 52.432 kasus dengan 52 angka kematian pada kelompok usia <20 tahun. Case-fatality rate (CFR) pada populasi pediatrik memiliki perbedaan yang signifikan dengan populasi dewasa. CFR adalah <0,3% pada kelompok usia 1–20 tahun. Angka ini meningkat tajam pada kelompok usia >40 tahun hingga mencapai >18% pada populasi >60 tahun.

All-cause mortality mencapai >50% pada kelompok usia >40 tahun. Sementara itu, pada kelompok usia <20 tahun jumlahnya <6%. Mortalitas pada populasi anak dan remaja sangat berhubungan dengan adanya komorbiditas. Kelompok ini memiliki risiko relatif berhubungan dengan komorbiditas yang paling tinggi dibandingkan kelompok usia di atasnya. Adanya komorbiditas berhubungan dengan 80–98% mortalitas yang spesifik terhadap usia.

Pada kelompok usia <10 tahun, mayoritas komorbiditas yang berhubungan dengan mortalitas dilaporkan sebagai variabel “komorbiditas lain” yang tidak dijabarkan secara spesifik. Sementara itu, pada kelompok usia 11–20 tahun, diabetes, obesitas, kondisi imunosupresi, dan penyakit ginjal kronis merupakan faktor yang paling berhubungan dengan mortalitas selain variabel “komorbiditas lain”.

Kelebihan Penelitian

Pemilihan insidensi dan mortalitas COVID-19 pada tiap kelompok usia sebagai variabel yang dinilai sudah sesuai dengan tujuan penelitian. Penggunaan basis data yang besar sebagai sumber data epidemiologis juga sudah sesuai dengan kebutuhan dilakukannya penelitian ini, yaitu untuk merumuskan langkah-langkah pengendalian berbasis bukti.

Basis data yang digunakan juga mencakup data dari seluruh fasilitas kesehatan yang ada di lokasi penelitian, dalam hal ini kota Meksiko, sehingga dapat mewakili gambaran epidemiologi yang sesungguhnya pada populasi umum.

Limitasi Penelitian

Limitasi penelitian ini adalah diikutsertakannya kasus yang terkonfirmasi berdasarkan asosiasi klinis-epidemiologis dan kasus yang terkonfirmasi berdasarkan penilaian tim ahli. Hal ini dapat menyebabkan bias pada hasil penelitian, karena infeksi SARS-CoV-2 belum dapat dipastikan tanpa pemeriksaan virologi.

Basis data yang digunakan dalam penelitian ini tidak mengidentifikasi komorbiditas atau faktor risiko spesifik secara detail, khususnya pada kelompok anak usia <10 tahun. Komorbiditas yang ada hanya dikategorikan sebagai “komorbiditas lain”, padahal variabel ini justru memiliki hubungan yang paling kuat dengan mortalitas pada kelompok usia <14 tahun.

Aplikasi Hasil Penelitian di Indonesia

Studi ini menunjukkan bahwa kebijakan dan langkah preventif COVID-19 pada anak harus dibuat berdasarkan bukti ilmiah, sehingga dapat memberikan perlindungan tanpa mengurangi kesejahteraan dan perkembangan anak. Data dalam studi ini berasal dari kota besar dengan populasi yang padat dan kondisi sosioekonomi yang mirip dengan kota-kota besar di Indonesia.

Di Indonesia, data epidemiologi COVID-19 pada anak yang dipublikasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dapat dijadikan acuan untuk membuat kebijakan berbasis bukti ilmiah. Namun, data dari penelitian ini juga dapat ikut dipertimbangkan.

Hasil penelitian ini dapat menggambarkan prognosis infeksi COVID-19 pada populasi pediatrik dengan komorbiditas, walaupun masih memerlukan penelitian lebih lanjut terkait komorbiditas spesifik yang meningkatkan mortalitas COVID-19 pada anak. Karakteristik komorbiditas pada populasi anak di Indonesia juga mungkin berbeda dengan komorbiditas yang tertera pada jurnal ini.

Referensi