Selama ini target tekanan darah pada pasien dewasa yang menjalani terapi hipertensi dianggap semakin baik bila nilainya semakin rendah. Namun, studi-studi terbaru dalam beberapa tahun terakhir mulai mempertanyakan apakah pengobatan hipertensi yang dilakukan secara agresif memiliki manfaat yang melebihi risikonya.
Hipertensi merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Studi menunjukkan adanya hubungan yang berbanding lurus antara hipertensi dengan komplikasi kardiovaskular. Oleh karena itu, banyak klinisi menerapkan target tekanan darah yang “semakin rendah semakin baik”, terutama pada pasien berisiko tinggi seperti pasien diabetes mellitus, penyakit ginjal kronis, atau penyakit jantung iskemik.[1-3]
Prinsip ini lalu diteliti oleh beberapa studi, yang ternyata tidak menemukan perbedaan morbiditas dan mortalitas kardiovaskular yang bermakna antara pasien dengan target tekanan darah rendah (<130/85 mmHg) dan target standar (<140/90 mmHg).
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)