Waktu Terbaik Meminum Obat Antihipertensi: Perspektif Bukti Klinis

Oleh :
dr.Eduward Thendiono, SpPD,Finasim,IDF-Fellow

Waktu terbaik untuk mengonsumsi obat antihipertensi masih menjadi perdebatan, karena hasil penelitian yang juga menunjukkan hasil bervariasi. Hipertensi merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskuler, kerusakan organ, dan kematian. Sekitar 31% populasi orang dewasa di seluruh dunia mengalami hipertensi.[1]

Secara fisiologis, tekanan darah mengalami kenaikan saat bangun tidur, mencapai level stabil sepanjang hari, dan perlahan menurun saat malam hari (penurunan 10-20% dari rerata tekanan darah saat siang). Oleh sebab itu, obat antihipertensi seringkali diberikan saat pagi hari. Alasan lain dari dosis pagi (morning dosage) ialah tingkat kepatuhan minum obat pasien cenderung menurun di malam hari.[2,3]

Waktu Terbaik Meminum Obat Antihipertensi

Meski demikian, pemberian obat antihipertensi di pagi hari menuai perdebatan, terutama dengan munculnya bukti klinis yang mengindikasikan bahwa kontrol tekanan darah dan luaran kardiovaskuler lebih baik dengan pemberian malam hari (evening dosage). Pedoman penatalaksanaan hipertensi juga masih belum menemui kata sepakat terkait isu ini.[4-7]

Bukti Klinis yang Mendukung Pemberian Malam Hari

Percobaan Hygia Chronotherapy dilakukan dalam setting layanan primer, dirancang untuk menguji dampak pengobatan hipertensi di malam hari (evening dosage) dibandingkan dengan pengobatan saat bangun pagi (morning dosage) terhadap luaran risiko penyakit kardiovaskular (CVD).

Percobaan multisenter pada 19.084 pasien hipertensi ini menemukan bahwa regimen pengobatan antihipertensi saat malam hari menghasilkan penurunan signifikan hazard ratio untuk luaran CVD. Selain itu, pengobatan saat malam hari menunjukkan kontrol tekanan darah yang lebih baik pula.[8]

Sebuah uji klinis acak terkontrol multisenter dilaksanakan di 15 rumah sakit di China dengan follow-up 12 minggu. Pasien hipertensi dewasa diberikan pil kombinasi amlodipine 5 mg dan olmesartan 20 mg, sekali sehari, dengan penyesuaian dosis dilakukan menurut data pengukuran ambulatory dan office blood pressure pada minggu ke-4 dan minggu ke-8. Total partisipan adalah 720 orang (morning dosage n=352 vs evening dosage n=368).

Hasil uji klinis ini menunjukkan bahwa evening dosage menghasilkan pengontrolan tekanan darah nokturnal yang lebih baik, tanpa mengurangi efikasi pada rerata daytime atau tekanan darah 24 jam. Tidak ditemukan peningkatan risiko hipotensi nokturnal pada kedua kelompok yang dibandingkan.[9]

Bukti Klinis yang Menunjukkan Tidak Ada Perbedaan Bermakna

Uji klinis label terbuka BedMed di layanan primer Kanada pada 3357 pasien dewasa hipertensi menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam luaran primer major adverse cardiovascular events (MACE) antara pasien yang mengonsumsi obat antihipertensi di pagi ataupun malam hari. Tidak ada perbedaan pula pada aspek keamanan maupun angka rawat inap dan kunjungan unit darurat.[10]

Hasil serupa ditemukan pada percobaan BedMed-Frail dengan median umur partisipan 88 tahun. Penelitian pada 776 pasien hipertensi usia lanjut frail ini juga tidak menemukan adanya perbedaan dalam hal kematian ataupun MACE antara kelompok evening dosage atau morning dosage. Tidak ditemukan pula perbedaan pada jumlah angka jatuh atau fraktur, ulkus dekubitus, atau perburukan kognisi dan masalah perilaku.[11]

Lebih lanjut, meta analisis dilakukan terhadap 25 uji klinis acak terkontrol (RCT) yang melibatkan total 3016 partisipan hipertensi. Hasil meta analisis ini menyimpulkan tidak ada perbedaan signifikan dalam hal mortalitas semua-sebab ataupun kejadian merugikan serius antara grup morning dosage vs evening dosage.[12]

Kesimpulan

Beberapa bukti ilmiah mengindikasikan bahwa pemberian obat antihipertensi di malam hari (evening dosage) menghasilkan kontrol tekanan darah dan luaran klinis yang lebih baik dibandingkan pemberian pagi hari (morning dosage). Meski demikian, ada banyak pula bukti ilmiah lain yang tidak menemukan perbedaan bermakna antara pemberian di pagi ataupun malam hari.

Oleh sebab itu, uji klinis acak terkontrol multisenter skala besar lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui dengan lebih meyakinkan mengenai waktu terbaik mengonsumsi obat antihipertensi.

Referensi