Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Ankle Brachial Index general_alomedika 2025-02-25T14:18:16+07:00 2025-02-25T14:18:16+07:00
Ankle Brachial Index
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Ankle Brachial Index

Oleh :
dr. Ghifara Huda SE AAAK
Share To Social Media:

Teknik pengukuran Ankle Brachial Index (ABI) dimulai dari persiapan pasien dan peralatan yang harus dilakukan secara cermat. Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga medis terlatih, semisal dokter umum, dokter spesialis, dan paramedis. Sebuah studi menunjukkan tindakan meds ini banyak dilakukan oleh perawat.[31,32]

Persiapan Pasien

Sebelum pengukuran ABI, diperlukan persiapan pasien agar mendapatkan hasil pengukuran seoptimal mungkin. Berikut adalah hal yang harus diperhatikan dalam persiapan pasien:

  • Pasien menghindari rokok, kopi, alkohol, dan kegiatan fisik berat sekitar 12 jam sebelum pengukuran
  • Pasien pada kondisi tenang dan hangat untuk menghindari vasokonstriksi, karena itu pasien harus rileks, nyaman, dan sudah mengosongkan kandung kemih
  • Pasien melepaskan sepatu/sandal, dan menghindari menggunakan pakaian ketat
  • Pasien yang memiliki luka ringan pada area pengukuran, sebaiknya luka ditutupi oleh pelindung, seperti plester atau kasa
  • Pasien sebaiknya sudah cukup tidur minimal 10 menit sebelum pengukuran, agar tekanan darah dalam batas normal[4,31-33,35]

Peralatan

Persiapan peralatan sebelum melakukan pengukuran ABI yakni mengumpulkan semua peralatan yang diperlukan, yaitu:

  • Sphygmomanometer, lengkap dengan manset

  • Portable doppler dengan frekuensi 8-10 MHz, atau gunakan doppler berfrekuensi 5 MHz jika terdapat bengkak luas di area ankle

  • Gel untuk mempermudah transmisi pemeriksaan ultrasound

  • Alkohol pad untuk membersihkan doppler

  • Tisu atau lap untuk membersihkan gel yang menempel pada kulit pasien
  • Kertas dan alat tulis untuk mencatat hasil pengukuran[4,31-33]

Periksalah peralatan secara seksama, termasuk kualitas baterai doppler. Gantilah peralatan jika terdapat kerusakan, atau tidak layak pakai.[4,31-33]

Pilih ukuran lingkaran manset yang tepat, yaitu harus secara sempurna melingkari lengan atas dan kaki  bawah pasien. Manset harus dapat menutupi 80% lingkar lengan atas, dan 40 % lingkar betis. Biasanya manset dengan lebar 12 cm dipergunakan untuk lengan, dan manset 10 cm untuk kaki. Selain itu, sebaiknya juga menyiapkan manset ukuran ekstra yang mungkin dibutuhkan untuk pasien dewasa, yaitu manset berukuran lebar 14 cm. [4,30-33]

Posisi Pasien

Pasien diposisikan senyaman mungkin, yaitu posisi supinasi atau posisi duduk. Namun, uji klinis menjelaskan bahwa posisi yang paling ideal untuk pengukuran ABI adalah tidur terlentang, karena posisi duduk dapat meningkatkan nilai ABI sebesar 0,3 jika dibandingkan dengan posisi supinasi.[4,30-33]

Prosedural

Pengukuran ABI dilakukan dengan mengukur tekanan sistolik dari kedua arteri brachialis, kedua arteri dorsalis pedis, dan kedua arteri tibialis posterior. Tekanan sistolik dicatat dengan instrumen doppler pada frekuensi 5−10 MHZ. Prosedur pengukuran ABI dibagi menjadi pengukuran tekanan brachial dan pengukuran tekanan ankle.[1-4,30-33]

shutterstock_1247766124-min

Gambar 2. Pengukuran Ankle Brachial Pressure Index

Prosedur pengukuran tekanan brachial sebagai berikut:

  • Palpasi untuk menemukan nadi arteri brachialis pada lengan pasien
  • Lilitkan manset tensimeter ke lengan atas kiri maupun kanan diatas siku. Pasang manset pada arteri brachialis.
  • Oleskan transmisi gel di atas lokasi arteri brachialis yang telah dipalpasi
  • Letakkan ujung probe doppler pada sudut 450 mengarah ke kepala pasien sampai sinyal denyut nadi diperoleh
  • Turunkan tekanan hingga 2–3 mmHg/detik, catat angka pada manometer saat suara nadi pertama terdengar sebagai angka sistolik
  • Ulangi prosedur untuk menilai tekanan sistolik pada lengan yang lain
  • Gunakan angka sistolik tertinggi antara hasil pengukuran lengan kanan dan kiri untuk menghitung ankle brachial index[1-4,30-33]

Sedangkan prosedur pengukuran tekanan ankle adalah:

  • Pasang manset sekitar 2−3 cm diatas malleolus
  • Palpasi nadi arteri dorsalis pedis yang terletak di punggung kaki inferior tendon tibialis anterior
  • Oleskan gel transmisi lalu letakkan ujung probe doppler pada sudut 450 mengarah ke lutut pasien sampai sinyal denyut nadi diperoleh
  • Pompa spignomanometer sampai suara denyut nadi kaki menghilang
  • Turunkan tekanan hingga 2–3 mmHg/detik, dan catat angka pada manometer saat suara nadi pertama terdengar sebagai angka sistolik
  • Lanjutkan dengan palpasi nadi arteri tibialis posterior di area malleolus medial inferior tendon calcaneus
  • Oleskan gel kemudian ukur angka sistolik dengan cara yang sama
  • Ulangi prosedur untuk menilai tekanan sistolik pada kaki yang lain
  • Gunakan angka sistolik tertinggi antara hasil pengukuran ankle kanan dan kiri untuk menghitung ankle brachial index[1-4,30-33]

Menghitung Ankle Brachial Index

Cara menghitung ankle brachial index (ABI) adalah dengan membagi nilai sistolik tertinggi  dari arteri dorsalis pedis atau  tibialis posterior  dengan nilai tertinggi sistolik arteri brachialis lengan kanan ataupun lengan kiri.[4,29-33]

Analisa Hasil Ankle Brachial Index

Pada keadaan normal, tekanan sistolik di ankle lebih tinggi daripada di lengan. Analisa hasil ABI sebagai berikut:

  • Nilai di atas 1,3 menunjukkan adanya kalsifikasi berat dalam pembuluh darah, dapat terjadi pada lansia atau pasien diabetes mellitus. Pada kondisi ini, pembuluh darah mengalami resisten sehingga kolaps saat dilakukan pengukuran tekanan darah dengan manset dan menimbulkan tingginya nilai tekanan darah pasien
  • Nilai 0,9‒1,3 normal
  • Nilai 0,4 hingga di bawah 0,9 menunjukkan adanya PAD, seperti klaudikasio intermiten

  • Nilai kurang dari 0,4 diduga sebagai tanda PAD berat. Kondisi ini dapat menunjukkan aliran darah tidak cukup sampai dapat menyebabkan gangren. Pada proses penyembuhan patah tulang atau penyembuhan luka setelah operasi, nilai ini menunjukkan pasien membutuhkan tindakan revaskularisasi[4,29-33]

Follow Up

Langkah selanjutnya setelah dilakukan pengukuran ABI adalah menetapkan kondisi pasien, apakah perlu dirujuk untuk penanganan lebih lanjut. Beberapa kondisi yang mengisyaratkan pasien harus dirujuk untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut adalah:

  1. Nilai ABI menunjukkan pasien mengalami PAD
  2. Nilai ABI kurang dari 0,9 dengan luka tidak kunjung sembuh dalam waktu 2−4 minggu walau sudah diberikan terapi yang adekuat
  3. Tekanan sistolik ankle kurang dari 30 mmHg
  4. Peningkatan nilai ABI lebih dari 1,3 diperlukan pengujian lebih lanjut, semisal pengukuran oksigen transkutan, pengukuran tekanan segmental, USG duplex, CT scan, hingga magnetic resonance angiography di area ekstremitas atas dan bawah[4-10 ]

Referensi

1. Wound, Ostomy and Continence Nurses Society. Guideline for Management of Wounds in Patients with Lower-Extremity Venous Disease. Mt. Laurel, NJ: Author; 2011.
2. Azam M, Wehrle CJ, Shaw PM. StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing; Treasure Island (FL): Aug 10, 2020. Anatomy, Bony Pelvis and Lower Limb, Tibial Artery.
3. Bains KNS, Lappin SL. StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing; Treasure Island (FL): Apr 24, 2020. Anatomy, Shoulder and Upper Limb, Elbow Cubital Fossa.
4. Aboyans V, Criqui MH, Abraham P, Allison MA et al., American Heart Association Council on Peripheral Vascular Disease. Council on Epidemiology and Prevention. Council on Clinical Cardiology. Council on Cardiovascular Nursing. Council on Cardiovascular Radiology and Intervention, and Council on Cardiovascular Surgery and Anesthesia. Measurement and interpretation of the ankle-brachial index: a scientific statement from the American Heart Association. Circulation. 2012 Dec 11;126(24):2890-909.
5. Davies JH, Kenkre J, Williams EM. Current utility of the ankle-brachial index (ABI) in general practice: implications for its use in cardiovascular disease screening. BMC Fam Pract. 2014 Apr 17;15:69
6. Sonoda H, Nakamura K, Tamakoshi A. Ankle-Brachial Index is a Predictor of Future Incident Chronic Kidney Disease in a General Japanese Population. J. Atheroscler. Thromb. 2019 Dec 01;26(12):1054-1061.
7. Królczyk J, Piotrowicz K, Chudek J, Puzianowska-Kuźnicka M, Mossakowska M, Szybalska A, Grodzicki T, Skalska A, Gąsowski J. Clinical examination of peripheral arterial disease and ankle-brachial index in a nationwide cohort of older subjects: practical implications. Aging Clin Exp Res. 2019 Oct;31(10):1443-1449.
8. Alizargar J, Bai CH. Value of the arterial stiffness index and ankle brachial index in subclinical atherosclerosis screening in healthy community-dwelling individuals. BMC Public Health. 2019 Jan 15;19(1):65.
9. Hong JB, Leonards CO, Endres M, Siegerink B, Liman TG. Ankle-Brachial Index and Recurrent Stroke Risk: Meta-Analysis. Stroke. 2016 Feb;47(2):317-22.
10. Crowell A, Meyr AJ. Accuracy of the Ankle-brachial Index in the Assessment of Arterial Perfusion of Heel Pressure Injuries. Wounds. 2017 Feb;29(2):51-55.
29. Perpetuini, D., Chiarelli, A. M., Cardone, D., Rinella, S., Massimino, S., Bianco, F., ... & Gallina, S. (2020). Photoplethysmographic Prediction of the Ankle-Brachial Pressure Index through a Machine Learning Approach. Applied Sciences, 10(6), 2137.
30. Singh, S., Bailey, K. R., & Kullo, I. J. (2013). Ethnic differences in ankle brachial index are present in middle-aged individuals without peripheral arterial disease. International journal of cardiology, 162(3), 228–233.
31. Xu, Dachun & Li, Jue & Zou, Liling & Xu, Yawei & Hu, Dayi & Pagoto, Sherry & Ma, Yunsheng. (2010). Sensitivity and specificity of the ankle-brachial index to diagnose peripheral artery disease: A structured review. Vascular medicine (London, England). 15. 361-9. 10.1177/1358863X10378376.
32. Virani SS, Alonso A, Benjamin EJ, Bittencourt MS, Callaway CW, Carson AP, et al. Heart disease and stroke statistics—2020 update: a report from the American Heart Association
33. Ponka, David & Baddar, Faisal. (2013). Ankle-brachial index. Canadian family physician médecin de famille canadien. 59. 270.

Kontraindikasi Ankle Brachial Index
Komplikasi Ankle Brachial Index

Artikel Terkait

  • Peningkatan Risiko Penyakit Arteri Perifer pada Infeksi HIV
    Peningkatan Risiko Penyakit Arteri Perifer pada Infeksi HIV
  • Pemeriksaan Ankle Brachial Index untuk Diagnosis Penyakit Vaskular Perifer
    Pemeriksaan Ankle Brachial Index untuk Diagnosis Penyakit Vaskular Perifer
  • Pedoman Penanganan Penyakit Arteri Perifer pada Ekstremitas Bawah 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penanganan Penyakit Arteri Perifer pada Ekstremitas Bawah 2024 – Ulasan Guideline Terkini
  • Perbandingan Resorbable Scaffold dan Angioplasti pada Penyakit Arteri Infrapopliteal – Telaah Jurnal Alomedika
    Perbandingan Resorbable Scaffold dan Angioplasti pada Penyakit Arteri Infrapopliteal – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Desember 2022, 16:24
Sumbatan pembuluh darah di kaki - Jantung Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, izin bertanyaApa gejala awal di curigai adanya sumbatan pada pembuluh darah perifer? Apa yg dpt di saran kan ke pasien utk mencegah...
Anonymous
Dibalas 04 Maret 2022, 20:55
Posisi kaki pasien dengan penyakit arteri perifer
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya ingin bertanya, untuk posisi kaki pasien dengan nilai ABI 0,7 lebih baik seperti apa ya dok? Posisi kaki apakah harus datar atau...
dr. Intan Fajriani
Dibalas 24 Februari 2022, 14:22
Live Webinar Alomedika - Vaskulitis : Tantangan Diagnostik dan Terapi. Sabtu, 26 Februari 2022 (10.00 - 11.30 WIB)
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Vaskulitis : Tantangan Diagnostik dan Terapi."Narasumber: dr. Anna Arianne, Sp.PD - KR -...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.