Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Pedoman Klinis Kolposkopi general_alomedika 2021-06-28T15:06:24+07:00 2021-06-28T15:06:24+07:00
Kolposkopi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pedoman Klinis Kolposkopi

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Pedoman klinis kolposkopi adalah bahwa tindakan ini bertujuan untuk mengidentifikasi lesi premaligna dan maligna. Kondisi jinak lainnya seperti penyakit kelamin, polip dan infeksi juga dapat dideteksi dengan kolposkopi.

Kolposkopi diindikasikan untuk mengevaluasi lebih lanjut setiap wanita yang memiliki hasil pemeriksaan Papinocalau (Pap smear) yang abnormal, wanita dengan hasil pemeriksaan inspeksi visual asam asetat yang positif, wanita dengan risiko tinggi terinfeksi human papillomavirus (HPV), atau wanita dengan tampilan serviks yang mencurigakan meskipun hasil Pap smear normal.[1,2]

Tidak semua Pap smear harus diikuti dengan kolposkopi. Hasil pap smear yang berisiko rendah, yaitu low-grade squamous intraepithelial lesion (LSIL) atau atypical squamous cells of undetermined significance (ASCUS) dengan HPV negatif, umumnya tidak perlu dilanjutkan dengan kolposkopi.[1,5]

Kolposkopi tidak memiliki kontraindikasi yang spesifik, namun servisitis atau vulvovaginitis yang masih aktif harus diobati terlebih dulu sebelum pemeriksaan dilakukan.[1]

Prosedur kolposkopi dilakukan menurut standar yang dikeluarkan oleh American Society for Colposcopy and Cervical Pathology (ASCCP)  pada tahun 2017.[4,6]

Semua temuan dari pemeriksaan kolposkopi harus didokumentasikan menurut nomenklatur yang disetujui oleh International Federation of Cervical Pathology and Colposcopy (IFCPC).[1]

Setelah mendokumentasikan hasil pemeriksaan kolposkopi berdasarkan nomenklatur, selanjutnya adalah menghitung skor Swede. Diagnosis sementaara dibuat berdasarkan hasil dokumentasi menggunakan nomenklatur IFCPC dan perhitungan skor Swede. [9]

Komplikasi dari prosedur kolposkopi dapat berupa rasa tidak nyaman saat prosedur pemeriksaan berlangsung, perdarahan minor dan infeksi. Namun, komplikasi tersebut biasanya jarang terjadi.[5]

Referensi

1. Cooper DB, Goyal M. Colposcopy. [Updated 2021 Jan 29]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK564514/
2. Wentzensen N, Massad LS, Mayeaux EJ, Khan MJ, Waxman AG, et al. Evidence-Based Consensus Recommendations for Colposcopy Practice for Cervical Cancer Prevention in the United States. J Low Genit Tract Dis. 2017;21(4):216-222.
4. Perkins RB, Guido RS, Castle PE, et al. 2019 ASCCP Risk-Based Management Consensus Guidelines for Abnormal Cervical Cancer Screening Tests and Cancer Precursors [published correction appears in J Low Genit Tract Dis. 2020 Oct;24(4):427]. J Low Genit Tract Dis. 2020;24(2):102-131. doi:10.1097/LGT.0000000000000525
5. Metz SA, Rivlin ME. Colposcopy. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/265097-overview#a5
6. Egemen D, Cheung LC, Chen X, Demarco M, Perkins RB, et al. Risk Estimates Supporting the 2019 ASCCP Risk-Based Management Consensus Guidelines. J Low Genit Tract Dis. 2020;24(2):132-143.

Edukasi Pasien Kolposkopi

Artikel Terkait

  • Tes HPV DNA Lebih Direkomendasikan untuk Skrining Kanker Serviks
    Tes HPV DNA Lebih Direkomendasikan untuk Skrining Kanker Serviks
  • Vaksin HPV Nonavalent vs Kuadrivalent pada Dewasa Muda
    Vaksin HPV Nonavalent vs Kuadrivalent pada Dewasa Muda
  • Red Flag Postcoital Bleeding
    Red Flag Postcoital Bleeding
  • Red Flag Perdarahan Intermenstrual
    Red Flag Perdarahan Intermenstrual
Diskusi Terkait
dr. Intan Fajriani
16 Maret 2022
Live Webinar Alomedika - Masalah Kesehatan Perempuan. Sabtu, 19 Maret 2022 ( 10.00 - 11.30 WIB )
Oleh: dr. Intan Fajriani
2 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Masalah Kesehatan Perempuan." Narasumber :Dr. Jetty RH Sedyawan, Sp.JP(K), FIHA, FAPSC, FAsCC) -...
dr.Ayu Purnama Sari
10 Maret 2022
Kanker cervix dan infeksi HPV - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr.Ayu Purnama Sari
2 Balasan
Alo dr. Utomo, SpOG, M. Kes, izin bertanya. Beberapa kali saya menemukan pasien ca cervix yang setelah digali anamnesisnya tanpa riwayat atau faktor risiko...
Anonymous
27 Oktober 2021
Risiko kanker serviks pada pengguna kondom - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat pagi dr. Thomas SpOG. Apakah ada studi yang mendukung peningkatan risiko kanker serviks pada wanita yang rutin menggunakan kondom saat berhubungan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.