Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Reduksi Tertutup Fraktur general_alomedika 2019-08-14T14:46:34+07:00 2019-08-14T14:46:34+07:00
Reduksi Tertutup Fraktur
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Reduksi Tertutup Fraktur

Oleh :
Graciella N T Wahjoepramono
Share To Social Media:

Reduksi tertutup fraktur adalah sebuah tindakan non operatif yang dilakukan apabila terjadi fraktur yang displaced atau angulated. Tindakan reduksi tertutup fraktur biasanya diikuti dengan imobilisasi menggunakan cast atau splint. Salah satu jenis fraktur yang dapat ditatalaksana dengan reduksi tertutup adalah fraktur klavikula, fraktur os nasal, dan fraktur Colles. Apabila tindakan reduksi tertutup tidak adekuat dalam memperbaiki alignment fraktur, maka tindakan reduksi terbuka dapat dilakukan. [1,2]

Saat pasien mengalami trauma, prioritas utama yang perlu diperhatikan adalah tindakan life saving yaitu manajemen airway, breathing, dan circulation sesuai dengan Advanced Trauma Life Support (ATLS). Apabila kondisi yang mengancam nyawa sudah diatasi, maka manajemen fraktur dapat dilakukan. Tujuan utama penatalaksanaan fraktur adalah untuk memastikan segmen ekstremitas yang terkena dapat kembali ke fungsi normalnya ketika fraktur sembuh. [2–4]

Reduksi Tertutup dan Casting pada Fraktur Radius Distal. Sumber : Openi, 2011 Reduksi Tertutup dan Casting pada Fraktur Radius Distal. Sumber : Openi, 2011

Reduksi tertutup kontraindikasi dilakukan jika fraktur tidak displaced, jika fraktur displaced tetapi tidak mempengaruhi outcome fungsional, jika tidak mungkin didapatkan perbaikan bila dilakukan reduksi tertutup (misalnya pada fraktur comminuted berat), dan jika fraktur disebabkan oleh gaya traksi (misalnya pada fraktur patella displaced). [1]

Setelah dilakukan tindakan reduksi tertutup, pemantauan pada pasien dapat dibagi menjadi pemantauan dini dan jangka panjang. Pemantauan dini terutama dilakukan untuk memastikan pemasangan alat dan penyembuhan tulang. Pemantauan jangka panjang dapat dilakukan untuk melihat perkembangan fungsi dan perbaikan range of motion pasien. [1,2,5,6]

Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien seringkali adalah gangguan sirkulasi, infeksi, luka pada kulit, dan luka pada saraf. Untuk menghindari komplikasi, pemantauan harus dilakukan secara ketat dan berkala, serta pasien sebaiknya diberikan edukasi tanda-tanda awal agar jika terjadi komplikasi dapat segera dilakukan intervensi. [1,2]

Referensi

1. Buckley R. General Principles of Fracture Care Treatment & Management. Medscape. 2018.
2. Nayagam S. Principles of Fractures. In: Apley’s System of Orthopaedics and Fractures. 9th ed. London: Hodder Arnold; 2010. p. 688–732.
3. Subcommittee A, Trauma AC of SC on, Group IA working. Advanced Trauma Life Support Student Course Manual. 9th ed. American College of Surgeons; 2013.
4. Mcrae R, Esser M. Practical Fracture Treatment. 4th ed. Philadelphia: Churchill Livingstone; 2004.
5. Betuler A, Titus S. General Principles of Definitive Fracture Management. UpToDate. 2013.
6. Brickley C, Burns K, Diehl C, Empoliti J, Heislein D, Herbert P, et al. A Patient Guide to Orthopaedic Trauma Care at MGH. Partners Orthopaedic Trauma Service, Massachusetts General Hospital Brigham & Women’s Hospital Harvard Medical School. 2008.

Indikasi Reduksi Tertutup Fraktur

Artikel Terkait

  • Plat Logam Pasca Fraktur: Perlu Diangkat Atau Tidak
    Plat Logam Pasca Fraktur: Perlu Diangkat Atau Tidak
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
13 Oktober 2021
ORIF tidak bisa dilepas - Ortopedi Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
ALO dr. Humaryanto SpOT, faktor risiko apa yang menyebabkan ORIF tidak dapat dilepas? apakah suplementasi kalsium & vitamin D dapat mempercepat ORIF dilepas?...
dr. Reren Ramanda
04 Maret 2021
Fiksasi eksternal pada close fraktur anak-anak - Ortopedi Ask The Expert
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo, dokter Humaryanto.. Izin bertanya dokter, close fraktur pada anak dibawah 5 tahun apakah ada tempat untuk dilakukan fiksasi eksternal saja tanpa operasi...
dr. Diva Irianto
04 Maret 2021
Bedrest untuk pasien lansia dengan fraktur costae - Ortopedi Ask The Expert
Oleh: dr. Diva Irianto
1 Balasan
Alo dokter Humaryanto! Izin bertanyaLansia, 80 tahun jatuh dan mengalami fraktur costae tanpa komplikasi. Dianjurkan dokter ortho untuk bedrest dirumah....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.