Sindrom takikardia setelah COVID-19 adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan gejala palpitasi yang dialami oleh sebagian pasien setelah sembuh dari COVID-19. Sindrom takikardia ini diduga merupakan bagian dari long COVID, yang dilaporkan dapat bermanifestasi sebagai postural orthostatic tachycardia syndrome atau sebagai inappropriate sinus tachycardia.
Long COVID atau post-acute COVID-19 syndrome (PACS) sebenarnya belum memiliki definisi maupun mekanisme patofisiologi yang jelas hingga saat ini. Beberapa literatur mendefinisikan PACS sebagai gejala yang menetap selama 4–12 minggu atau bahkan >12 minggu setelah infeksi COVID-19.[1-4]
Beberapa gejala yang sering dilaporkan adalah nyeri kepala, kelelahan, sesak napas, dan gangguan kognitif. Variasi gejala yang lebih luas juga telah dilaporkan. Gejala bisa berbeda-beda pada tiap pasien dan mungkin menunjukkan keterlibatan banyak organ. Sindrom takikardia setelah COVID-19 dianggap sebagai salah satu sub-sindrom atau fenotipe dari PACS.[1-4]
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)