Polietilen Glikol Dibandingkan Laktulosa untuk Terapi Konstipasi Pada Wanita Hamil – Telaah Jurnal Alomedika

Oleh :
dr.Eduward Thendiono, SpPD,FINASIM

A comparison of the safety and efficacy of polyethylene glycol 4000 and lactulose for the treatment of constipation in pregnant women: a randomized controlled clinical study

Li H, Zhang P, Xue Y. Annal of Palliative Medicine. 2020; 9(6):3785-3792. doi: 10.21037/apm-20-1674

studilayak

Abstrak

Latar Belakang: Konstipasi merupakan salah satu komplikasi gastrointestinal yang sering dijumpai saat kehamilan. Prevalensi konstipasi lebih tinggi pada wanita hamil jika dibandingkan dengan populasi pada umumnya. Hal tersebut berkaitan dengan perubahan fisiologis yang terjadi pada masa kehamilan. Laktulosa dan polietilen glikol termasuk ke dalam kelas pengobatan yang serupa, yakni laksatif osmotik. Tujuan dari studi ini ialah untuk membandingkan keamanan dan efikasi dari polietilen glikol dengan laktulosa pada wanita hamil yang mengalami konstipasi.

Metode: Pada studi ini, peneliti memilih 113 wanita hamil dengan konstipasi yang mengunjungi bagian gastroenterologi di Affiliated Hospital of Jiangnan University sejak tanggal 1 Mei 2017 hingga 30 April 2020. Pasien yang diikutsertakan akan dibagi secara acak ke dalam dua grup. Grup observasi akan menggunakan polietilen glikol 4000 sebanyak 10 gram 2 kali sehari. Kontrol grup menggunakan laktulosa 15 mL 2 kali sehari.

Kedua grup tersebut akan mendapatkan pengobatan selama tiga minggu dan diobservasi untuk setiap reaksi efek samping obat. Dampak klinis akan dibandingkan setiap minggunya selama 3 minggu pengobatan tersebut.

Hasil: Hasil observasi menemukan bahwa kedua jenis terapi efektif (baik grup observasi maupun grup kontrol). Masing-masing grup menunjukkan perbedaan yang signifikan pada skor konstipasi Wexner sebelum dan sesudah terapi. Meskipun tidak ditemukan perbedaan signifikan pada efikasi terapi antar kedua grup, analisis skor Werner pada minggu pertama dan kedua terapi menunjukkan bahwa penggunaan polietilen glikol menghasilkan efek terapeutik yang lebih cepat dibandingkan dengan laktulosa.

Kesimpulan: Jika dibandingkan dengan laktulosa, polietilen glikol 4000 dapat mempercepat perbaikan konstipasi pada wanita hamil.

Image,Of,Pregnant,Woman,Touching,Her,Belly,With,Hands

Ulasan Alomedika

Konstipasi merupakan salah satu komplikasi gastrointestinal paling sering pada wanita hamil. Perbaikan pola hidup seringnya belum cukup untuk mengatasi konstipasi pada kehamilan, sehingga kerap perlu mendapatkan bantuan laksatif. Namun, tidak semua golongan laksatif aman dan bermanfaat untuk digunakan saat masa kehamilan.

Golongan laksatif yang umum digunakan untuk terapi konstipasi pada masa kehamilan ialah laksatif osmotik. Laktulosa dan polietilen glikol 4000 termasuk dalam golongan tersebut. Namun hingga kini, belum ada uji klinis acak terkontrol yang mengevaluasi aspek keamanan dan efikasi dari kedua obat tersebut pada terapi konstipasi untuk wanita hamil.

Ulasan Metode Penelitian

Dengan menggunakan kriteria diagnostik Rome IV untuk konstipasi fungsional kronis, peneliti menyeleksi para wanita hamil yang memenuhi syarat untuk menjadi partisipan studi. Studi ini menerapkan metode acak terkontrol yang membagi partisipan ke dalam 2 grup, yakni grup observasi yang menggunakan polietilen glikol 4000 dan grup kontrol yang menggunakan laktulosa.

Durasi penelitian berlangsung selama 3 minggu. Dampak klinis maupun efek samping diobservasi setiap minggunya selama masa studi berlangsung.

Skor konstipasi Wexner digunakan untuk memeriksa efek terapi pada masing-masing grup. Data analisis kedua grup kemudian dibandingkan dengan menggunakan tes Chi-square (X2).  Wilcoxon rank-sum test digunakan untuk membandingkan skor skala asesmen konstipasi. P value <0.05 dianggap bermakna secara statistik.

Ulasan Hasil Penelitian

Sejumlah 113 wanita hamil memenuhi syarat inklusi studi, yang mana 57 masuk pada grup observasi dan 56 grup kontrol. Tidak ditemukan perbedaan bermakna pada karakteristik dasar antar kedua grup.

Studi ini menemukan bahwa kedua jenis terapi, yakni polietilen glikol 4000 maupun laktulosa, secara efektif mampu memperbaiki skor konstipasi Wexner. Meski tidak ditemukan perbedaan bermakna secara statistik pada efikasi antar kedua grup, pasien di grup observasi yang mendapat polietilen glikol menunjukkan efek terapeutik yang lebih cepat daripada laktulosa pada minggu pertama maupun kedua, sehingga lebih efektif memperpendek durasi konstipasi jika dibandingkan dengan laktulosa.

Tidak ditemukan efek samping merugikan pada kedua grup yang dibandingkan selama masa penelitian.

Kelebihan Penelitian

Kelebihan penelitian ini terletak pada penerapan metode penelitian acak terkontrol. Selain itu, studi ini merupakan studi pertama yang menggunakan metode tersebut untuk membandingkan keamanan dan efikasi antara polietilen glikol 4000 dengan laktulosa pada populasi wanita hamil.

Limitasi Penelitian

Limitasi utama pada penelitian ini ialah jumlah partisipan yang masih sedikit dan hanya melibatkan satu pusat kesehatan dengan populasi yang relatif kurang beragam, sehingga akan berpengaruh pada bias hasil publikasi. Selain itu, durasi penelitian yang hanya berlangsung singkat (3 minggu) belum cukup untuk mengevaluasi aspek keamanan dari pengobatan yang diuji.

Aplikasi Hasil Penelitian Di Indonesia

Terlepas dari keterbatasannya, hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa penggunaan baik laktulosa maupun polietilen glikol 4000 mampu mengatasi konstipasi pada wanita hamil. Kedua jenis obat ini telah tersedia pula di Indonesia sehingga mempermudah untuk aplikasi klinisnya.

Referensi