Prognosis Torsio Testis
Prognosis torsio testis akan sangat ditentukan oleh kecepatan mendapatkan penanganan. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah infertilitas, deformitas, dan torsio rekuren.
Komplikasi
Komplikasi torsio testis yang paling sering terjadi adalah infertilitas, deformitas testis, dan rekurensi torsio. Deformitas testis umumnya terjadi karena prosedur orkidektomi pada testis yang mengalami nekrosis ataupun atrofi testis. Deformitas testis dapat menyebabkan trauma psikis, karena gangguan dismorfik tubuh, estetika, ataupun fungsi testis yang menurun. Pasien-pasien yang menjalani orkidektomi juga dapat mengalami gangguan pubertas akibat gangguan produksi hormon, terutama bila torsio testis terjadi pada usia anak-anak. [2,7,8]
Infertilitas terjadi akibat iskemia testis dalam durasi yang cukup panjang, sehingga terjadi kerusakan permanen seperti gangguan fungsi spermatogenesis dan produksi hormon. Hingga saat ini mekanisme terjadinya infertilitas pada torsio testis masih dipelajari. Namun demikian, derajat keparahan infertilitas bergantung dari luasnya iskemia yang terjadi dan ada atau tidaknya kerusakan pada testis kontralateral. [1,7,24]
Studi retrospektif terbaru menyimpulkan bahwa torsio testis juga terkait dengan kanker testis seminoma dan tumor sel germinal maligna sebanyak 6.4%. Meskipun demikian, studi lebih lanjut masih diperlukan. [25]
Prognosis
Prognosis pada pasien torsio testis akan sangat ditentukan oleh kecepatan dilakukannya detorsio. Durasi terjadinya torsio dimulai dari onset nyeri dan waktu dilakukannya detorsio. Bila detorsio dilakukan dalam waktu 6-8 jam, viabilitas testis sebesar 90-100%. Viabilitas testis akan menurun seiring waktu. [22,24]
Tabel 2. Durasi Torsio dan Viabilitas Testis
Durasi | Viabilitas |
< 6 jam | 95-100% |
7-12 jam | 70-80% |
12-24 jam | 40-60% |
> 24 jam | 10-25% |
> 48 jam | <10% |